China Memblokir Penggunaan ChatGPT Di Negara Mereka

Uli Febriarni
Selasa 28 Februari 2023, 15:38 WIB
ChatGPT (Sumber : OpenAI)

ChatGPT (Sumber : OpenAI)

China sebelumnya telah melarang Google, Facebook, Twitter, dan sejumlah situs berita asing, melalui Great Firewall mereka. Akumulasi kabar ini kami dapati dalam media Time, kami lansir pada Selasa (28/2/2023).

Dan belum lama ini, media itu melaporkan sebuah kabar China terbaru. Kini kita hanya menunggu waktu, sebelum akhirnya sensor Great Firewall milik pemerintah China menargetkan ChatGPT.

Dengan singkat bisa kita katakan: China memblokir ChatGPT. Ya, chatGPT, produk kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) yang sensasional.

Perusahaan induk ChatGPT, OpenAI, memutuskan untuk tidak meluncurkannya di China. Nomor-nomor telepon China dan Hong Kong, oleh pemerintah, tidak diizinkan untuk mendaftar penggunaan aplikasi itu. 

Namun demikian, netizen China yang cerdik telah menemukan banyak solusi untuk mengakses layanan revolusioner. Seperti misalnya menggunakan jaringan pribadi virtual dan nomor telepon teman di luar negeri; membeli login melalui pasar online Taobao; atau sekadar memanfaatkan berbagai bot proxy yang disematkan di layanan perpesanan WeChat yang ada di mana-mana.

Media sosial China begitu ramai dengan konten ChatGPT bulan ini. Ada satu pemberitahuan pemerintah palsu, yang dibuat oleh AI; isinya membatalkan peraturan lalu lintas yang memicu keributan dan penyelidikan polisi, di kota timur Hangzhou.

Tidak mengherankan, pemerintah China kini telah turun tangan dengan larangan eksplisit pada WeChat hosting layanan proxy ChatGPT

Sekadar untuk diketahui, sebetulnya China biasanya dengan senang hati menyambut teknologi apapun yang baru muncul. Baik mobil tanpa pengemudi, sepeda yang dapat digunakan bersama, atau pengiriman paket otomatis: yang jauh lebih banyak tali daripada yang akan dilakukan Eropa atau AS.

Kemudian, setelah beberapa tahun, para pejabat mengecek celah dan peraturan apa yang bisa dibuat untuk mengaturnya.

Seringkali mereka memperkenalkan persyaratan modal terdaftar minimum, untuk menyingkirkan pemain kecil yang lebih sulit dipantau; dan mendorong konsolidasi di belakang entitas tertentu yang dikenal dengan ikatan pemerintah.

Pendiri firma riset TI Marbridge Consulting yang berbasis di Beijing, Mark Natkin menilai, pihak berwenang terlalu berhati-hati pada tahap awal teknologi tertentu, mereka berisiko menghambat pengembangan atau tertinggal.

ChatGPT Dianggap Alat Propaganda

Sementara itu media Forbes mengungkap, media pemerintah China mencoba menggambarkan layanan AI ChatGPT sebagai potensi pendukung propaganda Amerika.

Menurut Nikkei Asia, regulator China telah memerintahkan Tencent induk WeChat dan Grup Ant afiliasi Alibaba, untuk memastikan ChatGPT tidak dapat diakses.

"Baik itu secara langsung di layanan mereka sendiri, atau melalui aplikasi pihak ketiga di etalase mereka," terang media tersebut.

Seperti kebanyakan platform web asing utama, ChatGPT diblokir oleh Great Firewall China karena tidak sesuai dengan undang-undang sensor negara.

Selain memblokir akses ke ChatGPT, perusahaan teknologi China juga telah diperintahkan untuk meminta izin dari regulator, sebelum meluncurkan chatbot bertenaga AI mereka sendiri atau layanan serupa.

Awal pekan ini, surat kabar China Daily yang dikendalikan negara, merilis video berjudul 'Bagaimana AS menggunakan AI untuk menyebarkan disinformasi?: yang mencoba melabeli ChatGPT sebagai alat propaganda Amerika.

Video tersebut menunjukkan ChatGPT menanggapi pertanyaan tentang Xinjiang, dengan menyebutkan laporan pelanggaran hak asasi manusia yang meluas oleh orang China terhadap minoritas Muslim Uyghur di kawasan itu.

Presenter memberi label ini sebagai 'jawaban yang diketik dengan sempurna sesuai dengan poin pembicaraan pemerintah AS'. Video tersebut kemudian terus melabeli ChatGPT dan proyek AI lainnya sebagai pendukung disinformasi berskala besar oleh AS dan Barat.

Penggunaan AI Di China

Mengenai AI, China sudah memiliki pembawa berita virtual untuk Kantor Berita Xinhua yang dikelola negara. Ia adalah seorang 'mahasiswa' ilmu komputer di Universitas Tsinghua elit Beijing.

Belum lama ini, tim dari Universitas Fudan Shanghai meminta maaf setelah platform konten buatan AI mereka mogok, hanya beberapa jam setelah diluncurkan karena lonjakan lalu lintas yang tiba-tiba.

Perusahaan intelijen pasar International Data Corporation memproyeksikan, investasi AI China melebihi $26 miliar pada 2026. Ini akan menjadi yang terbesar kedua di negara manapun dan menyumbang hampir 9% dari investasi global.

Keengganan yang dimiliki pemerintah terhadap ChatGPT, tampaknya berasal dari kumpulan informasi yang darinya jawabannya dihasilkan. Yaitu, internet yang bebas dan terbuka.

Natkin menambahkan, AI sebagai teknologi yang sedang berkembang di China harus kompetitif.

"Jika dikembangkan sesuai dengan tujuan kebijakan, berpotensi membantu menyampaikan narasi yang disetujui secara lebih efisien, yang pemerintah inginkan. Dan agar itu dapat diakses oleh masyarakat," lanjutnya. 

Terkait penerapan AI dalam keseharian, China memiliki hampir selusin proyek percontohan seperti ChatGPT yang sedang dikerjakan. Termasuk oleh Alibaba milik Jack Ma dan perusahaan Internet Baidu yang berbasis di Beijing. Terakhir, mereka akan meluncurkan alat bahasa bertenaga AI-nya sendiri bernama Ernie Bot, Maret 2023.

Menurut Reuters, Ernie kali pertama akan diluncurkan sebagai layanan mandiri yang mirip dengan peluncuran ChatGPT, sebelum diintegrasikan ke dalam mesin pencari Baidu. 

Bukan hanya itu, perusahaan juga sudah menjalin kemitraan dengan banyak pihak, mulai dari perusahaan media hingga Kuil Shaolin kung fu.

CEO Baidu, Robin Li menjelaskan, mereka jelas sangat senang dengan ChatGPT dan AIGC [konten yang dihasilkan AI]. Ia melihat itu mewakili tren besar yang dapat mengubah banyak hal.

Dari situ terlihat jelas bahwa China masih bertaruh besar pada AI, hanya bentuk-bentuk yang berada di bawah kendali penuhnya.

Demikian juga seorang pejabat tinggi di Kementerian Sains dan Teknologi China, Cheng Jiachang. Ia mengatakan pada konferensi pers, kalau teknologi seperti ChatGPT dapat mempercepat integrasi AI ke dalam masyarakat dan ekonomi.

"Serta memiliki potensi untuk diterapkan di banyak industri dan bidang," ucapnya.

Follow Berita Techverse.Asia di Google News
Berita Terkini
Techno22 Januari 2025, 22:43 WIB

Instagram Hadirkan 2 Pembaruan untuk Reels dan Postingan Berubah Jadi Persegi Panjang

Reels kini bisa menggungah konten dengan durasi sampai tiga menit, padahal sebelumnya cuma 90 detik.
Instagram Reels sekarang bisa unggah video selama tiga menit. (Sumber: Instagram)
Automotive22 Januari 2025, 22:11 WIB

Toyota Hilux Rangga SUV Concept Hasil Karoseri New Armada, Bisa Muat 8 Penumpang

Kendaraan ini menawarkan Pilihan Basis dari 3 Tipe Hilux Rangga.
Toyota Hilux Rangga SUV Concept. (Sumber: Toyota)
Startup22 Januari 2025, 18:56 WIB

Openspace Ventures Beri Pendanaan Lanjutan untuk MAKA Motors

Pendanaan ini datang setelah startup tersebut melansir motor listrik pertamanya, MAKA Cavalry.
MAKA Cavalry.
Techno22 Januari 2025, 18:34 WIB

Huawei FreeBuds SE 3: TWS Entry-level Seharga Rp400 Ribuan

Gawai ini akan menghadirkan keseimbangan sempurna antara performa dan kenyamanan.
Huawei FreeBuds SE 3. (Sumber: Huawei)
Techno22 Januari 2025, 16:28 WIB

Apa yang Diharapkan pada Samsung Galaxy Unpacked 2025, Bakal Ada S25 Slim?

Galaxy Unpacked Januari 2025: Lompatan Besar Berikutnya dalam Pengalaman AI Seluler.
Samsung Galaxy Unpacked 2025 akan digelar pada Rabu (22/1/2025). (Sumber: Samsung)
Startup22 Januari 2025, 16:02 WIB

Antler Salurkan Pendanaan Senilai Rp49 Miliar kepada 25 Startup Tahap Awal di Indonesia

Antler Pertahankan Momentum Kuat di Indonesia, Mencatatkan 50 Investasi Selama Dua Tahun Terakhir Di Tengah Tantangan Pasar.
Antler. (Sumber: antler)
Automotive22 Januari 2025, 15:33 WIB

Harga dan Spesifikasi New Yamaha R25, Bawa Kapasitas Mesin 250CC

Tampil Sebagai Urban Super Sport, New Yamaha R25 Siap Geber Maksimal.
Yamaha R25 2025. (Sumber: Yamaha)
Techno22 Januari 2025, 14:51 WIB

Tak Disebut Pada Pelantikan Presiden AS Donald Trump, Bagaimana Nasib Bitcoin?

Bitcoin terkoreksi ke US$100 ribu pasca Presiden AS Donald Trump tidak menyebut soal kripto pada sesi pelantikan.
ilustrasi bitcoin (Sumber: freepik)
Techno21 Januari 2025, 18:55 WIB

Insta360 Luncurkan Flow 2 Pro, Tripod Khusus untuk iPhone

Gimbal ini memungkinkan pembuatan film menggunakan kamera iPhone dan punya fitur-fitur AI.
Insta360 Flow 2 Pro. (Sumber: Insta360)
Techno21 Januari 2025, 18:37 WIB

Fossibot S3 Pro: Ponsel Entry Level dengan Pengaturan Layar Ganda

Gawai ini menawarkan fitur premium, tapi harganya ramah di kantong.
Fossibot S3 Pro. (Sumber: istimewa)