Android 14 hadir menjadi update sistem operasi yang sangat mengutamakan privasi dan keamanan.
Secara umum, pembaruan dalam ekosistem perangkat android dijelaskan oleh VP of Engineering di Google, yakni Erik Kay, dalam keterangan perusahaan selaras dengan konferensi Google I/O 2023.
Baca Juga: Berikut Daftar Aplikasi yang Disisipi Malware, Hapus Segera Dari Androidmu
Kontrol Atas Berbagi Data Lokasi
Secara khusus dalam Android 14, saat pengguna memberikan persetujuan atas akses lokasi, sistem akan mendeteksi apakah aplikasi ini bakal membagikan info tersebut dengan pihak ketiga.
Fitur ini berjalan seperti umumnya ketika sedang memasang aplikasi baru di PlayStore. Yang mana, aplikasi akan mengajukan permintaan persetujuan lokasi, dan memberikan peringatan dalam bentuk pertanyaan. Isinya, menanyakan kesediaan pengguna bila data lokasi mereka dapat diserahkan kepada pihak ketiga.
Blog Android 14 Beta 2 menuliskan, di fitur privasi pada Android 14, pengguna tidak perlu lagi memeriksa halaman Play Store sendiri untuk mengetahui apa yang akan dilakukan aplikasi tersebut terhadap data lokasi mereka.
Baca Juga: Temuan Studi: 30 Menit Sibuk dengan Handphone, Kamu Punya Potensi Tinggi Terkena Hipertensi
Baca Juga: Ingin Kurangi Screen Time, Gen Z 'Si Paling Tekno' Mulai Beralih ke Handphone Jadul
Dikutip pada Minggu (14/5/2023), Android 14 akan memberi tahu pengguna, jika pembesut aplikasi mengubah cara mereka mengumpulkan data lokasi. Pengingat ini akan muncul sebagai lansiran bulanan.
Nantinya, fitur ini bisa diatur di bagian Setting > Security & Privacy > Privacy dengan label Location Data Sharing Update.
Lewat adanya peringatan yang ditambahkan pada Android 14, Google ingin membuat pengguna lebih bisa mengontrol privasi mereka.
Mencegah Pelacakan Tak Diinginkan
Google juga meluncurkan peringatan 'pelacak yang tidak dikenal' di pembaruan eksosistem perangkat Android.
Peringatan ini secara otomatis memberi tahu kamu, jika ponselmu melihat ada pelacak yang tidak dikenal bergerak bersama dirimu.
"Kamu dapat melihat perangkat di peta, memahami keberadaan pelacak rahasia itu, dan memutar suara di pelacak untuk membantu menemukannya," jelas Kay.
Google juga membuat pemindaian manual, sehingga pengguna dapat secara proaktif mencari pelacak tak dikenal yang ada di dekat mereka.
Erik Kay menambahkan, penting bagi Google untuk pengguna mendapatkan peringatan tentang pelacakan yang tidak diinginkan, apapun telepon yang mereka gunakan.
"Produsen pelacak manapun dapat mendukung perlindungan penting ini," terangnya.
Pembaruan Find My Device, Pencarian Saat Perangkat Offline
Find My Device (Temukan Perangkat Saya) di Android membantu kamu untuk menemukan perangkat yang hilang, salah penempatan atau kamu lupakan; asalkan perangkat memiliki kemampuan lokasi dan terhubung ke internet, tetapi ini membuat proses pelacakan menjadi semakin rumit.
Google kemudian telah mendengar dari banyak pengguna bahwa, kemampuan untuk menemukan perangkat yang sedang offline atau yang tidak memiliki kemampuan lokasi, akan membuat pelacakan perangkatmu menjadi lebih lancar dan mudah.
Itulah yang menjadi alasan mengapa akhir musim panas ini, Google meluncurkan pengalaman baru Find My Device.
"Semakin memudahkan untuk menemukan perangkat dan barang milikmu secara cepat dan aman, dengan menderingkan perangkat yang kompatibel atau melihat lokasinya di peta dalam aplikasi, bahkan saat mereka sedang kembali luring," ujarnya.
Erik Kay menjelaskan, jaringan Find My Device yang baru, akan memanfaatkan lebih dari satu miliar perangkat Android di seluruh dunia, untuk membantumu menemukan barang-barang yang hilang seperti headphone, tag pelacak, atau bahkan ponsel melalui kedekatan Bluetooth.
Lampirkan pelacak Bluetooth dari Tile, Chipolo, dan Pebblebee ke objek sehari-hari kamu seperti kunci, dompet, atau koper agar dapat ditemukan melalui jaringan FInd My Device. Dan tetap buka telinga Anda untuk pembaruan Pixel Buds yang ada, serta headphone dari Sony dan JBL, yang akan segera bergabung dengan ekosistem Temukan Perangkat Saya.
Yang terpenting, jaringan Find My Device dibangun dengan privasi pengguna sebagai prioritas utama.
"Data lokasi yang di-crowdsource dari jaringan dienkripsi secara end-to-end, yang memastikan Google tidak dapat melihat atau menggunakannya untuk tujuan lain," ungkapnya.