Mengabaikan makan pagi atau sarapan, sering menjadi persoalan yang dihadapi banyak orang karena kesibukannya, termasuk di kalangan mahasiswa.
Padahal, konsisten sarapan memberikan banyak manfaat bagi tubuh dan otak.
Menu yang kita makan saat sarapan pagi, sangat jarang tersimpan oleh tubuh sebagai lemak. Pasalnya, bahan makanan dan nutrisi dari menu tersebut akan dipakai tubuh sebagai energi untuk beraktivitas.
Bukan hanya tubuh yang mendapatkan energi dari sarapan, melainkan juga otak kita. Fungsi kognitif dan konsentrasi akan lebih baik, ketika kita mengawali hari dengan sarapan.
Sarapan juga tak memberikan efek buruk bagi kamu yang sedang diet atau menjaga berat badan. Justru apabila kamu melewatkan sarapan, keinginan makan akan terlalu besar saat memasuki makan siang. Kalau sudah begitu, bisa saja kamu akan makan berlebihan dan asupan tidak terkontrol. Diet gagal deh.
Banyaknya manfaat dari sarapan, kemudian mendorong sekumpulan mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) untuk merancang aplikasi Sarapanku. Sarapanku adalah sebuah platform pembiasaan sarapan.
Ketua Tim Reveluv ITS, Nur Muhammad Ainul Yaqin mengatakan, ide untuk mendesain aplikasi ini bermula dari pengalaman pribadinya yang kerap kali terkena sakit maag akibat kebiasaan buruk menunda sarapan.
"Kesibukan kuliah dan organisasi yang cukup padat sejak pagi, tidak dipungkiri menimbulkan penyakit yang terlambat disadari," ungkapnya, di laman kampus mereka, kami lansir pada Kamis (26/1/2023).
Oleh karena itu, ia bersama tim Reveluv merancang aplikasi Sarapanku dengan empat fitur utama. Fitur-fitur unggulan tersebut antara lain Weekly Subscription Sarapan, AI Generated Menu Recommend, Sarapanku Strike Point, serta Ajak Teman dan Monitor Orang Tua.
"Fitur-fitur tersebut dirancang memang difokuskan terhadap masalah sarapan dan pembiasaannya bagi mahasiswa," terang Nur.
Lebih jauh ia menjelaskan, fitur 'Weekly Subscription Sarapan' mengharuskan pengguna untuk berlangganan katering sarapan selama sepekan, dengan sistem pembayaran yang dilakukan di awal.
Bekerja sama dengan mitra katering di sekitar ITS, paket sarapan yang dipilih akan diantarkan setiap harinya ke alamat pengguna. Mulai pukul 05.00 WIB hingga 08.00 WIB.
Sarapanku juga merancang pengalaman gamifikasi bagi pengguna melalui fitur 'Sarapanku Strike Point'.
Dengan fitur ini, setiap harinya poin pengguna dapat terus bertambah apabila mengambil sarapan yang diantar.
Poin yang diperoleh dapat digunakan untuk menaikkan level di aplikasi serta menikmati fasilitas promo.
"Apabila dalam satu hari pengguna enggan mengambil sarapan, maka poin akan kembali ke nol," kata dia.
Adapun fitur 'AI Generated Menu Recommend', memungkinkan pengguna untuk memilih paket menu mingguan yang sesuai dengan preferensi mereka.
"Dari asesmen yang dikerjakan, dihasilkan paket menu yang juga menyesuaikan dengan ketersediaan menu dari mitra katering," tutur mahasiswa Departemen Teknik Informatika angkatan 2020 ini.
Tak hanya itu, masih ada fitur 'Ajak Teman' dan 'Monitor Orang Tua'. Melalui fitur 'Monitor Orang Tua', orang tua mahasiswa akan memperoleh informasi, apakah sang anak mengambil sarapan di hari tersebut atau tidak.
Sedangkan fitur 'Ajak Teman' bisa menjadi sarana mahasiswa untuk berbagi sarapannya.
Bersama kedua rekannya, Ahmad Ibnu Malik Rahman dan Muhammad Ferdian Iqbal, Nur merancang aplikasi ini dengan metode double diamond. Melalui metode tersebut, timnya melakukan tiga kali iterasi desain. Dimulai dari survei untuk menentukan pengguna yang tepat; validasi kebiasaan calon pengguna saat menggunakan aplikasi; hingga terbentuk desain akhir dengan peletakan fitur pada aplikasi, yang memudahkan pengguna.
Tertarik untuk menggunakan aplikasi Sarapanku supaya rutin sarapan? Fyi, platform ini sudah mendapatkan Hak Cipta dari Kementerian Hukum dan HAM