Techverse.asia - Google secara resmi kembali ke bisnis perangkat tablet pintar. Setelah mengisyaratkan akan meluncurkan tablet pintar setahun yang lalu, perusahaan kini telah mengumumkan Google Pixel Tablet, lempengan seharga US$499 atau setara Rp7,3 jutaan yang tersedia untuk preorder mulai hari ini (11/5/2023), dan akan mulai dikirim pada 20 Juni.
Sejarah Google dengan perangkat tablet pintar tidak terlalu baik. Satu-satunya kesuksesan nyata yang dimilikinya adalah dengan Nexus 7, tablet kecil dan murah yang disukai saat dirilis pada tahun 2012 silam. Setelah 11 tahun vakum dari industri tablet pintar, Google akhirnya kembali ke sektor bisnis teknologi tablet.
Di tahun-tahun berikutnya Google mencoba banyak ide pada komputer layar sentuh portabel, meluncurkan tablet baru dengan Android atau ChromeOS dan kemudian meninggalkannya segera setelah itu.
Tidak ada yang pernah merebut kembali kesuksesan Nexus 7. Bahkan sampai pada titik di mana pimpinan perangkat keras Google mengatakan bahwa perusahaan tidak akan repot membuat tablet baru lagi di tahun 2019. Jelas, itu telah berubah di tahun 2023 ini, dan akhirnya raksasa teknologi ini kembali ke bisnis tablet.
Baca Juga: Google Pixel 7a yang Punya 4 Pilihan Warna, Kamera Cerdasnya Tampilkan Warna Kulit Lebih Akurat
Tampilan Google Pixel Tablet relatif umum. Pixel Tablet ini memiliki layar LCD berukuran 11 inci, 16:10, 2560 x 1600 piksel, bahkan di sekelilingnya dilapisi bezel, dan di bagian belakang matte. Google Pixel Tablet ada dalam tiga warna yakni putih, hijau tua, dan merah muda muda, dengan model hijau tua menampilkan bezel hitam.
Meskipun dari kejauhan terlihat seperti plastik, Pixel Tablet memiliki bingkai aluminium dengan lapisan nanotexture, tidak seperti yang dilakukan Google dengan smartphone Pixel 5.
Pixel Tablet memiliki chip prosesor Tensor G2 yang sama dengan yang ditemukan pada ponsel lipat terbarunya, Pixel Fold. Selain itu, chip tersebut juga dipakai di Google Pixel 7A, dan Pixel 7 dan 7 Pro yang dirilis tahun lalu. Ini dipasangkan dengan RAM 8GB dan penyimpanan 128 atau 256GB.
Google mengatakan baterai menyediakan streaming video hingga 12 jam di antara pengisian daya, dan ada port USB-C untuk pengisian kabel jika pemakai tidak membawa dok. Kecepatan pengisian cukup sebanding antara keduanya, membutuhkan waktu sekitar 2,5 jam untuk mendapatkan dari nol hingga 100 persen.
Namun sebagai bukti lebih lanjut bahwa Google berharap kebanyakan orang tidak pernah membawa tablet ke luar rumah, tablet ini hanya tersedia dalam konfigurasi Wi-Fi saja, sehingga tidak ada opsi 5G atau LTE di sini.
Baca Juga: Google Ingin Rombak Desain Mesin Pencari, Ditambahkan Chatbot AI dan Klip Video
Fitur pendukung di gawai ini antara lain ada empat speaker, tiga mikrofon untuk panggilan video, dan dua kamera. Di bagian belakang, terdapat kamera belakang beresolusi delapan megapiksel, terletak di sudut kanan atas tablet.
Bergeser ke bagian depan, ada kamera delapan megapiksel lainnya dipusatkan di bezel atas saat pemakai memegang tablet dalam orientasi lanskap. Pengaturan ini juga solid untuk keperluan telekonferensi, dengan kamera depan delapan megapiksel tersebut yang mampu merekam 1080p pada 30 frame per second (FPS), kamera belakang juga dapat merekam di resolusi ini.
Selain itu, pemindai sidik jari sudah terpasang di tombol daya untuk mendukung login dan otentikasi biometrik. Pixel Tablet menjalankan Android 13 saat diluncurkan dan akan diperbarui ke Android 14 akhir tahun ini. Perusahaan menjanjikan lima tahun keamanan dan tiga tahun pembaruan OS.
Perangkat lunak ini akrab bagi siapa saja yang memiliki ponsel Pixel, dan Google mengklaim bahwa lebih dari 50 aplikasinya sendiri telah diperbarui untuk mendukung layar Tablet Pixel yang lebih besar.
Perangkat yang dibundel dalam kotak dengan Pixel Tablet adalah dok speaker magnetik. Google dengan cerdas menggabungkan keduanya di kisaran Rp7,3 jutaan. Ini jauh lebih mahal daripada Nest Hub Max yang harganya US$230 atau sekitar Rp3,3 jutaan, tetapi sebenarnya cukup bagus jika konsumen menganggapnya sebagai dua perangkat.