Kembangkan Produksi Baterai EV Ramah Lingkungan, Honda Jalin Kerjasama dengan Posco Holdings

Uli Febriarni
Minggu 07 Mei 2023, 08:43 WIB
pabrik Honda EV (Sumber : HONDA)

pabrik Honda EV (Sumber : HONDA)

Beberapa tahun ke belakang, Honda terus menggaungkan rencana global mereka untuk meluncurkan hingga 30 mobil berbasis listrik pada 2030; dengan volume produksi mencapai 2 juta unit setiap tahunnya.

Honda juga berusaha mewujudkan netralitas karbon untuk semua lini produk serta aktivitas perusahaan mereka, pada 2050.

Dan keseriusan Honda Motor Co., Ltd dalam meraih apa yang mereka cita-citakan itu, diikuti dengan jalinan kerjasama baru dengan POSCO Holdings Inc. (POSCO). Kerjasama yang dibangun awal bulan ini, bertujuan untuk mengembangkan baterai kendaraan berbasis elektrifikasi.

"Honda dan POSCO, memanfaatkan kekuatan masing-masing perusahaan untuk mengembangkan teknologi lingkungan dalam mempercepat inisiatif menuju netralitas karbon," demikian keterangan perusahaan, kami lansir pada Minggu (7/5/2023).

Kerjasama tersebut meliputi sektor pengembangan teknologi baterai kendaraan listrik dan teknologi daur ulang. Di mana, keduanya bakal membentuk sistem daur ulang loop tertutup, yang akan memanfaatkan bahan baterai reklamasi.

Baca Juga: WHO Menyatakan Darurat Covid-19 Telah Berakhir

Kemudian juga pengembangan lembaran baja tarik, ini diharapkan berkontribusi pada pengurangan bobot kendaraan serta lembaran baja otomotif, yang diproduksi melalui proses yang mengurangi emisi gas rumah kaca. Tak ketinggalan, penerapan lembaran baja listrik dalam produksi massal motor penggerak untuk e-Axle (penggerak gandar listrik).

CEO Global Honda, Toshihiro Mibe, mengatakan kalau pihaknya percaya bahwa perluasan kemitraan Honda dengan POSCO, akan membantu perusahaan lebih cepat menerapkan strategi elektrifikasi. POSCO dikenal memiliki keahlian luas di bidang bahan baterai, daur ulang, dan baja lembaran dan baja listrik sheet

Chairman of POSCO Holdings Inc., Choi Jeong-Woo, menyebut Honda telah menjadi mitra strategis POSCO dalam bisnis baja.

"Kami senang dapat memperluas sistem kerja sama kami ke bidang material baterai. Kami berharap 'rangkaian nilai penuh' Grup POSCO untuk bahan baterai, akan sangat membantu strategi Honda untuk mengembangkan listriknya dalam bisnis kendaraan," tuturnya.

Jeong-Woo memaparkan, 'rangkaian nilai penuh' itu mencakup bahan dasar seperti litium dan nikel, bahan katoda dan anoda, bahan baterai masa depan, dan daur ulang.

Sementara itu dijelaskan oleh perusahaan, untuk produk-produk mobil, Honda telah memulai inisiatif pengurangan emisi karbon melalui teknologi mesin berbahan bakar minyak yang lebih ramah lingkungan. Ini kemudian dilanjutkan dengan teknologi hybrid/hibrida.

Baca Juga: Punya Bisnis di Era Digital Tetap Harus Bangun Jaringan, Ini Alasannya

Sebelum ini, April 2023, Honda sudah resmi mengenalkan Honda e:Technology, ini adalah inisiatif merek Honda untuk seluruh produk yang menerapkan teknologi elektrifikasi.

Honda e:Technology terdiri dari tiga pilar produk utama Honda, yaitu Honda Automobile, Honda Motorcycle dan Honda Life Creation untuk Power Product lainnya. Keunikan inilah yang membuat Honda mampu untuk memenuhi kebutuhan beragam untuk masyarakat global maupun Indonesia.

Sebulan sebelumnya, Honda Motor Co., Ltd (Honda) dan LG Energy Solution resmi menggelar acara seremoni peletakan batu pertama, untuk memulai pembangunan pabrik baterai mobil listrik di Ohio, Amerika Serikat.

Pabrik ini dibangun bertujuan mendukung rencana Honda dalam memproduksi baterai lithium-ion berteknologi canggih, untuk kendaraan listriknya (EV), di kawasan Amerika Utara.

Sumber resmi menyebut, jika pabrik ini memiliki luas sebesar 186.000 m2 dan ditargetkan bakal selesai dibangun pada akhir 2024. Pabrik ini diperkirakan akan menciptakan 2.200 pekerja, dengan target kapasitas per tahun sebesar 40Gwh.

Honda dan LG, sebelumnya telah mengumumkan kerjasama pada kuartal ketiga tahun 2022 lalu dengan total investasi senilai 4,4 Miliar US Dollar. Tepatnya pada Agustus. 

Follow Berita Techverse.Asia di Google News
Berita Terkait Berita Terkini
Techno05 April 2025, 11:11 WIB

Jiplak Fitur TikTok, Reels Instagram Kini Bisa Dipercepat Saat Dilihat

Instagram kini memungkinkan pengguna untuk mempercepat Reels seperti di TikTok.
Reels Instagram sekarang bisa dipercepat saat diputar. (Sumber: istimewa)
Lifestyle05 April 2025, 11:00 WIB

Casio G-SHOCK x Barbie Rilis Jam Tangan Serba Pink

Jam Tangan GMAS110BE-4A Edisi Terbatas Mengekspresikan Pandangan Dunia Barbie.
Casio G-SHOCK GMAS110BE-4A x Barbie. (Sumber: Casio)
Techno04 April 2025, 16:36 WIB

Batas Waktu Pelarangan TikTok Berlaku 5 April 2025, Apa yang Terjadi Selanjutnya?

Trump menegaskan bahwa TikTok harus menjual platform mereka agar bisa tetap beroperasi di AS.
TikTok.
Automotive04 April 2025, 16:12 WIB

Hyundai Ungkap IONIQ 6 dan IONIQ 6 N Line dengan Desain Terbaru

Dua mobil listrik baru tersebut diperkenalkan di Seoul Mobility Show 2025.
Hyundai IONIQ 6.
Techno04 April 2025, 15:37 WIB

Spek Lengkap POCO M7 Pro 5G, Didukung Aplikasi Google Gemini

Mendefinisikan Ulang Hiburan 5G dengan Gaya dan Harga Terjangkau untuk Generasi Berikutnya.
POCO M7 Pro 5G. (Sumber: POCO)
Startup04 April 2025, 15:15 WIB

Elon Musk Sebut xAI Telah Resmi Mengakuisisi X

Masa depan kedua perusahaan tersebut saling terkait.
Elon Musk (Sumber: Istimewa)
Techno04 April 2025, 14:28 WIB

Kebijakan Tarif Trump Gemparkan Pasar Keuangan Global

Hal ini berpotensi kembali memicu kenaikan inflasi dan akan semakin menunda dimulainya kembali tren penurunan suku bunga.
Presiden AS Donald Trump. (Sumber: null)
Techno03 April 2025, 16:29 WIB

Nintendo Switch 2 akan Dijual Seharga Rp7 Jutaan, Rilis 5 Juni 2025

Perusahaan tersebut mendalami perangkat keras, fitur, dan permainan selama Nintendo Direct yang sangat sukses.
Nintendo Switch 2. (Sumber: Nintendo)
Techno03 April 2025, 16:05 WIB

Generator Gambar ChatGPT Sekarang Tersedia untuk Semua Pengguna Gratis

Sekarang semua orang dapat membuat karya seni ChatGPT ala Studio Ghibli.
Logo OpenAI (Sumber: OpenAI)
Startup03 April 2025, 14:52 WIB

Grab Dilaporkan akan Akuisisi Gojek: Butuh Dana Rp33 Triliun

Yang jadi kekhawatiran atas akuisisi ini adalah terjadinya monopoli di sektor startup layanan ride hailing.
Grab (Sumber: GRAB)