PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) senantiasa konsisten dalam mendukung tercapainya tujuan Sustainable Development Goals (SDGs) poin ke-4 yaitu pendidikan yang berkualitas untuk seluruh lapisan masyarakat Indonesia.
Sebagai perusahaan dengan fokus pada penguatan digital, Telkom telah mencanangkan berbagai program Corporate Social Resopnsibility (CSR) yang berkelanjutan, guna mendorong digitalisasi sektor pendidikan.
Sepanjang 2022, laman Telkom yang kami kutip pada Selasa (17/1/2023) menyebut, ada sedikitnya lima program yang dijalankan oleh Telkom guna mendorong digitalisasi sektor pendidikan.
1. Digital Innovation Learning School
Program penyaluran bantuan berupa perangkat Device, Network, Application (DNA) ke 350 sekolah, yang tersebar di seluruh Indonesia terutama di wilayah 3T (Terluar, Terdepan, Tertinggal). Total nilai bantuan pendidikan mencapai Rp11,23 miliar.
Adapun bantuan perangkat DNA yang disalurkan melalui program ini terdiri dari 2 unit komputer, 1 unit proyektor, dan 1 unit modem Orbit dengan gratis berlangganan selama 1 tahun.
2. Peningkatan kompetensi lulusan vokasi
Selain program bantuan perangkat digital, Telkom juga fokus dalam meningkatkan kapasitas digital generasi muda, untuk membentuk talenta digital masa depan yang berkualitas dan berdaya saing.
Melalui program Developing Digital Skills for Vocational, Telkom memberikan sertifikasi digital skill set kepada sebanyak 1.040 lulusan SMA/SMK di seluruh Indonesia, yang belum mendapatkan pekerjaan. Sehingga memiliki kesempatan lebih luas dengan kemampuan yang semakin memadai.
3. Bootcamp digital skills untuk anak muda
Selain itu, pada program Digital Bootcamp for Millenials, Telkom memberikan pelatihan untuk meningkatkan keterampilan computer programming kepada 515 orang milenial. Bootcamp ini diselenggarakan di Rumah BUMN Telkom di Malang, Batam, dan Pekalongan.
Terkait ini, Menteri BUMN Republik Indonesia, Erick Thohir pernah mengatakan, pembangunan ekonomi digital Indonesia akan menjadi elemen penting dari target pertumbuhan dengan potensi mencapai Rp4.500 triliun. Angka ini jauh lebih cepat 8 kali dari pertumbuhan GDP negara.
"Sementara itu, saat ini BUMN di Indonesia baru memiliki total 1% digital talent, sedangkan minimal total yang dibutuhkan adalah 20%," kata Erick, September 2022 silam.
Untuk itu, Telkom terus berinovasi, agar ekosistem digital Indonesia bisa dimiliki kembali oleh negeri.
4. Fasilitasi keterampilan digital bagi difabel
Sebagai perusahaan yang menjujung nilai inklusivitas, Telkom menghormati segala perbedaan dan mempercayai bahwa setiap individu berhak mendapatkan kesempatan yang sama. Tidak terkecuali bagi penyandang disabilitas.
Dalam bidang Pendidikan, melalui program Bridging the Disability Divide through Digital Technologies, Telkom memberikan pelatihan entrepreneurship dan IT bersertifikat yang diperuntukkan bagi para disabilitas.
Lewat pelatihan ini, difabel bisa meningkatkan kompetensi dan memanfaatkannya untuk menggali potensi yang produktif, serta pemahaman dalam inklusi aktivitas sosial dan budaya.
Bekerjasama dengan SMK Telkom, program ini dilaksanakan dalam dua tahap di sebaran wilayah Indonesia, dengan jumlah peserta mencapai 368 orang.
Materi yang diberikan kepada peserta terbagi menjadi 3 bagian, yakni digital marketing, perancangan landing page, dan content creator (teknik dasar fotografi dan videografi).
5. Innovillage
Tak berhenti, Telkom melihat persaingan industri yang semakin ketat di masa depan. Maka demikian, talenta digital muda perlu memiliki pola pikir kreatif untuk mendorong inisiatif dalam berinovasi.
Melalui program Innovillage, Telkom terus memberikan dukungan bagi para mahasiswa untuk menciptakan inovasi yang dapat mensolusikan permasalahan lingkungan sosial sekitar.
Selain untuk mengasah kemampuan digital mahasiswa, Innovillage hadir untuk mengasah kepekaan sosial sebagai elemen penting dalam mempersiapkan pemimpin digital di masa depan.
Direktur Human Capital Management Telkom, Afriwandi mengatakan, peran Telkom dalam dunia pendidikan dilakukan melalui program-program berkelanjutan, untuk mengakselerasi terciptanya proses pembelajaran yang inklusif bagi masyarakat.
"Kami optimistis, melalui pemanfaatan teknologi digital, akan menciptakan perubahan ke arah yang lebih baik serta memupuk talenta digital terbaik Indonesia di masa depan," ujar Afriwandi.