Teknologi jaringan yang menopang telekomunikasi menggunakan seluler terus berkembang. Hal itu mutlak diperlukan, agar setiap pengguna seluler bisa menikmati layanan yang terbaik.
Baca Juga: Beli Motor Listrik Dapat Kuota Data? Ikut Program Bundling Telkomsel Jaga Bumi x Volta
Baca Juga: Akses Data Pribadi Rawan Dicuri: Telkomsel Ingatkan Waspada Modus Unduh APK
Ketika negara tertentu masih membahas perihal migrasi dan pemerataan dari jaringan seluler 3G menjadi 4G, selain itu belum seluruh wilayah tercakupi jaringan 5G dengan baik, China sedang bersiap untuk melesat dengan 6G.
China Unicom, operator jaringan nirkabel terbesar ketiga di negara China berharap bisa meluncurkan aplikasi awal untuk teknologi 6G pada 2025.
Kepala eksekutif China Unicom, Liu Liehong, mengemukakan rencana itu di sela-sela Forum Pembangunan China (CDF).
Liu mengatakan 'skenario aplikasi' 6G awal akan diperkenalkan pada 2025 di China, mengingat China adalah rumah bagi populasi pengguna internet terbesar di dunia dan pasar ponsel pintar terbesar, yang telah melakukan penelitian dan pengembangan teknologi sejak 2019.
Laporan media lokal National Business Daily, yang dikutip South China Morning Post memberitakan, Menteri Perindustrian dan Teknologi Informasi (MIIT) China, Jin Zhuanglong juga mengatakan dalam pidatonya soal ini.
Menurut Zhuanglong, China memimpin laju penelitian dan pengembangan 6G di seluruh dunia. Dia mengatakan negara itu sudah maju dalam meluncurkan jaringan dan aplikasi seluler 5G.
Baca Juga: Sempurnakan Verifikasi Hasil Pencarian, Google Tambahkan Fitur 'Perpective', 'About this author'
Baca Juga: Temuan Studi: Pekerja yang Diupah Rendah, Otaknya Menua Lebih Cepat dan Umur Lebih Pendek
Ini mencerminkan kepercayaan negara tersebut dalam mengejar kemajuan teknologi besar, meskipun konflik perdagangan dan teknologi semakin intensif dengan Amerika Serikat.
Tiga operator jaringan telekomunikasi negara itu, yaitu China Mobile, China Telecom, dan China Unicom semuanya telah dilaporkan terlibat dalam penelitian dan pengembangan 6G awal. Bukan hanya itu, mereka juga mempercepat peluncuran infrastruktur dan layanan 5G di seluruh negeri.
Ketegangan antara Beijing dan Washington, bagaimanapun, telah menyebabkan pemasok peralatan telekomunikasi utama Huawei Technologies Co dan ZTE Corp dilumpuhkan oleh berbagai sanksi AS, termasuk akses ke semikonduktor canggih yang digunakan pada telepon pintar dan peralatan jaringan.
Baca Juga: Jelang Idulfitri, Honda Kembali Kampanye Free Recall Inflator Airbag. Cek Daftarnya Berikut Ini
Baca Juga: Microsoft Meminta Chatbot AI Saingan Untuk Berhenti Menggunakan Bing
Terlepas dari gangguan yang disebabkan oleh tekanan AS dan pandemi virus Covid-19, China telah membangun jaringan seluler 5G terbesar di dunia, dengan lebih dari 2,31 juta BTS 5G dikerahkan pada akhir tahun lalu, menurut data MIIT.
Dengan adanya rencana peluncuran jaringan 6G, maka tahun ini akan menandai awal dari perjalanan panjang untuk 6G; karena studi baru diprakarsai oleh lebih banyak negara dan organisasi di seluruh dunia, menurut laporan bulan lalu oleh badan industri telekomunikasi nirlaba Asosiasi GSM.
Konferensi Komunikasi Radio Dunia pada November 2022, nantinya diperkirakan akan menetapkan dasar spektrum untuk 6G, kata laporan GSMA. Spektrum mengacu pada frekuensi radio yang dialokasikan untuk industri seluler dan sektor lain untuk komunikasi melalui gelombang udara.
Persatuan Telekomunikasi Internasional, sebuah badan khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa, juga diperkirakan akan menyelesaikan musim panas ini rancangan rekomendasi untuk komunikasi seluler global pada 2030 dan seterusnya, demikian laporan GSMA lebih lanjut.