TOMO: Aplikasi Mobile yang Bantu Pasien TBC Rutin Pengobatan Sampai Sembuh, Cegah Resisten Obat

Uli Febriarni
Rabu 22 Maret 2023, 20:20 WIB
fitur di aplikasi Tomo (Sumber : Techverse.Asia)

fitur di aplikasi Tomo (Sumber : Techverse.Asia)

Indonesia berada pada posisi nomor dua di dunia, sebagai negara dengan kasus tuberkulosis (TBC) terbanyak. Kondisi ini harus menjadi refleksi bagi kita bersama menjelang Hari Tuberkulosis Sedunia, yang diperingati pada 24 Maret tiap tahun. Ditambah lagi, secara global, WHO menargetkan dunia bebas TBC pada 2030.

Kepedulian dan usaha untuk mengeliminasi tuberkulosis juga menggerakkan para akademisi, misalnya di Pusat Kedokteran Tropis Universitas Gadjah Mada (PKT UGM).

 

akademisi UGM memperkenalkan aplikasi Tomoakademisi UGM memperkenalkan aplikasi Tomo (Sumber: Techverse.Asia)

 

Direktur PKT UGM, dr. Riris Andono Ahmad mengatakan, pengobatan pasien tuberkulosis tidaklah mudah, mengingat jangka waktu pengobatannya selama enam bulan. 

"Tetapi yang sering terjadi, pasien yang menerima pengobatan sudah merasa membaik usai dua bulan pengobatan, sehingga mereka tidak melanjutkan pengobatan," ujar dr.Donnie, sapaannya, yang kami temui pada Selasa (22/3/2023).

"Selain itu, efek samping obat yang ditimbulkan membuat tidak sedikit pasien yang menyerah di tengah proses pengobatan. Kemudian mereka menjadi pasien TB resisten obat," terangnya.

Kalau sudah dinyatakan sebagai pasien TBC resisten obat, maka seseorang akan menjalani waktu pengobatan yang lebih panjang. Yakni 9-11 bulan untuk standar jangka pendek atau 18-24 bulan untuk jangka panjang.

Komitmen panjang pasien untuk minum 3-7 obat atau total sekitar 30 obat setiap harinya dalam jangka waktu lama, mendorong adanya pengawas menelan obat (PMO).

Melihat kondisi tersebut, PKT UGM berinisiatif mengembangkan teknologi yang memudahkan komunikasi pengawasan dalam minum obat pasien TBC; aplikasi mobile bernama TOMO (Tuberkulosis Monitoring).

TOMO merupakan aplikasi seluler terpadu, dikembangkan untuk meningkatkan kualitas dan efektivitas layanan TBC resisten obat. Aplikasi ini diharapkan mampu menjembatani kesinambungan layanan manajemen klinis TBC.

Terdapat dua fitur dalam aplikasi TOMO: TOMO bagi pasien beserta keluarga dan TOMO CM untuk tenaga kesehatan.

Fitur pada kedua aplikasi tersebut memiliki perbedaan sesuai peran masing-masing.

TOMO untuk pasien menitikberatkan pengiriman informasi telah meminum obat, fitur pengingat otomatis minum obat, fitur menyampaikan keluhan yang dialami, dan dilengkapi informasi edukatif untuk pasien.

TOMO CM memudahkan case manager dan pihak Puskesmas dalam merespons keluhan pasien, mengatur jadwal kunjungan pasien, dan memvalidasi informasi minum obat pasien setiap harinya. Fitur ini membantu tenaga ahli klinis untuk mengobservasi keluhan pasien secara real time, melihat jadwal kontrol rutin pasien, serta memberikan rangkuman informasi minum obat dan keluhan pasien.

Selain itu, TOMO bisa menjadi medium untuk mempercepat penanganan efek samping yang dialami pasien TBC resisten obat.

"Kalau ada efek samping di masa pengobatan, pasien bisa lapor kepada petugas lewat aplikasi ini, dengan demikian pasien minimal langsung dapat jawaban dari petugas," kata dia.

"Atau dokter meminta Puskesmas terdekat meresepkan obat tertentu atau bahkan menghentikan pengobatan sementara waktu," lanjutnya.

Donnie berharap kemudahan yang ditawarkan aplikasi ini bisa mengurangi kemungkinan pasien berhenti pengobatan, sehingga menekan kemungkinan resistensi obat yang lebih luas.

Angka pasien TB RO perlu ditekan, mengingat tingginya biaya pengobatan TBC resisten obat rerata sekitar USD1.850 sebelum mengikuti program. Dengan demikian, setiap pasien harus menanggung biaya pengobatan mencapai hampir Rp25 juta.

TOMO Sudah Dipakai Oleh Banyak Pasien dan RS di Jateng-DIY

Aplikasi TOMO telah diimplementasikan di tiga rumah sakit yaitu RSUD dr. Moewardi, RSUP Surakarta, dan RS Paru Respira sejak 2021. Penggunaanya telah tersebar di 11 kabupaten/kota di Provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta.

"Di Jawa Tengah, ada 53 pasien dan 23 puskesmas dari delapan kabupaten yang telah menjadi pengguna aktif TOMO," jelas Donnie lagi.

Berdasarkan survei yang telah dilakukan tim PKT UGM kepada pengguna TOMO, diketahui tingkat kepuasan pengguna mencapai 95,5% dan 68,2% pengguna akan merekomendasikan TOMO ke orang lain.

Aplikasi ini juga dinilai berhasil menjembatani pasien dengan tenaga kesehatan.

"Hampir seluruh keluhan efek samping pasien (99%) mendapatkan tanggapan tenaga kesehatan, sekitar 22 menit setelah keluhan diterima," bebernya. 

Aplikasi TOMO akan terus dikembangan dan diperluas penggunaannya. Dalam waktu dekat, akan disusun Application Programming Interface bersama Digital Transformation Office Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Pengembangan akan berfokus untuk mengintegrasikan data RS rujukan TB dan Puskesmas untuk mencapai perawatan kolaboratif pasien TB RO.

Ini Tiga Tantangan Penanganan Pasien Tuberkulosis 

Untuk diketahui, PKT UGM memiliki tiga riset dalam konteksnya dengan penanganan tuberkulosis. Tiga riset ini memiliki keterkaitan satu sama lain, selain TOMO, dua proyek lainnya masing-masing yaitu Zero TB Yogyakarta dan e-nose

Proyek Zero TB Yogyakarta diluncurkan sejak 2019 dan menggunakan pendekatan search, treat, prevent (temukan, obati, cegah). Pendekatan tersebut dilakukan secara inovatif, komprehensif dan masif.

masing-masing pendekatan menemui tantangannya masing-masing.

Misalnya, tantangan dari pendekatan pencegahan adalah orang-orang yang telah terpapar pasien tuberkulosis (TBC), belum tentu langsung diketahui tertular TBC pada saat itu juga atau waktu yang singkat. Melainkan akumulasi waktu yang cukup panjang. Dengan demikian, deteksi dini diperlukan agar orang yang 'berpotensi terinfeksi TBC' tidak benar-benar kemudian terkena TBC.

Sementara itu, tantangan pendekatan 'temukan', menurut Donnie, yaitu adanya gap besar antara insidensi dan penemuan.

Tantangan yang dihadapi di tahap obati atau pengobatan, tenaga medis menghadapi ada banyak pasien yang sudah kebal obat atau TBC resisten obat (TB RO). Inilah yang kemudian mendorong mereka mengembangkan aplikasi TOMO, seperti dijelaskan di atas.

Follow Berita Techverse.Asia di Google News
Berita Terkini
Techno22 Januari 2025, 16:28 WIB

Apa yang Diharapkan pada Samsung Galaxy Unpacked 2025, Bakal Ada S25 Slim?

Galaxy Unpacked Januari 2025: Lompatan Besar Berikutnya dalam Pengalaman AI Seluler.
Samsung Galaxy Unpacked 2025 akan digelar pada Rabu (22/1/2025). (Sumber: Samsung)
Startup22 Januari 2025, 16:02 WIB

Antler Salurkan Pendanaan Senilai Rp49 Miliar kepada 25 Startup Tahap Awal di Indonesia

Antler Pertahankan Momentum Kuat di Indonesia, Mencatatkan 50 Investasi Selama Dua Tahun Terakhir Di Tengah Tantangan Pasar.
Antler. (Sumber: antler)
Automotive22 Januari 2025, 15:33 WIB

Harga dan Spesifikasi New Yamaha R25, Bawa Kapasitas Mesin 250CC

Tampil Sebagai Urban Super Sport, New Yamaha R25 Siap Geber Maksimal.
Yamaha R25 2025. (Sumber: Yamaha)
Techno22 Januari 2025, 14:51 WIB

Tak Disebut Pada Pelantikan Presiden AS Donald Trump, Bagaimana Nasib Bitcoin?

Bitcoin terkoreksi ke US$100 ribu pasca Presiden AS Donald Trump tidak menyebut soal kripto pada sesi pelantikan.
ilustrasi bitcoin (Sumber: freepik)
Techno21 Januari 2025, 18:55 WIB

Insta360 Luncurkan Flow 2 Pro, Tripod Khusus untuk iPhone

Gimbal ini memungkinkan pembuatan film menggunakan kamera iPhone dan punya fitur-fitur AI.
Insta360 Flow 2 Pro. (Sumber: Insta360)
Techno21 Januari 2025, 18:37 WIB

Fossibot S3 Pro: Ponsel Entry Level dengan Pengaturan Layar Ganda

Gawai ini menawarkan fitur premium, tapi harganya ramah di kantong.
Fossibot S3 Pro. (Sumber: istimewa)
Startup21 Januari 2025, 18:24 WIB

Chickin Raih Pendanaan Pinjaman Sebesar Rp280 Miliar dari Bank DBS Indonesia

Chickin didirikan pada 2018, tepatnya di Kabupaten Klaten, Provinsi Jawa Tengah.
Chickin. (Sumber: East Ventures)
Startup21 Januari 2025, 17:13 WIB

Banyu Dapat Pendanaan Awal Sebanyak Rp20 Miliar, Merevolusi Industri Rumput Laut

BANYU berkomitmen untuk mendukung petani dengan bibit berkualitas tinggi, teknik budidaya modern, dan akses pendapatan stabil.
Ilustrasi startup Banyu. (Sumber: istimewa)
Techno21 Januari 2025, 16:39 WIB

Upaya Donald Trump Mempertahankan TikTok di AS, Beri Perpanjangan Waktu 75 Hari

Trump menggembar-gemborkan rencananya untuk menyelamatkan TikTok selama kampanye kemenangannya.
Presiden AS Donald Trump. (Sumber: null)
Techno21 Januari 2025, 15:50 WIB

Edits: Aplikasi Edit Video yang Fiturnya Banyak Mirip CapCut

Instagram meluncurkan aplikasi pengeditan video baru yang sangat mirip dengan CapCut.
Logo aplikasi Edits milik Instagram. (Sumber: istimewa)