Laman Business Insider mengabarkan bahwa, Elon Musk ingin perusahaan Twitter meluncurkan langganan yang memungkinkan linimasa Twitter kita nol iklan, tetapi dengan biaya lebih tinggi.
Diperkirakan layanan itu akan hadir dalam beberapa pekan mendatang.
Rencana itu diketahui lewat cuitan Elon Musk di akun Twitter miliknya sendiri, kemudian diunggah oleh CEO SpaceX dan Tesla tersebut, pada 22 Januari 2023.
Cuitannya Elon Musk itu berbunyi sebagai berikut:
"Iklan terlalu sering di Twitter dan terlalu besar. Mengambil langkah untuk mengatasi keduanya dalam beberapa minggu mendatang," ketiknya, kami kutip pada Senin (23/1/2023).
"Juga, akan ada langganan dengan harga lebih tinggi yang memungkinkan nol iklan," tulisnya lagi.
Musk juga menyebut bahwa timnya di Twitter sudah merancang dan mencoba agar layanan ini bisa dihadirkan kepada pengguna. Hal itu ia sampaikan kala membalas komentar pemilik akun @tyromper, yang bertanya tentang rencana Elon Musk atas layanan nol iklan ini.
"Ya, kami berpikir keras tentang ini", jawab Elon kepada si komentator.
Meski rencana ini sudah dibocorkan sebelumnya pada Desember 2023 lalu, layanan nol iklan akan masuk ke dalam Twitter Blue. Ini model di mana pengguna membayar biaya untuk menerima tanda centang biru terverifikasi, serta akses ke fitur seperti tombol edit.
Twitter Blue saat ini berharga $11 per bulan untuk akses seluler iOS dan Android, dan $8 untuk pengguna desktop. Biaya untuk tingkat bebas iklan belum dikabarkan secara jelas.
Beberapa Merek Sudah Hentikan Iklan di Twitter, Bagaimana Keuangan Burung Biru?
Menurut laporan Reuters, hampir 90% pendapatan Twitter berasal dari penjualan iklan digital. Musk juga menyebutkan pada November 2022 terdapat penurunan pendapatan iklan di Twitter, namun ia menyalahkan kelompok aktivis karena telah menekan para pengiklan.
Kondisi ini bukan tanpa sebab. Semua diawali dengan pengambilalihan Twitter oleh Elon Musk pada Oktober 2022. Tak lama, langkah itu diikuti dengan beberapa kebijakan dan keputusan bisnis Elon Musk yang dinilai kontroversial.
Musk telah berusaha untuk mendiversifikasi bisnis periklanan sejak dia mengakuisisi platform tersebut, demikian diberitakan oleh Detroit News. Perusahaan kemudian menggantungkan harapannya pada pendapatan dari langganan 'Twitter Blue'.
Twitter juga baru-baru ini melonggarkan larangan iklan politik selama tiga tahun, dalam perubahan kebijakan yang berkelanjutan. Pada awal tahun ini, Twitter menghentikan sekitar 40 ilmuwan data dan insinyur yang bekerja di periklanan.
Meskipun Musk telah berusaha meredakan kekhawatiran karyawan dalam rapat, keraguan tetap ada. Menurut The Information, perusahaan pembelian iklan Grup M telah memangkas pengeluaran di platform sosial sebanyak 50%.
Sementara itu, sejumlah media memberitakan kalau pada November tersebut, beberapa merek mengumumkan menghentikan sementara iklan di Twitter. Mereka antara lain General Motors, Volkswagen, Audi, dan Pfizer.
Dan kini, perusahaan sedang berjuang untuk membendung kerugian dalam pendapatan iklannya (karena banyak merek menarik diri dari situs tersebut, di tengah kekhawatiran tentang kebijakan moderasi Twitter).
Padahal, dalam laporan Financial Times melaporkan Musk akan diminta paling cepat bulan ini untuk melakukan pembayaran bunga pertama atas pinjaman $13 miliar yang dia ambil untuk menyelesaikan pembelian Twitter senilai $44 miliar, meninggalkan perusahaan dalam posisi keuangan yang genting.
Sementara itu, laporan dalam Financial Times menyebut, Musk akan diminta paling cepat bulan ini untuk melakukan pembayaran bunga pertama atas pinjaman $13 miliar.
Pinjaman itu Elon ambil untuk menyelesaikan pembelian Twitter senilai $44 miliar.