Paramount Pictures kembali melepas RMS Titanic berlayar, dan merayakan peringatan 25 tahun kisah cinta abadi Jack dan Rose, pada 10 Februari 2023.
Film Titanic kembali ke layar lebar dalam remaster 3D 4K HDR. Karya James Cameron ini akan dirilis ulang ke bioskop.
Baca Juga: Kerjasama GM & Netflix: 'Satu Film Satu EV'
Kabar bahwa film roman epik pada 1977 ini akan hadir dalam remastered, dicuitkan oleh akun 20th Century Studios pada akhir Januari 2023.
"Rayakan ulang tahun ke-25 dari kisah cinta yang tak lekang oleh waktu. #Titanic kembali ke layar lebar dalam format 4K 3D yang telah di-remaster pada tanggal 10 Februari," cuit akun Twitter resmi @20thCenturyStudiosUK.
Promosi film restorasi Titanic ini, juga didobrak dengan adanya kajian dan studi kecil, dilakukan oleh tim James Cameron; untuk menjawab apakah sebetulnya Jack bisa selamat saat terjadi tragedi karamnya kapal Titanic. Kemudian 'reka ulang' itu tayang di kanal National Geographic.
Seperti yang mungkin pernah kamu lihat sebelumnya dari film, Titanic berkisah mengenai jalinan cinta antara Jack (Leonardo DiCaprio) dan Rose (Kate Winslet). Hubungan berbeda kasta yang romannya seakan tak lekang oleh waktu, berakhir tragis dalam pelayaran perdana Titanic.
Baca Juga: Netflix Bakal Terapkan Larangan Berbagi Kata Sandi, yang Nekat Kena Denda?
Laman A.Frame Oscars menuliskan, film ini kemudian memenangkan Oscar pada 2009, dalam banyak kategori.
Selain Leo dan Kate, ada banyak bintang lain turut terlibat dalam film ini. Mulai dari Billy Zane, Kathy Bates, Frances Fisher, Bernard Hill, Jonathan Hyde, Danny Nucci, Gloria Stuart, David Warner, Victor Garber dan Bill Paxton.
Kehadiran Titanic yang ditayangkan kembali dalam bentuk film remastered atau film restorasi, bukanlah sesuatu yang kali pertama muncul. Sejumlah film karya sineas Indonesia juga pernah mengalami restorasi.
Restorasi Film Indonesia
Setidaknya ada dua film populer besutan sineas Indonesia yang mengalami restorasi, sebelum ditampilkan kembali kepada khalayak, bertahun-tahun setelah film itu tayang perdana. Kebetulan, dua film itu adalah karya Umar Ismail.
Misalnya saja seperti yang diungkap dalam laman PARFI. Film Indonesia yang pernah ditreatment restorasi adalah 'Tiga Dara'. Dibuat pada sekitar era 1950-an, direstorasi fisik seluloid di studio L'Immagine Ritrovata, Italia. Berlanjut restorasi menjadi versi digital dengan resolusi 4K di PT Render Indonesia.
Baca Juga: Earth Is Our Pandora: Kampanye Mercedes Benz Atas Produk yang Sepenuhnya Listrik 2030 Mendatang
Film Tiga Dara berkisah tentang tiga perempuan kakak beradik: Nunung (Chitra Dewi), Nana (Mieke Wijaya) dan Nenny (Indriati Iskak). Ketiganya dibesarkan oleh nenek (Fifi Young) di Jakarta setelah ibu meninggal.
Film ini mengisahkan ketiga bersaudara yang memiliki kepribadian berbeda-beda, lengkap dengan kisah cinta ala gadis di masa itu.
'Lewat Djam Malam' atau After The Curfew (1954) adalah film karya Umar Ismail yang menjadi film remastered berikutnya.
FIlm ini dibintangi oleh A.N. Alcaff (Iskandar) dan Netty Herawaty (Norma) dan bercerita tentang mantan prajurit, yang kesulitan menyesuaikan diri dengan gaya hidup masyarakat sipil era poskolonial.
Usmar Ismail bersama Arsul Sani yang berperan sebagai penulis naskah, diulas oleh media VOI telah menghadirkan nuansa psychological drama atau neo-noir dalam perkembangan pengklasifikasian genre film.
Lewat Djam Malam mengalami dua kali restorasi. Pada 2012, film ini sempat direstorasi dan diputar keliling ajang perfilman internasional, seperti London Film Festival hingga Cannes Film Festival yang juga dikenal luas sebagai 'World Classic Cinema Entry'. Kemudian pada 2020, film ini masuk kurasi film untuk direstorasi pada 2020 oleh Criterion Collection.