Seorang hakim di Pengadilan California, telah memutuskan mendukung pencipta Bored Ape Yacht Club, Yuga Labs, dalam gugatan mereka terhadap seniman konseptual Ryder Ripps dan Jeremy Cahen.
Dalam persidangan, Yuga Labs menuduh kedua seniman tersebut telah melakukan pelanggaran merek dagang atas parodi koleksi non-fungible token (NFT) BAYC.
Pada Jumat (21/4/2023), pengadilan California mengatakan bahwa Yuga berhak untuk melindungi merek dagang BAYC. Selain itu, menyatakan bahwa proyek Ripps dan Cahen, yang dikenal sebagai RR/BAYC, bukanlah ekspresi artistik yang dilindungi oleh Amandemen Pertama.
"Penjualan NFT RR/BAYC oleh para tergugat tidak lebih artistik daripada penjualan tas tangan palsu," tulis Hakim Distrik AS John Walter dalam ringkasan putusan, dikutip dari The Verge, Selasa (25/4/2023).
The Verge menuliskan, Ripps dan Cahen merilis satu set RR/BAYC NFT Mei lalu. Karya itu menampilkan duplikat karya seni BAYC dan menjualnya dengan harga kurang dari harga tinggi BAYC NFT resmi.
Menurut tweet dari Ripps saat itu, koleksi tersebut seharusnya berfungsi sebagai pernyataan artistik tentang sifat NFT dan sindiran terhadap praktik Yuga Labs. Koleksi tersebut juga mempublikasikan klaim Ripps, perihal BAYC NFT berisi citra neo-Nazi, sesuatu yang dibantah keras oleh Yuga Labs.
Yuga Labs mengajukan gugatan, tak lama setelah Ripps dan Cahen memperkenalkan koleksi tersebut, menuduh pasangan tersebut menyalahgunakan merek dagang BAYC. Sekaligus dalam upaya untuk mengelabui anggota komunitas, agar membeli NFT mereka alih-alih BAYC NFT resmi. Yuga Labs juga menuduh pasangan itu terlibat dalam iklan palsu yang menyebarkan kebingungan di antara pengguna.
Terlepas dari klaim Ripps dan Cahen bahwa proyek RR/BAYC adalah masalah ekspresi artistik, pengadilan menyatakan bahwa serial tersebut tidak dilindungi oleh Amandemen Pertama.
Menerapkan undang-undang hak cipta dan merek dagang ke NFT sebagian besar merupakan wilayah yang belum dipetakan. Ripps serta Cahen berpendapat bahwa Yuga Labs mengalihkan hak merek dagangnya kepada orang-orang yang membeli NFT BAYC. Tapi pengadilan tidak yakin, demikian tulis Bloomberg.
Itu mengutip syarat dan ketentuan Yuga Labs, yang menyatakan bahwa Yuga memberikan setiap pemegang BAYC NFT lisensi hak cipta untuk penggunaan pribadi dan penggunaan komersial. Tetapi bukan lisensi merek dagang untuk menggunakan tanda BAYC.
Pengadilan juga menolak klaim, Yuga Labs sebenarnya tidak memiliki hak merek dagang karena NFT tidak berwujud.
Untuk mendukung putusannya, pengadilan mengutip kasus hak cipta baru-baru ini yang melibatkan merek fesyen mewah Hermès dan MetaBirkins, jalur NFT tidak resmi yang menggunakan gambar tas Birkin palsu.
Dalam kasus itu, pengadilan New York memutuskan bahwa barang tidak harus berwujud agar undang-undang merek dagang berlaku, dan memerintahkan pencipta MetaBirkins Mason Rothschild untuk membayar $133.000 kepada Hermès.
Selain melanggar merek dagang Yuga Labs, pengadilan mengatakan Ripps dan Cahen juga melanggar aturan terkait cybersquatting. Yakni tindakan mendaftarkan nama domain yang mirip dengan merek bermerek dagang, dengan harapan mendapat untung dari hubungan yang dirasakan dengan mereka.
Seperti dicatat dalam keputusan tersebut, Ripps dan Cahen membuat dan menggunakan domain rrbayc.com dan apemarket.com, keduanya berisi branding BAYC, yang menurut pengadilan sangat mirip dengan branding Yuga Labs.
Tidak jelas berapa banyak yang bisa dibayar Ripps dan Cahen dalam kasus ini. Putusan tersebut menyimpulkan, Yuga Labs berhak atas ganti rugi, tetapi jumlahnya harus ditentukan dalam persidangan selanjutnya.