Sejumlah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bersinergi mendukung pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Arun Lhokseumawe menjadi Kawasan Energi Hijau.
Kerja sama lintas BUMN ini, diwujudkan melalui penandatanganan Head of Agreement Penyertaan Modal di PT Patriot selaku Badan Usaha Pembangun dan Pengelola (BUPP) KEK Arun Lhokseumawe. Dalam penyertaan modal ini, PT Pertamina (Persero) bersama PT Pupuk Iskandar Muda, PT Pelindo, dan PT Pembangunan Aceh mengambil peran strategis tersebut.
Perjanjian tersebut ditandatangani oleh Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati, Direktur Utama PT Pupuk Iskandar Muda Budi Santoso Syarif, Direktur Utama PT Pelindo Arif Suhartono, dan Direktur Utama PT Pembangunan Aceh Ali Mulyagusdin.
Dalam laman Pertamina, KEK Arun Lhokseumawe memiliki luas 2.600 Hektar. Kawasan itu akan berfokus pada aktivitas di sektor energi, petrokimia, agro industri pendukung ketahanan pangan, logistik serta industri penghasil kertas kraft.
Presiden Republik Indonesia Joko Widodo menuturkan, wilayah ini juga memiliki potensi di pengembangan industri perikanan dan industri pertanian; dengan dukungan komoditas unggulan seperti sawit, kopi, kakao, karet, kelapa, minyak atsiri dan lain-lain.
KEK Arun Lhokseumawe memiliki lokasi sangat strategis dan memiliki potensi besar untuk berkembang di pasar perdagangan internasional khususnya ASEAN. Dengan demikian, membangun KEK Arun Lhokseumawe menjadi kawasan industri hijau sangatlah penting.
"Kami harapkan kawasan KEK Arun Lhokseumawe ini nanti menjadi kawasan industri hijau, dan berpengaruh pada PDRB Provinsi Aceh. Investor sudah akan mulai masuk ke sini," terangnya.
Kementerian BUMN memperrkiraan investasi industri di KEK Lhokseumawe bisa mencapai 7% PDRB di Aceh.
enteri BUMN Erick Thohir mengungkap, saat ini pembangunan terus digalakkan di Provinsi Aceh. Hal ini untuk memastikan Aceh menjadi salah satu sumber energi juga perbaikan pangan nasional.
Untuk memastikan pembangunan KEK Arun Lhokseumawe dapat berjalan dengan optimal, maka dibentuk konsorsium antar BUMN. Di dalam konsorsium itu, tiap BUMN dibagi tugas masing-masing.
Misalnya, Pertamina akan mengembangkan sektor energi (minyak dan gas) beserta fasilitas infrastruktur pendukung; PT Pupuk Iskandar Muda bersama PT Pupuk Indonesia Group mengembangkan klaster industri Petrokimia yang ramah lingkungan.
Untuk PT Pelindo I akan menangani pelabuhan dan logistik, dan PT Pembangunan Aceh mengembangkan agro industri pendukung ketahanan pangan.
Pertamina nantinya akan menugaskan salah satu afiliasinya di Sub Holding Gas yaitu PT Perta Arun Gas (PAG) dalam penyertaan modal di KEK Arun Lhokseumawe. PAG akan fokus pada penyediaan energi bersih untuk KEK Arun Lhokseumawe melalui fasilitas LNG Regasifikasi dan LNG Hub.
Pada 2022, PAG telah menyuplai 52.559 BBTU untuk kebutuhan pembangkit listrik PLN di Aceh dan Sumatera Utara, menyuplai gas untuk pabrik pupuk milik Pupuk Iskandar Muda dan industri di Sumatera Utara.
Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Nicke Widyawati menyatakan bahwa sinergi antar BUMN ini, menjadi awal yang baik dalam mendukung percepatan realisasi pengembangan KEK Arun Lhokseumawe, menuju kawasan industri hijau.
Pemanfaatan LNG akan memberikan kepastian pasokan energi bersih juga sejalan dengan upaya menuju Net Zero Emission 2060.
"Pertamina sebagai BUMN energi, berkomitmen untuk menyediakan energi ke seluruh wilayah Indonesia. Dengan suplai LNG, diharapkan dapat mendukung kelancaran operasional KEK Arun Lhokseumawe, yang tentunya berdampak pada peningkatan ekonomi Provinsi Aceh dan menyediakan lapangan pekerjaan untuk putra-putri Aceh," jelas Nicke.
Ke depannya, PAG akan mengembangkan bisnis LNG lain, yang dapat mendukung upaya membangun ketahanan energi di wilayah Aceh dan Sumatera. Serta berperan aktif dalam upaya transisi energi, dengan menyediakan energi ramah lingkungan ramah lingkungan atau clean energy solution provider.