Techverse.asia - Bagi warganet di Indonesia, kucing lokal berwarna oranye dianggap berbeda dari kucing lokal lainnya. Sebab, kelakuan kucing oranye kerap bertindak tidak ‘wajar’ sehingga mendapat julukan ‘oren barbar’. Kata barbar di sini untuk menggambarkan tingkahnya yang unik dan nyleneh.
Ramainya pembicaraan kucing oranye di media sosial, tak hanya di Indonesia tapi juga di negara lain menarik perhatian pembuat game BlueTwelve Studio untuk mengadaptasinya di dunia virtual lewat sebuah permainan. Game tersebut berjudul Stray yang artinya berkeliaran. Cover dari game ini adalah seekor kucing warna oren. Game Stray ini diterbitkan oleh Annapurna Interactive dan sudah tersedia serta bisa dimainkan melalui PC (Steam), PlayStation 4 (PS4), dan PS5.
Dengan perilisan game Stray ini tentunya disambut positif oleh pecinta kucing yang doyan bermain game. Untuk itu, agar bisa memainkannya, game Stray dapat diunduh dan dibeli di Steam seharga Rp150.000. Selain versi reguler, Stray juga tersedia dalam bundle khusus bertajuk Stray - Soundtrack Edition yang dijual dengan harga promosi Rp214.078. Pelanggan akan mendapat Stray - Soundtrack Edition berisi DLC yang memuat deretan soundtrack asli yang mengiringi game Stray.
Setting tentang game Stray ini bermula saat seekor kucing oranye yang tak sengaja jatuh ke dalam sebuah lubang misterius. Ternyata dia terdampar di sebuah kota yang bernuansa Cyber Punk. Di kota itu terdapat robot-robot yang berbeda tipe dan makhluk asing.
Sejatinya kucing oranye dalam game ini merupakan cerita nyata dari co-founder BlueTwelve Studio yaitu Viv dan Koola yang memang memiliki dua ekor kucing yang diberi nama Riggs dan Murtaugh. Kedua kucing ini awalnya adalah kucing liar yang ditemukan mereka di daerah Montpellier, Perancis.
Terkait Gameplay Stray, pemainnya bisa mengontrol kucing oranye liar itu. Kucingnya akan melintasi, melompati, hingga memanjat benda-benda seperti di dunia nyata. Seperti memanjat ember, menjungkirbalikkan kaleng cat, mengoperasikan mesin penjual otomatis, dan mencakar benda. Lalu pemain harus memecahkan persoalan sesuai dengan narasi yang ada.
Dalam petualangannya kucing ini ditemani sebuah drone bernama B-12. B-12 dengan sukarela membantu sang kucing liar memecahkan teka-teki sekaligus menemaninya dalam misi menuju kembali ke permukaan. Selain menyimpan banyak informasi yang dapat membantu si kucing liar, B-12 juga mampu melakukan berbagai hal mulai dari menyorotkan cahaya, menyimpang barang yang ditemukan, meretas pelbagai teknologi untuk membantu memecahkan teka-teki, hingga menerjemahkan bahasa asing yang digunakan para robot asing.
Sepanjang permainan, pemain menemukan beberapa ingatan B-12 yang akan membantunya untuk mengungkap apa yang sesungguhnya terjadi di dunia tersebut. Namun, sebagian besar ingatan ini opsional, tetapi beberapa dibuka melalui perkembangan cerita. Pemain juga dapat mengumpulkan lencana, termasuk beberapa opsional di seluruh dunia, yang kemudian ditampilkan di ransel kucing.
Dunia permainan dihuni oleh robot, yang sering mempekerjakan pemain untuk menemukan objek yang mengungkapkan lebih banyak informasi dan memajukan narasi. Beberapa robot akan memberikan tugas opsional, seperti Morusque, yang akan memainkan lagu setelah disediakan lembaran musik yang ditemukan di sekitar daerah kumuh.
Stray mempunyai dua jenis musuh yang dapat membunuh pemain. Musuh pertamanya adalah Zurks, bakteri yang dapat mengerumuni dan melahap kucing. Kedua ialah Sentinel, drone keamanan yang akan mencoba menembak pemain saat melihatnya.
Untuk sebagian permainan, pemain dapat menggunakan Defluxor yang terpasang pada B-12 untuk menghancurkan Zurks. Meskipun hanya dapat digunakan untuk waktu yang terbatas sebelum B-12 menjadi terlalu panas dan memerlukan pengisian daya yang singkat. Pemain dapat menghindari Sentinel dengan menghindari garis pandang mereka, yang ditunjukkan dengan cahaya yang bersinar. Kesimpulannya Stray punya tujuan akhir agar bisa keluar dari kota itu dan berkumpul lagi dengan keluarganya yang merupakan segerombolan kucing.