Baca Juga: Samsung Beri Pelatihan Tingkatkan Kompetensi Guru SMK
Baca Juga: Spesifikasi Lenovo IdeaPad 3 yang Baru Saja Dirilis: Cocok Buat Pelajar dan Mahasiswa
Indonesia memiliki potensi ekonomi digital yang besar, bahkan diproyeksikan menjadi yang terbesar di Asia Tenggara dengan nilai sekitar USD130 miliar pada 2025.
Sebuah riset yang dilakukan oleh Bank Dunia menemukan, untuk mendorong hal itu terwujud, maka Indonesia membutuhkan sekitar sembilan juta talenta digital selama 2015 hingga 2030. Ini artinya, ada kebutuhan 600 ribu tenaga ahli di bidang siber per tahun.
Sebagai perusahaan yang terus mendukung lahirnya talenta digital yang memiliki pengetahuan dan keterampilan teknologi mumpui, Samsung kembali membuka program Samsung Innovation Campus (SIC) Batch 4 (2022/2023).
"SIC adalah salah satu program pendidikan dari Samsung Electronics Indonesia, untuk mencetak talenta digital Indonesia, sudah digelar sejak 2019," tulis laman Samsung, kami lansir Rabu (1/3/2023).
Peluang untuk menjawab tantangan kebutuhan talenta digital cukup besar. Sebab, Indonesia diuntungkan dengan bonus demografi yang akan terjadi pada 2030, dengan estimasi jumlah angkatan kerja produktif mencapai 64% dari total penduduk.
Pemerintah berkomitmen memanfaatkan momentum tersebut, guna mempercepat pembangunan berbagai sektor. Salah satunya transformasi digital dengan mendorong kualitas dan daya saing SDM.
Untuk itu, mulai 2023, pemerintah kembali menggalakkan program penyediaan talenta digital. Program-program tersebut akan menyesuaikan kebutuhan masyarakat dan program transformasi digital. Samsung Innovation Campus, menjadi salah satu program untuk siswa sekolah menengah menjadi digital talenta Indonesia masa depan.
Samsung Innovation Campus Batch 4 akan berlangsung selama 9 bulan, dengan acara puncak yang akan digelar di bulan Oktober 2023. Pada Batch 4 ini, SIC memberikan kuota pendaftaran yang lebih besar dari batch-batch sebelumnya.
Tahun ini, pendaftaran terbuka untuk 4.000 siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan Madrasah Aliyah (MA), baik yang berlatar belakang IT maupun non-IT, dari seluruh Indonesia. Sebelumnya, pendaftaran Batch 1, Batch 2, dan Batch 3, masing-masing diikuti oleh 133, 396, dan 1.000 partisipan.
Head of Corporate Citizenship Samsung Electronics Indonesia, Ennita Pramono, mengatakan, pemberian kuota yang lebih besar pada tahun ini terbukti mendapat sambutan yang luar biasa.
Total pendaftar berjumlah 4.495 siswa, 455 guru, dari 256 SMK dan MA dari seluruh Indonesia.
"Penambahan kuota ini merupakan komitmen Samsung, agar benefit dari pelatihan di SIC bisa dinikmati oleh lebih banyak siswa dan guru di Indonesia. Kami bangga dengan tingginya antusiasme masyarakat pada fase pendaftaran SIC Batch 4," lanjutnya.
Melihat kondisi ini, Samsung optimistis bahwa program ini akan kembali sukses untuk mencetak talenta-talenta digital muda, dengan kompetensi yang relevan dengan kebutuhan masyarakat maupun industri.
Laman Samsung mengungkap, ada yang berbeda dari SIC kali ini dengan batch sebelumnya.
Pada Batch 4 ini, semua peserta yang terdaftar dan telah menyelesaikan pre-test dapat bergabung dengan kursus coding and programming bahasa Python, bersama dengan guru mereka.
Kemudian fase selanjutnya yaitu Hackathon Innovation, akan tersaring sejumlah 1.000 siswa terpilih. Tahap berikutnya, dilanjutkan dengan fase IoT Bootcamp akan diikuti oleh 500 siswa terbaik, di mana 100 ide produk IoT akan dikembangkan selama bootcamp, meningkat 4x lipat dibandingkan SIC Batch 3.
"Kami antusias menjadi bagian dari program Samsung Innovation Campus batch 4 2022/2023, dengan menghadirkan solusi end-to-end untuk mengembangkan talenta digital yang dibutuhkan Indonesia di tengah masifnya digitalisasi," ungkapnya.
Co-founder & Chief of Business Skilvul, William Hendradjaja, menjelaskan bahwa melalui model pembelajaran blended learning di SIC, para partisipan dan guru akan mendapatkan keterampilan mengenai problem solving dan menggunakan coding and programming. Keterampilan itu dapat digunakan untuk memformulasikan solusi atas persoalan sosial yang terjadi di sekitar mereka.
"Itu semua akan menjadi fondasi yang kuat bagi mereka, saat nanti mereka merintis karier dan terjun langsung ke masyarakat setelah mereka lulus," kata dia.