Pengguna aplikasi Strava akan mendapatkan peningkatan tampilan mulai saat ini. Aplikasi itu bisa menampilkan peta perjalananmu dalam bentuk tiga dimensi.
Jejaring sosial kebugaran populer itu, mengumumkan kalau mereka telah mengakuisisi Fatmap, 24 Januari 2023. Fatmap dikenal sebagai aplikasi seluler yang punya peta 3D untuk olahraga luar ruangan seperti hiking, lari lintas alam, ski, dan bersepeda gunung.
Soal akuisisi ini, pihak Strava tidak mengungkapkan ketentuan kesepakatan. Tetapi media TechCrunch mengasumsikan, Fatmap memiliki sekitar 1,6 juta pengguna terdaftar dan telah mengumpulkan dana sekitar $30 juta.
Ini bukan kali pertama Strava mengakuisisi aplikasi pendukung aktivitas gaya hidup sehat. Tahun lalu, ia mengakuisisi Recover Athletics, sebuah aplikasi yang berfokus pada prehab dan pencegahan cedera. Pascaakuisisi, pengguna Strava dapat melihat Recover Athletics di dalam aplikasi. Atau sebagai alternatif, mereka dapat menggunakan kredensial Strava mereka untuk masuk ke aplikasi Recover Athletics.
Juru Bicara Strava, Brian Bell, mengatakan kalau teknologi Fatmap akan meningkatkan pelayanan pemetaan Strava untuk anggota gratis dan pelanggan.
Bell memberikan keterangannya kepada The Verge, yang kemudian kami lansir pada Rabu (25/1/2023). Bell mengungkap, perusahaan memandang bahwa akuisisi ini akan membuat pelanggan mendapatkan lebih banyak peta, penemuan, dan fitur perencanaan rute. Poin-poin itu berpotensi untuk memberikan nilai ekstra pada keanggotaan premium.
Kala Bell ditanya soal kapan integrasi Fatmap akan ditayangkan, Bell mengatakan bahwa perusahaan menargetkannya bisa dilakukan pertengahan tahun ini.
Setelah integrasi selesai, pengguna Strava akan dapat melihat peta 3D resolusi tinggi Fatmap tanpa perlu meninggalkan aplikasi Strava. Saat ini perusahaan masih mengerjakan integrasi masuk tunggal, sehingga pelanggan dapat mengakses semua fitur Fatmap menggunakan login Strava mereka.
P
Melansir laman resmi perusahaan, akuisisi ini dianggap sebagai bagian dari investasi berkelanjutan Strava, untuk memberikan pengalaman digital terbaik di kelasnya, bagi orang-orang yang menginginkan gaya hidup aktif.
CEO dan salah satu pendiri Strava, Michael Horvath, menyebut bahwa sejauh ini Fatmap telah membangun teknologi pemetaan 3D eksklusif global. Inilah yang nantinya akan diaktifkan di semua layanan Strava.
"Pada 2022, hampir 10 juta rute disimpan dan direkomendasikan oleh individu aktif di seluruh dunia di Strava. Peta dan alat adalah kunci yang kuat untuk memberikan nilai harian dan memotivasi komunitas aktif kami," kata dia.
Menurut Horvath, Strava memiliki visi yang sama dengan Fatmap. Yaitu, menginspirasi lebih banyak orang untuk mau bergerak dengan memberdayakan aplikasi itu, agar menemukan dan merasakan kesenangan di luar ruangan.
"Bagi kami, kesempatan untuk menata kembali tujuan peta dan bagaimana mereka menginspirasi eksplorasi, merupakan keuntungan besar untuk pengalaman luar ruang yang berbeda," imbuhnya.
Sementara Strava paling populer di kalangan pesepeda dan pelari, baru-baru ini ia bersusah payah untuk memperluas jangkauannya dengan memasukkan jenis aktivitas baru seperti olahraga raket, pilates, dan HIIT. Dan keputusan mengakuisisi Fatmap dapat dilihat sebagai upaya untuk memperluas jangkauan Strava ke pemain ski, pejalan kaki, dan jenis petualang luar ruangan lainnya.
Dirancang khusus untuk jalan setapak dan menjelajahi dunia luar, Strava memuji teknologi Fatmap; yang memungkinkan orang menemukan, menavigasi, dan berbagi petualangan dengan aman, bahkan tanpa koneksi seluler.
Komunitas pejalan kaki, pengendara sepeda gunung, pemain ski, dan pelari yang menjadi pengguna Fatmap sudah aktif di lebih dari 100 negara di seluruh dunia.
Dipasangkan dengan kumpulan data Strava yang berisi lebih dari 8 miliar aktivitas, akuisisi ini akan memungkinkan peta universal untuk pengalaman yang digerakkan oleh manusia, baik saat bergerak di lereng, jalan setapak, jalan kota, atau lingkungan pinggiran kota.
Setelah Fatmap diakuisisi, Misha Gopaul yang merupakan salah satu pendiri akan beralih peran. Dari yang sebelumnya CEO Fatmap, menjadi wakil presiden produk Strava. Dalam tugasnya, ia akan melapor kepada Steve Lloyd, kepala produk dan teknologi Strava.
Tenaga kerja Fatmap sebanyak hampir 50 anggota, yang sangat terampil, akan bergabung dengan tenaga kerja Strava di seluruh benua; termasuk kantor di Chamonix, Berlin, dan Vilnius.
Gopaul berkata, mereka memulai Fatmap dengan misi untuk membuat pengalaman luar ruangan lebih mudah diakses.
"Jika platform peta lain telah dirancang untuk menavigasi jalan dan kota, kami ingin membuat peta yang dirancang khusus untuk membantu orang menjelajah," ucapnya.
Bergabung dengan Strava membuka kemungkinan baru yang menarik, dan akan mempercepat kemajuan mereka, untuk memungkinkan jutaan orang menjelajahi lebih banyak tempat di dunia dengan aman dan berkelanjutan.
Strava juga baru-baru ini mengumumkan sembilan jenis olahraga baru, termasuk olahraga raket, pilates, dan HIIT. Sekarang Strava sudah bisa mendukung 50 jenis aktivitas berbeda, sedangkan platform komunitas mereka terus meningkatkan manfaat pelanggan.
Peningkatan itu meliputi pemetaan area ski, konten prehab Recover Athletics, pelacakan rute keamanan 'Beacon', rekomendasi rute, pembuat rute online, peta panas global dan pribadi, dan papan peringkat segmen.
Sementara mengutip laman Fatmap, sesudah akuisisi tersebut maka Fatmap tetap beroperasi seperti biasa. Komunitas Fatmap akan memiliki akses yang sama ke alat dan manfaat seperti sebelumnya.
Anggota 'Explore' tidak akan melihat perubahan apapun pada langganan mereka. Tetapi justru akan mendapat manfaat dari peningkatan fitur, saat sistem Strava dan Fatmap mulai berintegrasi.