Techverse.asia – Ekspor ponsel cerdas atau smartphone di India meningkat lebih dari dua kali lipat, mencapai lebih dari US$11 miliar pada tahun fiskal yang berakhir pada Maret 2023 kemarin, menurut data perdagangan yang diperiksa oleh badan industri Asosiasi Seluler dan Elektronik India dan pejabat pemerintah, menggarisbawahi ambisi pasar Asia Selatan yang berkembang untuk menjadi pusat pasar global terkait dengan manufaktur perangkat keras.
Ekspor ponsel pintar sebesar US$11,2 miliar melampaui target New Delhi sebesar US$9-10 miliar bahkan ketika pembuat ponsel pintar China, yang menguasai lebih dari dua pertiga dari semua pengiriman lokal di India hanya dua tahun lalu, hanya berkontribusi sedikit pada ekspor.
Apple menghasilkan hampir setengah dari total ekspor, dengan perkiraan US$5 miliar hingga US$5,5 miliar, menurut analis industri. Sedangkan pesaingnya yaitu Samsung Electronics, raksasa Korea Selatan, menempati peringkat kedua dengan sekitar US$4 miliar.
Lonjakan ekspor smartphone dapat dikaitkan dengan upaya bersama Pemerintah New Delhi dan insentif keuangan yang besar, yang bertujuan untuk mendorong produsen smartphone untuk memperluas operasi mereka di India karena pasar Asia Selatan berlomba untuk meningkatkan infrastruktur lokal.
Tahun lalu, Foxconn, produsen elektronik kontrak terbesar di dunia, memprakarsai produksi iPhone 14 di India, menandai pertama kalinya negara tersebut merakit model terbaru Apple. Langkah ini merupakan bagian dari strategi agresif Apple untuk mendiversifikasi jaringan rantai pasokannya di luar China, di mana pembatasan Covid-19 dan faktor lain mengingat adanya risiko kalau hanya bergantung pada satu negara saja.
Baca Juga: Apple Akan Membuka Toko Ritel Pertamanya di India pada April Ini, Menandakan Ambisi Pertumbuhan di Pasar Negara Berkembang
Menurut analis di JP Morgan, Apple bersiap untuk lebih memperluas kemampuan manufakturnya di India, dengan rencana untuk memproduksi 25 persen dari semua iPhone pada tahun 2025 mendatang. Tanda lain dari ambisinya yang berkembang di India, pasar ponsel pintar terbesar kedua di dunia, Apple telah membuka dua toko ritel pertamanya di negara yang dijuluki negara anak benua ini.
“Dengan penggandaan ekspor smartphone menjadi lebih dari US$11 miliar, India sedang dalam perjalanan untuk menjadi pemimpin di pasar perangkat seluler dunia dan memainkan peran utama dalam ekspor elektronik India. Ini adalah kemenangan besar bagi program Perdana Menteri India Narendra Modi yaitu Make in India,” kata Menteri Persatuan Ashwini Vaishnaw dalam sebuah pernyataan resminya disadur Techverse.asia pada Senin (24/4/2023).
Ingin dongkrak penjualan
Langkah Apple dengan membuka dua toko ritel pertamanya di India mengindikasikan targetnya untuk memperluas market di Asia Selatan. Sebagaimana diketahui, CEO Apple Tim Cook pada 18 April kemarin telah meresmikan langsung toko Apple di India.
Selama perjalanannya ke India, pertama dalam beberapa tahun, Tim Cook telah merencanakan pertemuan dengan para pemimpin bisnis terkemuka, termasuk Mukesh Ambani dari Reliance dan Natarajan Chandrasekaran dari Tata Group, serta Perdana Menteri Narendra Modi saat Apple meningkatkan pertarungannya melawan Samsung atas pasar smartphone mewah di ekonomi terbesar kedua Asia.
Ponsel iPhone saat ini menempati kurang dari lima persen pasar ponsel pintar India, tetapi pangsa tersebut telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir karena semakin banyak orang India yang membeli handset premium. Selain itu, peningkatan produksi Apple juga sudah mulai membuahkan hasil.
Apple mengekspor smartphone senilai lebih dari US$5 miliar dari India, hampir setengah dari seluruh ekspor dari negara tersebut, pada tahun keuangan yang berakhir pada Maret 2023, menurut analis industri.
Meski di India sudah memiliki toko resmi Apple, tapi ada yang belum sepenuhnya disadari oleh satu pemangku kepentingan penting yaitu pelanggan Apple.
Baca Juga: Resmi Dijual di Indonesia, Yuk Tengok Harga dan Spek Acer Predator Helios 16 dan Helios 18
Meskipun perakitan iPhone lokal dan mitra kontrak perusahaan menuai imbalan dari insentif dermawan New Delhi, produk Apple, termasuk iPhone, tetap mahal di India dalam suatu langkah yang mengejutkan analis yang mengira Apple akan meneruskan insentif kepada pelanggan.
Sebagai gambaran, harga ponsel iPhone 14 Pro senilai $999 di AS tetapi dijual seharga hampir $1.600 di India. iPhone 14 tentu saja bukan contoh yang terisolasi. Perangkat HomePod generasi kedua, yang dijual seharga $299 di AS, berharga $401 di India.
Selain itu, bahkan setelah membayar harga yang lumayan, pelanggan Apple di India tidak mendapatkan akses ke banyak layanan. Beberapa layanan Apple populer, seperti News+, Fitness+, dan Apple Pay, tetap tidak tersedia untuk konsumen India. Apple Card dan fitur rekening tabungan yang menyertainya di AS juga tidak ada di pasar India. Apple Maps dan Siri menawarkan lebih sedikit fitur untuk pelanggan India.
Sebaliknya, banyak raksasa teknologi global termasuk Google, Facebook, Amazon, Walmart, dan Samsung telah menginvestasikan puluhan miliar dolar di India dalam dekade terakhir dan menawarkan hampir semua layanan global mereka kepada pelanggan India, seringkali dengan harga yang sangat murah. Google Pay dan PhonePe dari Walmart memimpin pasar pembayaran seluler di India.
Kenyataannya adalah jutaan konsumen India terus membeli produk Apple meskipun merasa seperti pelanggan lapis kedua.