e-Commerce Berjatuhan? Pakar: Ini Eranya Social Commerce

Uli Febriarni
Selasa 07 Februari 2023, 23:51 WIB
e-commerce jatuh (Sumber : freepik)

e-commerce jatuh (Sumber : freepik)

Sejumlah e-commerce tutup. Halaman website maupun aplikasi e-commerce banyak yang kemudian mengumumkan 'kejatuhan mereka', mulai tak lagi melayani pelanggan sejak tanggal tertentu.

Yang mengalami hal itu, bukan hanya aplikasi e commerce yang dikembangkan oleh anak bangsa sendiri; ada pula buatan China, Singapura dan beberapa negara lain. Mereka perlahan-lahan memutuskan menutup layanan bisnisnya di Indonesia.

Dosen manajemen strategis Universitas Airlangga, Mochammad Thanthowy Syamsuddin, berpendapat bahwa tutupnya bisnis e-commerce erat kaitannya dengan fase konsolidasi yang sedang dialami oleh perusahaan.

Adanya fase konsolidasi ini, bertujuan agar bisnis yang dijalankan mampu menciptakan keuntungan bagi para investornya.

"Singkatnya, bisnis e-commerce platform mengarah ke fase profitabilitas," tuturnya, lewat laman universitas, Selasa (7/2/2023).

Pada fase konsolidasi ini, lanjutnya, perusahaan e-commerce merespons banyak aspek eksternal. Seperti efek penurunan daya beli akibat pandemi Covid-19, dan aspek makro ekonomi lain, dengan dua hal yakni cost cutting dan optimasi potensi revenue stream.

"Ini bisa menjelaskan kenapa ada layoff yang cukup signifikan di sejumlah bisnis e-commerce platform," kata Thanthowy.

Di sisi lain, perusahaan e-commerce juga meningkatkan biaya admin, commission fee, bahkan mewajibkan memakai layanan logistik internal tanpa third party. Kondisi ini membawa sejumlah konsekuensi; perusahaan yang gagal membentuk peta jalan menuju profitabilitas dan kehabisan modal harus out of business.

Selamat Datang Social Commerce, Platform Belanja Era Gen Z

Bisnis e-commerce saat ini, tengah mendapat kompetitor baru dari platform media sosial seperti TikTok dan Instagram. Layanan itu populer dengan sebutan social commerceKedua platform tersebut sangat dekat dengan kehidupan generasi milenial dan gen Z.

"Ada potensi transaksi jual-beli atau keputusan pembelian dua generasi ini, di masa mendatang, akan didominasi dari kedua platform ini," ujar dosen Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UNAIR itu.

Oleh karena itu, para pelaku bisnis e-commerce harus mampu mengoptimalkan fenomena ini dan tetap mengintegrasikan ekosistem toko atau lapak mereka. Apalagi, mengingat konsumen e-commerce Indonesia memiliki sensitivitas promo yang tinggi.

"Ada gratis ongkir pindah, ada bonus loyalitas tertentu pindah. Penawaran-penawaran seperti itu akan semakin jarang kita jumpai dari bisnis e-commerce platform, karena fase konsolidasi," ungkap Thanthowy.

Bangun Kredibilitas

Dengan adanya fenomena ini, Thanthowy merekomendasikan agar para penjual yang memiliki lapak di e-commerce membangun kredibilitas yang baik, di sejumlah platform e-commerce dan media sosial.

Hal ini guna mengantisipasi kebijakan platform e-commerce, yang menghapus fleksbilitas pemilihan logistik dan meningkatkan biaya admin. Selain itu, agar bisa menjangkau lebih banyak potensi pembeli dan pelanggan.

Dalam jangka menengah dan panjang, ia juga merekomendasikan agar para penjual di platform e-commerce memiliki lapaknya sendiri, dengan membangun website yang berisi seluruh tawaran produk, termasuk fasilitas pembayaran.

"Hal ini harus dilakukan oleh para pelaku bisnis dan UMKM. Terutama bagi mereka yang memang memiliki produk sendiri, ukan hanya trading," imbuhnya.

"Sehingga semua aktivitas saluran pemasaran baik online maupun offline diarahkan ke website mereka sendiri," tandasnya.

Follow Berita Techverse.Asia di Google News
Berita Terkini
Techno21 Februari 2025, 23:29 WIB

Instagram Tambahkan Sejumlah Fitur DM Baru dalam Pembaruannya

Pembaruan DM meliputi berbagi musik, penjadwalan pesan, penerjemahan, dan banyak lagi.
Sejumlah pembaruan di pesan langsung (DM) Instagram. (Sumber: Meta)
Culture21 Februari 2025, 18:19 WIB

Sarkem Fest 2025 Digelar 2 Hari, Ini Daftar Acaranya

Sarkem Fest menampilkan tradisi ruwahan apeman.
Sarkem Fest 2025.
Techno21 Februari 2025, 18:08 WIB

Wacom Intuos Pro Dirombak Total, Tersedia dalam 3 Ukuran

Jajaran Intuos Pro 2025 telah dirampingkan dan dilengkapi kontrol dial mekanis baru yang dapat disesuaikan..
Wacom Intuos Pro. (Sumber: Wacom)
Lifestyle21 Februari 2025, 17:51 WIB

NJZ Menjadi Bintang dalam Kampanye Denim Musim Semi 2025 Calvin Klein

Pengumuman ini merupakan yang pertama setelah perubahan nama mereka menjadi NJZ.
Member NJZ jadi model untuk koleksi pakaian musim semi 2025 dari Calvin Klein. (Sumber: Calvin Klein)
Techno21 Februari 2025, 17:08 WIB

Apple Tak Lagi Produksi iPhone 14 dan Setop Pakai Port Lightning

Apple telah beralih ke USB-C yang dimulai dari iPhone 15.
iPhone 14 (Sumber: Apple.com)
Automotive21 Februari 2025, 16:15 WIB

IIMS 2025: KIA Pajang New Sonet dan New Seltos, Begini Spek dan Harganya

Kedua SUV ini siap menemani perjalanan perkotaan hingga petualangan luar kota.
KIA New Sonet dipajang di IIMS 2025. (Sumber: KIA)
Techno21 Februari 2025, 15:23 WIB

Oppo Find N5 Rilis Global, Ponsel Lipat Tertipis di Dunia Saat Ditutup

Ini adalah perangkat lipat yang sangat tipis dengan baterai jumbo.
Oppo Find N5 dalam warna Cosmic Black dan Misty White. (Sumber: Oppo)
Automotive20 Februari 2025, 19:40 WIB

VinFast VF 3 Diniagakan di Indonesia, Ada Promo untuk Pembelian di IIMS 2025

Mobil ini bisa menjadi kompetitor untuk Wuling Air ev.
VinFast VF 3. (Sumber: vinfast)
Techno20 Februari 2025, 19:05 WIB

Huawei Rilis 3 Perangkat Baru, Ada Tablet hingga Gelang Kebugaran

Ketiga gadget ini dihadirkan bersamaan dengan ponsel lipat tiga pertama di dunia milik perusahaan.
Huawei memberi pembaruan untuk tablet pintar MatePad Pro 13.2 inci. (Sumber: Huawei)
Startup20 Februari 2025, 18:45 WIB

GoTyme x Danabijak x Olsera Tawarkan Program MCA untuk UMKM

GoTyme Indonesia Menawarkan Pembiayaan yang Fleksibel untuk UMKM.
GoTyme Indonesia gandeng Danabijak dan Olsera beri pinjaman bagi UMKM. (Sumber: istimewa)