Google mengumumkan banyak proyek pembaruan dalam gelaran Google I/O 2023. Bukan saja untuk Bard, Maps, seri Google Pixel, melainkan juga membangun model bahasa besar baru PaLM 2.
Baca Juga: Ibu-Ibu Sering Jadi Korban Kejahatan Pinjaman Ilegal, Bukti Pentingnya Literasi Keuangan
Proyek yang mungkin bisa kita soroti sekarang, yakni rangkaian pembelajaran mesin yang mendukung fitur Google Lens dan Google Meet, seperti pelacakan dan pengenalan objek, kontrol gerakan, dan tentu saja, deteksi wajah.
Pembaruan yang dilakukan untuk komponen-komponen itu, ternyata mendukung proyek khusus lainnya, yang juga diumumkan selama pidato kunci pengembang I/O. Proyek itu berupa aplikasi aksesibilitas sumber terbuka bernama Project Gameface.
Proyek Gameface memungkinkan pengguna dan gamer bisa bermain dengan asik hanya menggunakan gestur wajah.
Dalam video mini dokumenter yang ditayangkan Google selama pidato kunci dan di laman resmi mereka, nampak seorang video game streamer bernama Lance Carr, atau yang akrab dengan nama GimpyG di kalangan penyimak streamer gaming.
Lance Carr diketahui mengidap muscular dystrophy atau distrofi otot yang langka. Kelainan itu membuatnya tidak dapat menggunakan tangannya.
Sebuah artikel dalam laman Google.com menjelaskan, sebelumnya Lance Carr dapat bermain game dengan mudah, karena ia memiliki perangkat mouse yang dilengkapi teknologi mendeteksi pergerakan kepala.
Baca Juga: Kata Pakar tentang #BimaEffect dan Gejolak Aktivisme di Media Sosial
Baca Juga: Berkenalan Dengan Selokan Mataram Yogyakarta, Dari Taktik Jadi Sumber Anti Paceklik
Namun, pasca-tragedi kebakaran di garasinya, perangkat itu tertinggal dan hancur. Tingginya harga perangkat tersebut, membuat Lance Carr tidak serta-merta dapat langsung membeli mouse pengganti.
"Perangkat lunak baru Google bertujuan untuk menghilangkan salah satu hambatan yang mahal itu," tulis The Verge, kami lansir pada Jumat (12/5/2023).
Google kemudian menggandeng Lance Carr untuk merancang perangkat lunak, yang akan memungkinkan siapapun untuk mengontrol komputer mereka, dengan gerakan kepala dan gerakan. Cara itu dilakukan dengan webcam dan semua gerakan serta gestur diterjemahkan ke layar oleh perangkat lunak khusus Windows.
Group Product Manager, Google PI, Miguel de Andrés-Clavera, memperkenalkan Project Gameface sebagai mouse gaming hands-free, open-source baru Google yang memungkinkan orang mengontrol kursor komputer mereka, dengan cara mengangkat alis untuk mengklik dan menyeret, atau membuka mulut untuk menggerakkan kursor.
"Project Gameface adalah teknologi baru yang menjanjikan yang berpotensi membuat game lebih mudah diakses. Sudah tersedia dalam pratinjau hari ini," tuturnya.
Alat ini masih dalam pengembangan, tetapi Google senang dengan potensi yang dimilikinya untuk mengubah kehidupan orang, karena pembuatan dan pemeliharaannya relatif murah.
"Jika Anda tertarik untuk berkontribusi, meningkatkan, atau menggunakan teknologi ini, kunjungi repositori GitHub kami," imbuh dia.
AI Advocacy Lead at Google, Laurence Moroney, menjelaskan, setelah pengguna membuka aplikasi, maka interface menjadi sangat sederhana.
"Homescreen menyajikan empat opsi. Ada Kamera, di mana Anda akan memilih webcam Anda. Kecepatan Kursor memungkinkan Anda menyesuaikan kecepatan mouse (di masing-masing dari empat arah), pengurangan kedipan, dan bahkan berapa lama gerakan harus ditahan sebelum memicu tindakan," terangnya menjabarkan.
Dua menu lainnya, memungkinkan penggunanya untuk menyinkronkan gerakan ke berbagai tombol mouse dan keyboard dan tindakan lainnya.
"Untuk beradaptasi dengan kebutuhan pengguna yang berbeda, kami menggabungkan gagasan tentang ukuran gestur. Ini memungkinkan pengguna untuk mengontrol seberapa menonjol gestur mereka untuk memicu aksi mouse," ucapnya.