Techverse.asia - PT SUPERTONE (SPC) resmi memperkenalkan
ST65, TV pintar berukuran 65 inci terbarunya tahun ini yang mengusung sistem operasi Google TV dan tentunya sudah bisa menangkap siaran digital televisi Indonesia. Dengan spesifikasi premium dan harga yang termurah dibandingkan produk lain di kelasnya, SPC ST65 adalah pilihan TV pintar buatan dalam negeri yang paling menarik di awal tahun ini. Produk ini adalah seri TV pintar keempat yang telah diperkenalkan SPC.
Direktur PT Supertone mengatakan Raymond Tedjokusumo bahwa konsumen
Indonesia semakin jeli melihat bahwa kualitas televisi merek lokal sama
bahkan melebihi merek asing. Menurutntya, sejak analog switch off (ASO) tahun lalu, pihaknya melihat peningkatan minat masyarakat untuk beralih ke TV digital.
"Dan kami pun ingin setiap orang Indonesia bisa memiliki TV digital pintar buatan dalam negeri. Kami menerima respons yang baik untuk berbagai produk TV pintar SPC seri terdahulu, dan kami ingin memberikan apresiasi kepada masyarakat dengan menawarkan TV pintar ST65 terbaru kami dengan fitur yang termutakhir dan harga yang sangat menarik," kata Raymond dalam keterangan resminya yang diterima Techverse.asia, Kamis (30/3/2023).
Baca Juga: Pilih Polytron Smart Cinemax Soundbar Google TV, Dapat Akses Gratis Akses Mola dan Vidio
Mulai 2022 lalu, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mulai
menggalakkan switch off TV analog dan transisi ke TV digital, yang juga
mengharuskan para produsen TV digital mengadopsi teknologi Digital Video
Broadcasting (DVB) pada lini produknya. Kendati berjalan secara positif,
proses transisi ini masih memiliki kendala terutama dalam keharusan
masyarakat membeli Set Top Box (STB) berteknologi terbaru atau unit TV digital baru yang kompatibel.
SPC ST65 mengusung teknologi DVB-T2 sehingga dapat menangkap siaran TV
Digital dengan kualitas gambar dan suara yang lebih baik tanpa perlu
menggunakan tambahan Set Top Box lagi. Secara teknis, SPC ST65 sudah
mendukung resolusi gambar hingga kualitas 4K (3840 x 2160), refresh rate
60Hz, dan kualitas HDR aktif untuk Youtube.
SPC pun memahami minat pengguna atas perangkat televisi yang seolah menyatu harmonis dengan desain rumah mereka yang semakin modern dan minimalis. Tak hanya menampilkan gambar secara cantik, ST65 mengusung layar penuh dengan bingkai 2mm, nyaris tak terlihat.
"TV digital terbaru SPC ini pun dibuat sangat tipis dengan ketebalan perangkat 7,5 cm saja," ujarnya.
Untuk lebih memanjakan pengguna, SPC menyematkan teknologi pengeras suara Dolby Surround Speaker Stereo 20W (2x10W) agar setiap tayangan terasa lebih nyata dan hidup.
Baca Juga: Perpindahan TV Analog ke Digital, Pakar: Konglomerat Terlanjur Kuasai Televisi
SPC ST65 membawa semua keunggulan platform Google TV OS terbaru sebagai hub untuk smart home dan kenyamanan bantuan Google Assistant untuk mempermudah navigasi dan penggunaan TV digital. Pengguna bisa menikmati akses ke lebih dari 10.000 aplikasi di Google TV seperti Netflix, Disney+, YouTube dan aplikasi lainnya.
Pengguna juga bisa membuat dan memperbaharui daftar tontonan melalui TV, perangkat mobile atau berdasarkan dari hasil pencarian di Google. Pencarian film yang lebih spesifik pun bisa dilakukan dengan Google Assistant melalui perintah suara.
Dengan berbagai kemudahan akses tontonan tersebut, pengguna bisa membuat profil khusus untuk anak secara terpisah sehingga cuplikan dan pilihan tontonan bisa disesuaikan dengan umur yang diatur dalam profil. Tak kalah penting, SPC memberikan jaminan Free Service hingga 10 tahun untuk
TV digital ST65. Untuk panel serta suku cadang, tersedia jaminan hingga satu tahun.
ST65, Google TV 65 inci merek SPC dibanderol dengan harga Rp8,69 juta,
termurah di kelasnya saat ini. Khusus di hari peluncuran online secara
eksklusif melalui laman toko resminya di Shopee (https://shopee.co.id/
Informasi, Data dari We Are Social menunjukkan untuk Indonesia di 2022 menunjukkan ada 27,6 persen peningkatan akses internet melalui TV pintar, ditambah lagi gabungan data per daerah di Badan Pusat Statistik (BPS) yang mengungkap selama 2020-2022 persentase rumah tangga dengan asset kepemilikan TV (layar datar, minimal 30inci) terus meningkat. Belum lagi jika kita bicara soal ASO, yang sepertinya mendapat respons yang masif.