Amazon Kena Denda Hampir Rp1 Miliar, Desain Gudang Bikin Rawan Kena Cedera Punggung Bawah

Uli Febriarni
Kamis 19 Januari 2023, 16:16 WIB
laman depan marketplace Amazon 
(Sumber : Amazon)

laman depan marketplace Amazon (Sumber : Amazon)

Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) merupakan salah satu hal penting untuk diperhatikan dan diterapkan oleh semua perusahaan, di seluruh dunia.

Bila diabaikan, akan menimbulkan efek buruk yang merugikan keuangan dan mencoreng nama baik perusahaan. Kalau tidak percaya, seperti itulah yang terjadi pada perusahaan besar sekelas Amazon.

Media Huffpost memberitakan bahwa, Administrasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja atau The Occupational Safety and Health Administration (OSHA), -sebuah badan pengatur Departemen Tenaga Kerja di Amerika Serikat-, baru saja mengumumkan telah menetapkan denda lebih dari Rp900 juta atau nyaris Rp1 miliar kepada Amazon.

Denda dikenakan kepada perusahaan berlogo senyum itu, menyusul hasil penyelidikan yang dilakukan OSHA terkait praktik keselamatan tempat kerja (K3) di Amazon, selaku pengecer online. 

Dalam berita yang kami kutip pada Kamis (19/1/2023) dikatakan, badan tersebut menemukan karyawan Amazon memiliki risiko tinggi cedera punggung bawah dan gangguan muskuloskeletal lain.

Pada Desember, OSHA menemukan 14 pelanggaran K3 selama inspeksi enam fasilitas perusahaan Amazon di Deltona, Florida; Waukegan, Illinois; dan New Windsor, New York. 

Investigasi serupa di fasilitas Amazon lainnya di Aurora, Colorado; Nampa, Idaho; dan Castleton-on-Hudson, New York.

Dalam surat yang memperingatkan Amazon tentang bahaya tertentu, badan tersebut mencatat beberapa pekerja telah terluka. Sejumlah lainnya terancam terkena produk berat yang beratnya lebih dari 50 pon, di fasilitas Florida. 

Termasuk satu yang wajahnya 'dipukul' dengan perabot seberat 61 pon, dan satu lagi tangannya dihancurkan oleh rangka tempat tidur.

Insiden yang tidak tercatat termasuk cedera pada pergelangan tangan, lutut, punggung dan bahu yang mengakibatkan karyawan kehilangan pekerjaan.

Kerja Cepat Tapi Tidak Selamat

Pejabat OSHA, Doug Parker menerangkan, setiap inspeksi ini menemukan proses kerja di Amazon telah dirancang untuk kecepatan tetapi bukan keselamatan. Selain itu mengakibatkan cedera serius pada pekerja.

"Sementara Amazon telah mengembangkan sistem yang mengesankan untuk memastikan pesanan pelanggan dikirim secara efisien dan cepat, perusahaan gagal menunjukkan tingkat komitmen yang sama untuk melindungi keselamatan dan kesejahteraan pekerjanya," tuturnya, kepada Bloomberg.

Doug Parker juga mengatakan, Amazon terus mengabaikan standar kesehatan dan keselamatan.

Apa yang disebut oleh OSHA itu kemudian dibantah pihak Amazon.

Melalui sebuah pernyataan resmi, Juru bicara Amazon, Kelly Nantel menegaskan kalau tuduhan pemerintah tidak mencerminkan realitas keamanan di lokasi kerja Amazon.

"Sebagian besar karyawan kami memberi tahu kami bahwa mereka merasa tempat kerja kami aman," kata Nantel.

Kelly juga mengungkap, selain memperhatikan keselamatan dan kesehatan karyawan mereka dengan sangat serius, pada 2021 Amazon bermitra dengan Dewan Keamanan Nasional nirlaba, untuk mengurangi cedera muskuloskeletal.

Dengan langkah itu, perusahaan dapat mengurangi tingkat cedera hampir 15%, selama 2019-2021. 

"Kami sangat tidak setuju dengan tuduhan ini dan berniat untuk mengajukan banding," kata dia, kami temukan di laman Mint.

Kritik Atas Denda OSHA Kepada Amazon

Hukuman pelanggaran K3 di AS terkenal kecil, denda yang dikenakan terhadap Amazon hanya sebesar $60.269. Pejabat tidak menganggap pelanggaran Amazon sebagai kesalahan yang 'berulang' atau 'disengaja', yang berpotensi membuat denda menjadi lebih tinggi. 

Untuk diketahui, Huffpost mengungkap, denda ini dapat dituntut selama bertahun-tahun dan seringkali dinegosiasikan ke bawah dalam prosesnya.

OSHA tidak memiliki standar keamanan khusus untuk ergonomi, jadi agensi mengambil indikator untuk menilai Amazon lewat apa yang dikenal sebagai klausul "tugas umum".

Itu mengatakan bahwa, pengusaha memiliki kewajiban umum untuk menjaga agar pekerja mereka aman dari bahaya.

Follow Berita Techverse.Asia di Google News
Berita Terkini
Hobby22 Februari 2025, 16:51 WIB

Mau Beli Akun atau Joki Gim? BangJohn Bisa Jadi Opsi

Platform ini Tawarkan Solusi Transaksi yang Aman dan Nyaman bagi Gamers.
BangJohn memungkinkan konsumen untuk jual, beli, dan joki gim. (Sumber: istimewa)
Techno21 Februari 2025, 23:29 WIB

Instagram Tambahkan Sejumlah Fitur DM Baru dalam Pembaruannya

Pembaruan DM meliputi berbagi musik, penjadwalan pesan, penerjemahan, dan banyak lagi.
Sejumlah pembaruan di pesan langsung (DM) Instagram. (Sumber: Meta)
Culture21 Februari 2025, 18:19 WIB

Sarkem Fest 2025 Digelar 2 Hari, Ini Daftar Acaranya

Sarkem Fest menampilkan tradisi ruwahan apeman.
Sarkem Fest 2025.
Techno21 Februari 2025, 18:08 WIB

Wacom Intuos Pro Dirombak Total, Tersedia dalam 3 Ukuran

Jajaran Intuos Pro 2025 telah dirampingkan dan dilengkapi kontrol dial mekanis baru yang dapat disesuaikan..
Wacom Intuos Pro. (Sumber: Wacom)
Lifestyle21 Februari 2025, 17:51 WIB

NJZ Menjadi Bintang dalam Kampanye Denim Musim Semi 2025 Calvin Klein

Pengumuman ini merupakan yang pertama setelah perubahan nama mereka menjadi NJZ.
Member NJZ jadi model untuk koleksi pakaian musim semi 2025 dari Calvin Klein. (Sumber: Calvin Klein)
Techno21 Februari 2025, 17:08 WIB

Apple Tak Lagi Produksi iPhone 14 dan Setop Pakai Port Lightning

Apple telah beralih ke USB-C yang dimulai dari iPhone 15.
iPhone 14 (Sumber: Apple.com)
Automotive21 Februari 2025, 16:15 WIB

IIMS 2025: KIA Pajang New Sonet dan New Seltos, Begini Spek dan Harganya

Kedua SUV ini siap menemani perjalanan perkotaan hingga petualangan luar kota.
KIA New Sonet dipajang di IIMS 2025. (Sumber: KIA)
Techno21 Februari 2025, 15:23 WIB

Oppo Find N5 Rilis Global, Ponsel Lipat Tertipis di Dunia Saat Ditutup

Ini adalah perangkat lipat yang sangat tipis dengan baterai jumbo.
Oppo Find N5 dalam warna Cosmic Black dan Misty White. (Sumber: Oppo)
Automotive20 Februari 2025, 19:40 WIB

VinFast VF 3 Diniagakan di Indonesia, Ada Promo untuk Pembelian di IIMS 2025

Mobil ini bisa menjadi kompetitor untuk Wuling Air ev.
VinFast VF 3. (Sumber: vinfast)
Techno20 Februari 2025, 19:05 WIB

Huawei Rilis 3 Perangkat Baru, Ada Tablet hingga Gelang Kebugaran

Ketiga gadget ini dihadirkan bersamaan dengan ponsel lipat tiga pertama di dunia milik perusahaan.
Huawei memberi pembaruan untuk tablet pintar MatePad Pro 13.2 inci. (Sumber: Huawei)