Terbit UU Terbaru, Masyarakat Inggris Dapat Dengan Mudah Menikmati Layanan Internet Broadband Tercepat

Uli Febriarni
Rabu 11 Januari 2023, 23:37 WIB
jaringan internet / freepik

jaringan internet / freepik

Masyarakat Inggris kini sudah tidak perlu bersusah payah, untuk berusaha memasang internet dengan kekuatan gigabit.

Pemerintah Inggris Raya telah mengesahkan dan memperkenalkan peraturan baru, tentang dimudahkannya pemasangan broadband yang lebih cepat ke apartemen dan flat di seluruh Inggris Raya.

Baca Juga: Yang Pincang Dari Penerapan Kecerdasan Buatan

Selain itu, undang-undang baru yang telah diperkenalkan ini mengharuskan properti baru di Inggris dibangun dengan adanya pemasangan koneksi broadband gigabit. Sehingga, para penyewa tidak perlu membayar lagi tagihan untuk peningkatan internet.

Akun twitter milik Departement for Digital, Culture, media and Sport (DCMS), atau akun @DCMS mencuitkan soal ini dengan narasi berikut: "Rumah baru di Inggris sekarang harus dibangun dengan koneksi #GigabitBroadband. Undang-undang baru berarti pembeli rumah, penyewa, akan bisa mendapatkan koneksi secepat kilat, dengan meminta pertanggung jawaban dari tuan tanah," tulis akun itu, kami kutip Rabu (11/1/2023)

Amandemen Peraturan Bangunan yang disusun pada 2010, -diumumkan oleh Departemen Digital, Budaya, Media, dan Olahraga pada 6 Januari 2023-, juga berisi tentang biaya koneksi akan dibatasi hingga 2000 poundsterling per rumah.

Selain itu, pengembang harus tetap memasang infrastruktur siap broadband gigabit. Itu termasuk saluran, ruang, dan titik terminasinya. Dan juga koneksi tercepat jika koneksi gigabit mereka tidak tersedia.

Baca Juga: Kalau Main Di Laut Dilarang Pakai Sunscreen, Apa Alternatifnya?

Pemerintah Inggris Raya memperkirakan bahwa, 98% dari instalasi akan jatuh dengan nyaman di bawah batas persentase tersebut. 

Untuk properti yang dibangun di Skotlandia, Wales, dan Irlandia Utara dapat dikecualikan dari Undang-undang ini. 

Ketiga negara tersebut telah menetapkan peraturan atas bangunannya sendiri, secara terpisah dari Undang-undang Inggris.

Laman resmi pemerintah di sana, memperkenalkan undang-undang baru ini pada 26 Desember 2022.

Sebelum itu, pemerintah berkonsultasi teknis selama 12 bulan. Hasilnya menunjukkan, sekitar 12% dari 171.190 rumah baru yang dibangun di Inggris, tidak memiliki akses broadband gigabit.

DCMS mengklaim, broadband gigabit saat ini tersedia di lebih dari 72% rumah Inggris.

Lembaga itu, kemudian menargetkan cakupan broadband berkemampuan gigabit, untuk rumah-rumah di Inggris, akan terpenuhi secara nasional pada tahun ini.

Undang-undang lain juga telah diperkenalkan, untuk mempermudah pemasangan koneksi internet yang lebih cepat, ke dalam apartemen yang sedang dan telah dibangun.

Sebelum ini, ada jutaan penyewa yang tinggal di sekitar 480.000 multi dweling unit (MDU) Inggris perlu mendapatkan izin dari pemilik tanah, untuk mengizinkan operator broadband memasang peningkatan koneksi.

Perusahaan broadband memperkirakan, sekitar 40% dari permintaan ini diabaikan oleh tuan tanah. Situasi itu, diberitakan The Verge, telah membuat para penyewa tidak dapat meningkatkan layanan mereka meskipun tidak layak untuk digunakan.

Sementara ini, Undang-Undang Infrastruktur Telekomunikasi (Properti Sewa) 2021 (TILPA) memungkinkan penyedia broadband di Inggris dan Wales, untuk meminta hak akses melalui pengadilan, jika tuan tanah dan pemilik tanah tidak menanggapi permintaan pemasangan dalam jangka waktu 35 hari.

Menteri Infrastruktur Digital Inggris, Julia Lopez mengatakan, sekarang tidak ada yang dapat menghentikan orang untuk memanfaatkan broadband yang lebih baik.

Entah itu pemilik yang tidak responsif atau kegagalan pengembang properti untuk bertindak.

"Berkat undang-undang terbaru kami, jutaan penyewa tidak akan lagi dicegah untuk mendapatkan peningkatan broadband karena diamnya pemilik mereka. Sedangkan mereka yang pindah ke rumah yang baru dibangun, dapat yakin akan memiliki akses kecepatan internet tercepat yang tersedia dari hari mereka pindah," lanjutnya.

Follow Berita Techverse.Asia di Google News
Berita Terkini
Techno05 April 2025, 11:11 WIB

Jiplak Fitur TikTok, Reels Instagram Kini Bisa Dipercepat Saat Dilihat

Instagram kini memungkinkan pengguna untuk mempercepat Reels seperti di TikTok.
Reels Instagram sekarang bisa dipercepat saat diputar. (Sumber: istimewa)
Lifestyle05 April 2025, 11:00 WIB

Casio G-SHOCK x Barbie Rilis Jam Tangan Serba Pink

Jam Tangan GMAS110BE-4A Edisi Terbatas Mengekspresikan Pandangan Dunia Barbie.
Casio G-SHOCK GMAS110BE-4A x Barbie. (Sumber: Casio)
Techno04 April 2025, 16:36 WIB

Batas Waktu Pelarangan TikTok Berlaku 5 April 2025, Apa yang Terjadi Selanjutnya?

Trump menegaskan bahwa TikTok harus menjual platform mereka agar bisa tetap beroperasi di AS.
TikTok.
Automotive04 April 2025, 16:12 WIB

Hyundai Ungkap IONIQ 6 dan IONIQ 6 N Line dengan Desain Terbaru

Dua mobil listrik baru tersebut diperkenalkan di Seoul Mobility Show 2025.
Hyundai IONIQ 6.
Techno04 April 2025, 15:37 WIB

Spek Lengkap POCO M7 Pro 5G, Didukung Aplikasi Google Gemini

Mendefinisikan Ulang Hiburan 5G dengan Gaya dan Harga Terjangkau untuk Generasi Berikutnya.
POCO M7 Pro 5G. (Sumber: POCO)
Startup04 April 2025, 15:15 WIB

Elon Musk Sebut xAI Telah Resmi Mengakuisisi X

Masa depan kedua perusahaan tersebut saling terkait.
Elon Musk (Sumber: Istimewa)
Techno04 April 2025, 14:28 WIB

Kebijakan Tarif Trump Gemparkan Pasar Keuangan Global

Hal ini berpotensi kembali memicu kenaikan inflasi dan akan semakin menunda dimulainya kembali tren penurunan suku bunga.
Presiden AS Donald Trump. (Sumber: null)
Techno03 April 2025, 16:29 WIB

Nintendo Switch 2 akan Dijual Seharga Rp7 Jutaan, Rilis 5 Juni 2025

Perusahaan tersebut mendalami perangkat keras, fitur, dan permainan selama Nintendo Direct yang sangat sukses.
Nintendo Switch 2. (Sumber: Nintendo)
Techno03 April 2025, 16:05 WIB

Generator Gambar ChatGPT Sekarang Tersedia untuk Semua Pengguna Gratis

Sekarang semua orang dapat membuat karya seni ChatGPT ala Studio Ghibli.
Logo OpenAI (Sumber: OpenAI)
Startup03 April 2025, 14:52 WIB

Grab Dilaporkan akan Akuisisi Gojek: Butuh Dana Rp33 Triliun

Yang jadi kekhawatiran atas akuisisi ini adalah terjadinya monopoli di sektor startup layanan ride hailing.
Grab (Sumber: GRAB)