Techverse.asia - Laptop mempunyai ruang penyimpanan yang terbatas. Kapasitas tersebut tentunya kurang untuk orang yang pekerjaannya diharuskan menyimpan file-file berukuran besar.
Untuk itu, dibutuhkan harddisk eksternal alias media penyimpanan yang sifatnya bisa dilepas dan pasang (removable) dengan mudah. Tidak hanya berfungsi sebagai media penyimpanan tambahan tapi juga menjadi backup data apabila laptop tiba-tiba rusak dan tidak bisa dibuka.
Kapasitas hardisk yang dijual di pasaran pun bervariasi, mulai dari 500GB hingga bisa mencapai belasan terabyte (TB). Harganya mulai ratusan ribu sampai jutaan rupiah. Sehingga kebutuhan orang akan hardisk berbeda-beda.
Walaupun memiliki harddisk eksternal punya nilai tambah sendiri. Namun, suatu saat bisa muncul masalah, apalagi jika perawatannya sembarangan maka umurnya juga tidak akan panjang.
Baca Juga: Penyebab Mengapa Baterai Laptop Cepat Boros, Simak 8 Tips Menghematnya
Lantas apa sih penyebab harddisk eksternal gampang rusak dan bagaimana cara memperbaikinya? Techverse.asia akan merangkumnya dalam artikel ini.
Kita baru tahu jika hardisk rusak saat dicolokkan ke komputer dan laptop tapi tidak bisa terbaca secara optimal. Kalau sudah begitu, data yang ada di dalamnya berpotensi rusak (corrupt).
Cara melepas hardisk yang salah
Melepas harddisk dari laptop atau komputer mungkin dianggap sepele untuk sebagian orang. Namun, sebenarnya mencopot harddisk tidak boleh sembarangan karena bisa merusak hardisk itu sendiri.
Cara yang benar ialah kamu tidak boleh melepas kabel data secara langsung. Yang harus kamu lakukan yaitu klik pada bagian pojok kanan bawah, pilih ikon hardisk yang muncul, lalu klik kanan hingga muncul tulisan eject untuk menghentikannya. Setelah itu baru bisa melepas kabel penghubungnya.
Kerap install dan uninstall
Kebiasan terlalu sering memasang (install) dan menghapus (uninstall) sebuah aplikasi ataupun aplikasi yang diunduh (download) dari sebuah web. Ini akan menyebabkan harddisk mengalami bad sector. Jika sudah demikian, besar kemungkinan sulit untuk diperbaiki.
Bad sector adalah kondisi yang menyatakan bahwa ada bagian tertentu dari fisik cakram keras atau cakram flopi yang mengalami kerusakan sehingga tidak digunakan lagi.
Salah penempatan
Jangan taruh hardisk di tempat yang kotor dan pengap, letakkan di tempat yang tepat. Tempat seperti ini akan membuat harddisk eksternal cepat panas dan kotoran dapat masuk ke dalam harddisk yang efeknya dapat merusak komponen penyusun. Tempatkan di permukaan yang datar dan halus.
Pasokan daya kurang
Kurangnya pasokan daya pada harddisk eksternal bisa mengakibatkan pemrosesan data tidak berjalan dengan benar. Harddisk juga dapat terhenti koneksinya kemudian terhubung kembali secara otomatis dan terus menerus.
Bagi harddisk eksternal yang menggunakan port USB sebagai jalur transfer datanya biasanya diberikan colokan USB ekstra agar dapat menggunakan 2 port sekaligus sehingga asupan daya terpenuhi.
Baca Juga: 6 Cara Menghemat Listrik Agar Pengeluaran Tidak Membengkak
Terkena benturan
Hardidsik yang mengalami benturan dengan benda keras dapat mengakibatkan cacat pada hardisk secara fisik. Bahan pembungkus harddisk yang biasanya menjadi chase harddisk eksternal merupakan bahan yang tentan terhadap benturan.
Oleh karenannya, kamu perlu berhati-hati. Saat membeli hardisk biasanya akan mendapat sarung harddisk agar terlindung dari benturan.
Itulah penjelasan seputar penyebab harddisk eksternal mudah cepat rusak. Sekarang membahas cara memperbaikinya.
Yang pertama kali harus dilakukan ialah mengeceknya dengan cara memasukkan harddisk eksternal ke port USB ke komputer/laptop. Jika sudah dimasukkan tetapi tidak terlihat pada Windows Explorer, maka tekan tombol “Windows+R” pada keyboard secara bersamaan.
Setelah itu akan muncul kotak dialog Query “Run”, ketiklah “diskmgmt.msc”. Proses ini dilakukan untuk membuka Disk Management lalu tekan enter untuk ke proses yang selanjutnya.
Meskipun tidak bisa terbaca, pada umumnya kalau membuka Disk Management maka harddisk tersebut akan terlihat. Pada Disk Management ini, bisa melakukan format, atur ulang konten dari partisi, dan ubah nama drive yang sebelumnya tidak terdeteksi.
Selain cara tersebut, masukkan harddisk eksternal ke dalam port USB yang berbeda. Apabiila sudah dipindah harddisk bisa terbaca pada Windows Explorer, dengan kata lain ini menandakan bahwa yang bermasalah adalah port USB yang sebelumnya.
Cek drive manager dengan cara menekan tombol “Windows” pada keyboard dan tuliskan “device manager” pada kolom pencarian, lalu tekan enter. Terakhir, kamu bisa memperbaikinya dengan cara search disk drive dan amati apakah ada tanda seru di sebelahnya, jika ada maka berarti masalah yang terjadi berkaitan dengan drive. Namun sebaliknya kalau yang bermasalah adalah drivenya, maka kamu cuma perlu install ulang driver USB.