Belakangan ini, beredar video berisi kejadian seorang pengguna WhatsApp membuka video yang kemudian menyebabkan aplikasi perpesanan itu macet, hang, crash bahkan restart.
Video itu hanya menampilkan aktivitas di sebuah tempat yang melibatkan banyak orang, mereka duduk menghadap ke depan, di mana terlihat ada speaker, proyektor, dan kabel di depannya. Nampak seorang lelaki bertopi, berjalan dari pintu masuk menuju ke dalam.
Baca Juga: Tips Mempersiapkan Puasa Untuk Kamu Pejuang Gerd
Baca Juga: Langkah-Langkah Mempersiapkan Tubuh Menjelang Puasa Ramadan
Namun, untuk pengguna beberapa smartphone berbeda, efek macet, ngelag, hang atau crash itu tidak terjadi. Video dapat diputar dengan lancar dan tidak terjadi apapun pada smartphone mereka.
Beberapa pengguna media sosial, menyebut bahwa hal itu disebabkan karena video yang diputar itu disisipkan dengan virtex atau virus text. Dampak yang dialami smartphone, terkait dengan kapasitas atau kualitas chipset.
Ada pengguna smartphone merek dan tipe tertentu yang tak mengalami crash atau melambat. Namun, pengguna media sosial lainnya, meyakinkan publik lainnya, bahwa smartphone yang memiliki chipset spek tertentu tak terkena dampaknya.
Soal ini, pengamat dan konsultan keamanan siber dari Vaksincom, Alfons Tanujaya, berpendapat video-video itu tak perlu dicemaskan secara berlebihan.
Mengutip dari laman Tempo, menurutnya, aplikasi terganggu dan macet lebih dikarenakan spesifikasi smartphone yang digunakan tak memadai.
"HP agak jadul dan underspec," kata dia, kami lansir pada Jumat (10/3/2023).
Menurut Alfons, video penyebab aplikasi tak berfungsi memang sudah dirancang sedemikian rupa, sehingga hardware ponsel tidak mampu menampilkannya, dan akhirnya menyebabkan crash. Kasus semacam ini umumnya terjadi pada ponsel pabrikan lama yang spesifikasinya rendah.
"Sesuai namanya, Virtex adalah kependekan dari virtual text. Jadi, seharusnya isinya teks atau coding yang disusun sedemikian rupa dengan tujuan membuat sistem WhatsApp kewalahan dan hang," lanjut Alfons.
Baca Juga: VaccarBio, Kotak Vaksin Berteknologi Pendingin Aktif Karya Akademisi UII
Baca Juga: The Dog and The Boy: Anime Netflix Jepang yang Dibuat Menggunakan AI
Virtex bisa saja diselipkan di berbagai media yang dikirim melalui WhatsApp seperti gambar, nomor kontak, shareloc, dan lainnya. Tapi yang terjadi saat ini, istilah Virtex berasimilasi menjadi seakan-akan virus atau program jahat yang merusak atau menyebabkan WhatsApp hang atau crash.
"Ketika ramai muncul video yang menyebabkan ponsel hang dan crash ini, penyebar videonya menggunakan istilah Virtex," ujarnya.
Padahal, dia menjelaskan, sebenarnya video yang beredar bukanlah video yg diselipkan virtual text. Tetapi istilah virtex ini sudah menjadi istilah baku di dunia siber Indonesia, untuk menyebut program jahat atau virus yang menyerang WhatsApp.
"Yang sebenarnya terjadi, video itu telah dirancang menjadi height overflow. Itu membuat kebanyakan perangkat android jadul tidak mampu menampilkan layar yang diminta video . Sehingga mengakibatkan lag, hang, atau restart," paparnya lebih jauh.
Videonya yang viral di media sosial, menurut Alfons, tidak mengandung aplikasi jahat. Tidak ada virus, trojan atau malware. Dengan kata lain, video ini mengeksploitasi keterbatasan hardware smartphone 'jadul' saat menampilkan video.
Jika dilihat tampak luar, video tersebut tidak terlihat sesuatu yang mencurigakan. Sulitnya mengidentifikasi hanya berdasarkan tampilan, maka satu-satunya cara adalah menjalankan video itu di ponsel. Seandainya ada 2 video yang tampilannya sama, yang satu bisa dimodifikasi menjadi height overflow dan satunya tidak, sebut dia.
"Walau ponsel menjadi hang karena height overflow, namun aplikasi WhatsApp di web tetaplah aman. Video yang viral itu sebenarnya video yang di-permak dan tidak ada Virtex-nya," tandas Alfons.