Beberapa tahun ke belakang, Honda terus menggaungkan rencana global mereka untuk meluncurkan hingga 30 mobil berbasis listrik pada 2030; dengan volume produksi mencapai 2 juta unit setiap tahunnya.
Honda juga berusaha mewujudkan netralitas karbon untuk semua lini produk serta aktivitas perusahaan mereka, pada 2050.
Dan keseriusan Honda Motor Co., Ltd dalam meraih apa yang mereka cita-citakan itu, diikuti dengan jalinan kerjasama baru dengan POSCO Holdings Inc. (POSCO). Kerjasama yang dibangun awal bulan ini, bertujuan untuk mengembangkan baterai kendaraan berbasis elektrifikasi.
"Honda dan POSCO, memanfaatkan kekuatan masing-masing perusahaan untuk mengembangkan teknologi lingkungan dalam mempercepat inisiatif menuju netralitas karbon," demikian keterangan perusahaan, kami lansir pada Minggu (7/5/2023).
Kerjasama tersebut meliputi sektor pengembangan teknologi baterai kendaraan listrik dan teknologi daur ulang. Di mana, keduanya bakal membentuk sistem daur ulang loop tertutup, yang akan memanfaatkan bahan baterai reklamasi.
Baca Juga: WHO Menyatakan Darurat Covid-19 Telah Berakhir
Kemudian juga pengembangan lembaran baja tarik, ini diharapkan berkontribusi pada pengurangan bobot kendaraan serta lembaran baja otomotif, yang diproduksi melalui proses yang mengurangi emisi gas rumah kaca. Tak ketinggalan, penerapan lembaran baja listrik dalam produksi massal motor penggerak untuk e-Axle (penggerak gandar listrik).
CEO Global Honda, Toshihiro Mibe, mengatakan kalau pihaknya percaya bahwa perluasan kemitraan Honda dengan POSCO, akan membantu perusahaan lebih cepat menerapkan strategi elektrifikasi. POSCO dikenal memiliki keahlian luas di bidang bahan baterai, daur ulang, dan baja lembaran dan baja listrik sheet.
Chairman of POSCO Holdings Inc., Choi Jeong-Woo, menyebut Honda telah menjadi mitra strategis POSCO dalam bisnis baja.
"Kami senang dapat memperluas sistem kerja sama kami ke bidang material baterai. Kami berharap 'rangkaian nilai penuh' Grup POSCO untuk bahan baterai, akan sangat membantu strategi Honda untuk mengembangkan listriknya dalam bisnis kendaraan," tuturnya.
Jeong-Woo memaparkan, 'rangkaian nilai penuh' itu mencakup bahan dasar seperti litium dan nikel, bahan katoda dan anoda, bahan baterai masa depan, dan daur ulang.
Sementara itu dijelaskan oleh perusahaan, untuk produk-produk mobil, Honda telah memulai inisiatif pengurangan emisi karbon melalui teknologi mesin berbahan bakar minyak yang lebih ramah lingkungan. Ini kemudian dilanjutkan dengan teknologi hybrid/hibrida.
Baca Juga: Punya Bisnis di Era Digital Tetap Harus Bangun Jaringan, Ini Alasannya
Sebelum ini, April 2023, Honda sudah resmi mengenalkan Honda e:Technology, ini adalah inisiatif merek Honda untuk seluruh produk yang menerapkan teknologi elektrifikasi.
Honda e:Technology terdiri dari tiga pilar produk utama Honda, yaitu Honda Automobile, Honda Motorcycle dan Honda Life Creation untuk Power Product lainnya. Keunikan inilah yang membuat Honda mampu untuk memenuhi kebutuhan beragam untuk masyarakat global maupun Indonesia.
Sebulan sebelumnya, Honda Motor Co., Ltd (Honda) dan LG Energy Solution resmi menggelar acara seremoni peletakan batu pertama, untuk memulai pembangunan pabrik baterai mobil listrik di Ohio, Amerika Serikat.
Pabrik ini dibangun bertujuan mendukung rencana Honda dalam memproduksi baterai lithium-ion berteknologi canggih, untuk kendaraan listriknya (EV), di kawasan Amerika Utara.
Sumber resmi menyebut, jika pabrik ini memiliki luas sebesar 186.000 m2 dan ditargetkan bakal selesai dibangun pada akhir 2024. Pabrik ini diperkirakan akan menciptakan 2.200 pekerja, dengan target kapasitas per tahun sebesar 40Gwh.
Honda dan LG, sebelumnya telah mengumumkan kerjasama pada kuartal ketiga tahun 2022 lalu dengan total investasi senilai 4,4 Miliar US Dollar. Tepatnya pada Agustus.