Seperti telah diberitakan di sejumlah media, termasuk Techverse.Asia, mulai Sabtu (1/4/2023), Twitter akan menghapus tanda centang biru dari pengguna yang 'diverifikasi sebelumnya' atau terverifikasi sejak lama (Twitter mengistilahkannya dengan Twitter Blue Legacy). Centang biru mereka akan terhapus, jika mereka tidak mendaftar untuk berlangganan Twitter Blue, tidak peduli seterkenal apapun si pemilik akun.
Ini adalah bagian dari rencana besar pemilik baru Elon Musk untuk membuat Twitter menguntungkan, tetapi skema khusus ini memiliki masalah mencolok: Jika siapapun dengan $8 per bulan bisa mendapatkan centang biru, simbolnya tidak akan keren lagi. Demikian ulasan Techcrunch, yang sepertinya diamini oleh banyak pengguna Twitter.
Sebetulnya, Twitter awalnya meluncurkan sistem verifikasinya pada 2009 untuk melindungi selebritas dari peniruan identitas. Lalu, Twitter Blue baru diluncurkan pada November 2022, tetapi di awal kemunculannya, Elon Musk mendapat banyak kritik dari pengguna Twitter. Karena dengan hanya membayar langganan Twitter Blue, saat itu muncul banyak akun yang menyerupai akun orang-orang terkenal. Pengguna lain merasa dirugikan dengan ini.
Atlet bola basket LeBron James misalnya, ia pernah jadi korban peniruan akun. Jangan salah, Elon Musk dan Doja Cat juga pernah ditiru oleh banyak pihak. Dan LeBron James menjadi salah satu tokoh yang ogah-ogahan membayar biaya berlangganan Twitter Blue.
Terkait penghapusan centang biru bagi akun yang tak berlangganan Twitter Blue, aktor William Shatner sempat berkomentar di akun twitter Elon Musk!, begini kata dia "Sekarang Anda memberi tahu saya bahwa saya harus membayar untuk sesuatu yang Anda berikan kepada saya secara gratis?"
LeBron James juga memprotes kebijakan ini, kalau James mencuit dengan nada gurauan yang mana ia enggan membayar $5 untuk sebuah centang biru; walau kita tahu harga sesungguhnya adalah $8.
Sementara Monica Lewinsky, mengunggah di akunnya yang isinya serangkaian tangkapan layar yang menunjukkan apa yang terjadi saat kita mencari namanya di Twitter. Sudah banyak peniru akunnya, beberapa di antara akun-akun yang ia unggah memiliki cek biru berbayar.
Untuk beberapa selebritas, ini bukan tentang $8. Ini tentang prinsip mereka.
Selebritas, atlet atau tokoh terkenal lain mungkin meluangkan waktu untuk memberi tahu pengikut mereka bahwa 'itulah akun mereka yang sesungguhnya', meskipun mereka kehilangan centang biru. Tetapi mereka tetap tidak mau membayar untuk verifikasi.
Sementara itu VOA memberitakan, kebijakan centang biru berbayar dengan masuk dalam barisan pelanggan berbayar Twitter Blue, menurut Elon Musk akan menjadi hal yang luar biasa.
Setelah membeli Twitter senilai $44 miliar pada Oktober lalu, Musk berusaha meningkatkan pendapatan dari platform itu dengan mendorong lebih banyak orang untuk membayar langganan premium. Namun langkah itu juga mencerminkan pernyataannya, bahwa tanda verifikasi biru telah menjadi simbol status yang tidak pantas atau 'korup' bagi para tokoh elit dan reporter berita.
Sebelumnya diulas oleh Techverse.Asia, pemberian centang biru di masa sebelumnya oleh Twitter, dianggap Elon Musk sebagai sesuatu yang tidak masuk akal.
Diketahui lewat laman resmi mereka, Twitter juga telah mulai menerima aplikasi untuk tanda centang abu-abu yang memverifikasi pejabat dan organisasi pemerintah, dan yang setara di lembaga multilateral.
Kriterianya lebih ketat. Pelamar harus menggunakan ID pemerintah atau alamat email yang valid, dan harus menjelaskan posisi dan fungsinya. Sementara untuk akun bisnis sudah dapat mengajukan tanda centang emas.