Aksanawa: Kapal ASV Pencari Korban Kecelakaan di Perairan

Uli Febriarni
Selasa 31 Januari 2023, 19:50 WIB
ASV Aksanawa (Sumber : ITS)

ASV Aksanawa (Sumber : ITS)

Indonesia dikelilingi oleh banyak lautan. Dalam beberapa kesempatan, kita juga akan mendengar berita kecelakaan yang terjadi di perairan. Baik itu wisatawan tersapu gelombang, korban tergulung ombak, siswa tenggelam di sungai.

Sementara melansir laman Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), yang mengutip dari Komite Nasional Kecelakaan Transportasi (KNKT), telah terjadi sebanyak 179 kecelakaan di perairan Indonesia, selama kurun waktu 2007 hingga 2010.

Sudah merupakan informasi umum, bahwa di antara jumlah kecelakaan itu, masih diwarnai dengan kesulitan yang dialami petugas dan relawan penyelamat kala menemukan korban.

Padahal, korban kecelakaan di dalam air (laka air) tergolong harus segera ditemukan; karena ada risiko lain menanti, bila korban tak segera dapat dievakuasi. Situasi di mana korban tak segera ditemukan, bisa saja menyebabkan nyawa korban yang seharusnya masih bisa terselamatkan akhirnya harus meregang pula. 

Berdasarkan kondisi itu, maka tim mahasiswa ITS terinspirasi menciptakan kapal Autonomous Surface Vehicle (ASV) untuk membantu pencarian korban kecelakaan di perairan. Inovasi tersebut mereka juluki 'Aksanawa'.

Ketua tim perancang Aksanawa ITS, Dion Andreas Solang mengungkapkan, kapal Aksanawa adalah inovasi lanjutan kapal autonomous yang pernah digagas beberapa waktu lalu, yaitu YOLO-Boat.

"Aksanawa memiliki perkembangan yang cukup signifikan dari kapal pendahulunya," kata dia, kala dikutip pada Selasa (31/1/2023).

Aksanawa dirancang untuk membantu tim Search and Rescue (SAR) dalam melakukan penyelamatan saat terjadi kecelakaan di laut.

Aksanawa mengadopsi pola pencarian International Aeronautical and Maritime Search and Rescue (IAMSAR), seperti Expanding Square dan Parallel Track Search. Nantinya, operator cukup memberikan perintah dengan microcontroller, lalu kapal secara otomatis bergerak sesuai pola yang diperintahkan.

Dibekali dengan baterai Li-PO 6200 mAh, kapal Aksanawa mampu bertahan selama 113 menit dengan kecepatan 0,5 m/s. Selain itu, kapal Aksanawa menggunakan sistem modular atau bisa dibongkar pasang, untuk mempermudah proses pengiriman kapal ke lokasi kecelakaan.

Lain halnya dengan YOLO-Boat yang hanya memiliki satu kamera di permukaan air, Aksanawa memiliki dua kamera yang di atas dan di bawah permukaan air.

Mengintip manajemen powernya, kapal Aksanawa mengonsumsi daya yang lebih rendah dibanding kapal pendahulunya. Hal itu disebabkan oleh konsumsi memori Aksanawa yang hanya sebesar 20 megabyte.

"Lebih sedikit dibanding YOLO-Boat yang memakan memori sebesar 200 megabyte," jelasnya.

Meskipun memakan memori yang lebih kecil, kemampuan deteksi yang dimiliki Aksanawa tidak bisa begitu saja disepelekan. Kapal ini mampu mendeteksi korban lebih akurat karena Floating Point Operations Per Second (FLOPS) yang digunakan sangat sedikit.

"Dengan FLOPS yang sedikit, Aksanawa mampu menghasilkan skor 30 frame per detik," imbuh mahasiswa Departemen Teknik Komputer itu.

Selain itu, Aksanawa menggunakan model deteksi objek yang berbasis deep learning untuk mendeteksi objek. Dengan model itu, minim cahaya bukan menjadi hambatan untuk pencarian korban. Alhasil, Aksanawa mampu mendeteksi objek hingga kedalaman 31 meter di bawah permukaan air.

"Aksanawa didesain menggunakan lambung katamaran, sehingga kapal memiliki stabilitas yang baik," tuturnya.

Sebagai penerapan secara teknis, ketika terjadi kecelakaan di perairan, kapal penyelamat akan datang ke lokasi kejadian dengan membawa kapal Aksanawa. Kapal ini akan diluncurkan dari kapal penyelamat untuk mengeksplorasi daerah yang ditunjuk oleh control station untuk mencari korban.

"Saat mendeteksi korban, kapal akan mengirimkan koordinatnya pada kapal penyelamat sembari mengikuti korban jika korban terbawa arus," terang Dion.

Inovasi tersebut membawa tim ini berprestasi di Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas) 2022 kategori Program Kreativitas Mahasiswa Karsa Cipta (PKM-KC). 

Follow Berita Techverse.Asia di Google News
Berita Terkini
Techno07 April 2025, 17:47 WIB

Donald Trump Tunda Kembali Pelarangan TikTok, Beri Batas Waktu Selama 75 Hari Lagi

Trump perpanjang batas waktu pelarangan TikTok selama 75 hari.
Ilustrasi TikTok. (Sumber: Unsplash)
Techno07 April 2025, 16:47 WIB

Nikon Z5II: Kamera Full-frame Termurah dengan Video RAW Internal

Kamera mirrorless ini meningkatkan autofokus dan kecepatan pemotretan.
Nikon Z5II. (Sumber: Nikon)
Techno07 April 2025, 16:04 WIB

Spek Lengkap POCO F7 Ultra dan F7 Pro, Kekuatan Ekstrem dan Performa Andal

Kedua handset ini juga cocok untuk bermain gim kelas atas.
POCO F7 Series. (Sumber: POCO)
Techno07 April 2025, 15:26 WIB

Garmin Luncurkan Vivoactive 6, Begini Harga dan Spesifikasinya

Kenali tubuh lebih baik dengan fitur kebugaran, kesehatan, dan fitur pintar yang populer- semuanya dalam tampilan yang cerah dan penuh warna.
Garmin Vivoactive 6. (Sumber: Garmin)
Travel07 April 2025, 14:52 WIB

Jurassic World: The Experience Hadir di Cloud Forest Singapura, Buka Mulai 29 Mei 2025

Pengunjung dapat belajar tentang dinosaurus hingga tanaman purba.
Jurassic World: The Experience. (Sumber: istimewa)
Techno05 April 2025, 11:11 WIB

Jiplak Fitur TikTok, Reels Instagram Kini Bisa Dipercepat Saat Dilihat

Instagram kini memungkinkan pengguna untuk mempercepat Reels seperti di TikTok.
Reels Instagram sekarang bisa dipercepat saat diputar. (Sumber: istimewa)
Lifestyle05 April 2025, 11:00 WIB

Casio G-SHOCK x Barbie Rilis Jam Tangan Serba Pink

Jam Tangan GMAS110BE-4A Edisi Terbatas Mengekspresikan Pandangan Dunia Barbie.
Casio G-SHOCK GMAS110BE-4A x Barbie. (Sumber: Casio)
Techno04 April 2025, 16:36 WIB

Batas Waktu Pelarangan TikTok Berlaku 5 April 2025, Apa yang Terjadi Selanjutnya?

Trump menegaskan bahwa TikTok harus menjual platform mereka agar bisa tetap beroperasi di AS.
TikTok.
Automotive04 April 2025, 16:12 WIB

Hyundai Ungkap IONIQ 6 dan IONIQ 6 N Line dengan Desain Terbaru

Dua mobil listrik baru tersebut diperkenalkan di Seoul Mobility Show 2025.
Hyundai IONIQ 6.
Techno04 April 2025, 15:37 WIB

Spek Lengkap POCO M7 Pro 5G, Didukung Aplikasi Google Gemini

Mendefinisikan Ulang Hiburan 5G dengan Gaya dan Harga Terjangkau untuk Generasi Berikutnya.
POCO M7 Pro 5G. (Sumber: POCO)