Techverse.asia - Raksasa smartphone China, Oppo resmi membubarkan unit bisnis pembuatan chip Zeku karena permintaan global yang lemah memaksa produsen handset utama untuk memotong biaya dan mengatur ulang strategi. Berita ini muncul ketika penjualan smartphone di seluruh dunia terus menurun dan Amerika Serikat (AS) memberlakukan pembatasan ekspor chip.
Keputusan itu datang sebagai kejutan bagi mereka yang percaya bahwa Oppo memperkuat pengembangan chip internalnya karena meningkatnya ketegangan geopolitik dengan AS yang mengancam akan menghentikan perusahaan China dari pemasok utama. Dengan demikian, di masa mendatang, Oppo harus kembali mengandalkan mitra chip dari pihak ketiga.
Oppo menjelaskan keputusannya untuk memotong tim chip yang pernah menjanjikan dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan karena ketidakpastian dalam ekonomi global dan industri smartphone, jajarannya harus membuat penyesuaian yang sulit untuk pengembangan jangka panjang.
Baca Juga: Oppo Find X6 Pro: Punya Sensor Kamera 1 Inci dan Periscope
Oleh karena itu, perusahaan telah memutuskan untuk menghentikan pengoperasian Zeku. Akhir dari Zeku muncul tiba-tiba mengingat Zeku masih mempekerjakan lebih dari 100 posisi sebulan yang lalu, menurut halaman Linkedinnya.
Tidak jelas bagaimana langkah tersebut akan mempengaruhi lebih dari dua ribu karyawan di Zeku, yang telah menawarkan gaji kompetitif untuk menarik talenta dari perusahaan chip mapan lainnya.
Namun, Oppo ragu-ragu tentang keberadaan tim untuk saat ini, hanya mengatakan perusahaan akan mengatur hal-hal terkait dengan benar dan terus memberikan produk dan layanan hebat kepada pengguna di seluruh dunia.
Mundurnya Oppo dari chip menandakan perjuangan lain dari perusahaan telepon China untuk memperkuat kendali mereka atas rantai pasokan semikonduktor.
Tampaknya untuk ke depannya, Oppo akan menghadapi kendala yang cukup rumit untuk bisa memenuhi keperluan chip untuk ponsel-ponsel pintarnya. Apalagi dengan penutupan unit bisnisnya ini akan memaksa perusahaan mendatangkan chip yang diimpor dari negara lain.
Untuk bisa mengimpornya tidak mudah lantaran tahun lalu, AS mengeluarkan pembatasan besar-besaran atas penjualan chip ke China dan negara-negara lain setelah perang di Ukraina. Pabrikan ponsel China, termasuk Oppo, harus mendapatkan lisensi untuk menggunakan chip yang dibuat oleh perusahaan yang berbasis di AS.
Pada Januari tahun ini, laporan media mengindikasikan AS membuat kesepakatan dengan Belanda dan Jepang untuk lebih membatasi ekspor teknologi pembuatan chip. Langkah tersebut dapat memutuskan perusahaan China dari pemasok seperti ASML — satu-satunya produsen mesin litografi di dunia yang diperlukan untuk mengembangkan chip yang lebih baru.
Baca Juga: Oppo Reno 8T Resmi Masuk Indonesia: Punya Kamera Beresolusi 100MP
Tak hanya Oppo saja yang terkena imbas kebijakan tersebut, Huawei juga kehilangan akses ke chip canggih dari AS karena sanksi era Presiden Donald Trump, dan upayanya untuk merancang chip kelas atas sendiri melalui HiSilicon gagal setelah AS menghentikan pabrik pengecoran besar.
Perusahaan terpaksa mengeluarkan merek handset Honor, sebuah langkah yang dilihat sebagai cara untuk membantu anak perusahaan menghindari sanksi yang telah menghancurkan bisnis konsumen Huawei.
Hindari ketergantungan
Bloomberg melaporkan divisi Zeku yang didirikan Oppo pada tahun 2019 lalu dan membawa sekitar 200 paten di divisi Shanghai-nya. Kemudian pada Desember 2021, Zeku mengungkapkan chipset pertama yang dikembangkan sendiri, MariSilicon X, unit pemrosesan saraf yang dirancang untuk meningkatkan kinerja foto dan video melalui pembelajaran mesin, mengikuti langkah Apple untuk menghadirkan desain chip internal. Zeku juga mendirikan basis penelitian di Palo Alto, California, AS.
Seperti Apple, Oppo mulai membuat co-prosesornya sendiri untuk pencitraan dan komponen ponsel cerdas lainnya, tetapi belum berhasil meluncurkan System-on-Chip (SoC) sendiri untuk menghindari ketergantungan pada perusahaan lain untuk chip paling signifikan di perangkat.
Meski sudah berupaya mendirikan pembuatan chipset sendiri, nyatanya produk smartphone terbaru keluaran Oppo tidak memakai chipset dari Zeku. Termasuk Oppo Find N2 Flip, yang justru ditenagai oleh chip MediaTek Dimensity 9000 Plus, sedangkan Oppo Find X6 Pro menggunakan Qualcomm Snapdragon 8 Gen 2.
Padahal jika proyek Zeku bisa sukses, Oppo dan OnePlus (perusahaan saudara) bisa sama-sama menggunakan chip internal buatannya sendiri seperti saingannya yaitu Google dan Apple yang sudah memproduksi chip Tensor dan A-Series masing-masing. Itu juga dapat memperluas kemampuan perangkat masa depan dari kedua perusahaan karena kedua produsen smartphone ini berbagi banyak komponen yang sama.