Data rekam medis pasien bukan data yang sepele. Data rekam medis berbentuk dokumen, berisikan riwayat penyakit yang diderita pasien.
Data tersebut digunakan untuk mendukung keputusan pengobatan dan perawatan kesehatan pasien. Selain itu, rekam medis berfungsi sebagai bukti penegakan hukum dan disiplin kedokteran, serta penegakan etika kedokteran.
Masih penasaran dengan apa fungsi rekam medis? Dan apa saja yang ada di dalam rekam medis? Pada intinya, dokumen rekam medis berisikan data klinis dan data administrasi pasien.
Data klinis pasien meliputi:
- Identitas pasien
- Tanggal dan waktu tindakan
- Hasil anamnesis, setidaknya tentang keluhan dan riwayat penyakit
- Hasil pemeriksaan fisik dan penunjang medis
- Diagnosis
- Rencana penatalaksanaan
- Pengobatan yang diberikan kepada pasien
Data administrasi meliputi:
- Nama lengkap pasien
- Nomor rekam medis dan nomor identitas lainnya
- Alamat lengkap
- Tanggal, bulan, tahun, dan kota kelahiran
- Jenis kelamin
- Status pernikahan
- Nama dan alamat keluarga terdekat yang bisa dihubungi
- Tanggal dan waktu saat terdaftar di tempat penerimaan pasien
- Nama dan identitas lain dari sarana pelayanan kesehatan
Tetapi yang penting dari penanganan pasien, bukan hanya rekam medis itu sendiri. Melainkan bagaimana pemanfaatan rekam medis bisa diterapkan secara tepat dan cepat, saat perawatan di rumah sakit.
Untuk itu, maka tim peneliti dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) bersama empat perguruan tinggi lain, membuat inovasi pengembangan alat Patient Portable Monitoring System (PPMS) yang diberi nama Patient Monitoring System with Simplicity Integration (PASTI).
Alat tersebut untuk membantu memonitor kondisi pasien di rumah sakit.
Salah satu tim pengembang PASTI dari ITS, Wiwik Anggraeni mengatakan, perbedaan alat PPMS yang dikembangkan timnya ini terletak pada ukurannya. PPMS yang dikembangkan ITS bersama empat perguruan tinggi lain ini, dirancang dengan ukurannya yang lebih praktis.
Pengembangan alat ini didanai oleh Institute of Electrical and Electronics Engineers (IEEE) SIGHT 2022.
Empat perguruan tinggi lainnya tersebut adalah Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Universitas Adi Nuswantoro (Udinus), Bina Nusantara (Binus), dan Universitas Katolik Atmajaya. Sementara ini, PASTI didedikasikan untuk PPMS yang membantu kebutuhan operasional di Rumah Sakit UMM.
Menurut Wiwik, rumah sakit sebagai pusat pelayanan kesehatan sudah sepatutnya dapat memberi layanan yang maksimal kepada pasien.
"Pemantauan data rekam medis kondisi pasien secara kontinyu dan tidak terputus, merupakan hal yang sangat penting dilakukan. Kegagalan dalam pemantauan kondisi pasien dalam beberapa menit saja, dapat berakibat fatal bagi nyawa mereka," kata dia, dikutip dari laman universitas, Kamis (9/2/2023).
Dosen Departemen Sistem Informasi ITS ini menambahkan, alat PPMS yang ada sebelumnya hanya sebatas digunakan dalam mobil ambulans hingga emergency room (ER) rumah sakit.
"Alat tersebut akan berhenti bekerja saat pasien tiba di ER dan tidak bisa dipakai terus hingga ke ruang perawatan. Hal ini menyebabkan kondisi histori pasien terpotong," terangnya.
Sementara, berdasarkan standar pelayanan pasien, seharusnya histori kondisi pasien harus terus terpantau.
Menurut Wiwik, histori pasien yang terpotong bisa menyebabkan diperlukannya pengukuran ulang kondisi pasien.
Permasalahan lain yang selama ini muncul, hasil pencatatan PPMS yang hanya tercetak pada hardcopy dan belum bisa terekam dalam database. Selama ini, data rekam medis dasar pasien ini biasanya dicatat secara manual dalam interval waktu tertentu.
"Kondisi tersebut tentu menyulitkan proses analisis dan pemantauan kondisi pasien secara real time," jelasnya.
Berlatarbelakang kondisi itu, alat PASTI yang memiliki bentuk ringkas ini memudahkan petugas kesehatan memindahkan alat dari ambulans hingga ruang perawatan.
"Pemantauan rekam medis secara real time juga mempercepat proses penanganan pasien," terang Wiwik.
Selain itu, PASTI dirancang dengan biaya yang lebih murah dibandingkan dengan berbagai alat yang ada di rumah sakit. Hal ini memungkinkan untuk diproduksi lebih banyak dan dapat diterapkan pada banyak pasien.
"Dengan begitu, alat ini mampu mempercepat proses penanganan pasien, otomasi data rekam medis pasien, dan pemantauan kondisi pasien,"ujarnya.
Tampilan proses kerja PASTI, mulai dari pengambilan data hingga pengelolaan data, dapat dimonitor melalui smartphone.