Baru baru ini, teleskop James Webb Space (JWST) dari NASA dikabarkan melihat milky-way yang berbentuk galaksi, beserta bintang-bintangnya.
Penampakannya berupa bentangan atau stellar bars, dari pusat galaksi ke piringan terluar.
Penampakan milky-way tersebut, diklaim berasal dari masa ketika alam semesta baru berusia 25% dari usianya saat ini.
NASA dapat memastikan hal tersebut karena teleskop yang mereka ciptakan ini mempunyai kegunaan khusus dapat mengintip jauh ke masa lalu.
Teleskop Webb menggunakan inframerah dari spektrum elektromagnetik yang dapat melihat cahaya untuk mempelajari setiap fase dalam sejarah kosmik.
Laman Space mengatakan, empat instrumen ilmiah teleskop dirancang khusus untuk menangkap cahaya inframerah. Berkat instrumen itu, teleskop mampu mengintip debu kosmik, untuk mempelajari objek luar angkasa yang lebih dingin atau objek yang sangat jauh.
Teleskop Webb Nan Canggih
Teleskop Webb adalah hasil perencanaan dan pengembangan teknologi luar angkasa yang dilakukan lebih dari 20 tahun.
Seperti yang dinyatakan di paragraf sebelumnya, kecanggihan teleskop ini dapat memprediksi umur dari suatu objek luar angkasa karena empat elemen di dalamnya. Dari laman ASC, kami dapat memberikan penjelasan berikut empat elemen keren tersebut.
- The Golden Mirror, atau cermin emas yang utama digunakan teleskop ini memiliki lebar 6,5 meter.
Cermin ini terdiri dari 18 segmen berilium yang berlapis emas heksagonal yang dapat disesuaikan kebutuhannya satu persatu.
- Sunshield, untuk melindungi dirinya dari matahari. Pelindung ini mempunyai ukuran sebesar lapangan tenis.
Webb juga memiliki instrumen sistem pendingin untuk menjaga teleskop ini dari panas matahari yang akan mengganggu pengamatan teleskop.
Deployment teleskop ini cukup besar, maka NASA membuat mekanisme agar teleskop ini dapat termuat oleh roket Ariane 5 yang meluncurkannya ke luar angkasa.
Mekanisme tersebut membuat teleskop ini dilipat seperti origami.
Saat di luar angkasa, teleskop ini membutuhkan waktu dua pekan untuk sepenuhnya terbuka. Kemudian dua lagi untuk melakukan perjalanan ke tujuan akhirnya.
- Science Instrument. Selain menggunakan instrumen ilmiah NIRISS buatan Kanada, teleskop Webb masih dapat menampung tiga instrumen ilmiah lainnya.
Contohnya, NIRCam buatan NASA; NIRSpec buatan European Space Agency; dan MIRI buatan NASA atau ESA.
- Pemancar Radio Berfrekuensi Tinggi. Teleskop ini mempunyai antena radio yang cukup besar, tersebar di seluruh dunia untuk menerima sinyal pemancar.
Lalu meneruskannya ke pusat sains dan operasi Webb di Space Telescope Science Institute, Baltimore, AS.
Teleskop Hubble Pernah Mendahului Temuan Ini?
Sebelum penemuan ini, Teleskop Luar Angkasa Hubble juga menangkap gambar tersebut yang dinamai EGS-23205. Hanya saja gambar tersebut tidak begitu jelas, teleskop tidak bisa mendeteksi ukuran zaman secara detail.
Sementara itu Webb menangkapnya secara jelas. Termasuk gambaran bentuk spiral dengan batang bintang-bintang yang jelas dalam galaksi tersebut.
Profesor Astronomi The University of Texas, Shardha Jogee, ia mengatakan bahwa lingkup bintang yang tergambar dari data Teleskop Hubble baru bisa terlihat jelas dari gambar yang diambil oleh Teleskop Webb.
Hal itu menunjukkan, teleskop Webb sangat luar biasa untuk melihat struktur yang mendasari galaksi terbuat.
Menjadi bagian dari Cosmic Evolution Early Release Science Survey (CEERS), Sharda menyatakan tim tersebut juga mengidentifikasi temuan galaksi yang tak terjamah lainnya.
Dinamai EGS-24268, diprediksi telah muncul sekitar 11 miliar tahun yang lalu.
Penelitian dari CEERS juga menunjukkan, galaksi ini muncul saat masih 25% pembentukan alam semesta, dengan melihat stellar bars dalam yang terbentuk di galaksi ini.
"Stellar bars ini mempunyai garis lurus, membentang dari pusat galaksi ke cakram terluarnya. Dengan penemuan itu, para ilmuwan astronomi jadi diharuskan menyempurnakan teori evolusi galaksi mereka," tulis laman University of Texas.
Ini adalah kali pertama stellar bars diamati di galaksi muda. Menunjukkan bagaimana model galaksi terbentuk dan tumbuh. Mereka juga dapat membantu para astronom menjawab pertanyaan, tentang bagaimana galaksi dapat ada atau terbentuk.