Geger Layanan BSI Terganggu Ransomware, Pakar Imbau Nasabah Tak Perlu Tergesa Tarik Dana

Uli Febriarni
Selasa 16 Mei 2023, 18:47 WIB
mesin ATM (Sumber : Pixabay)

mesin ATM (Sumber : Pixabay)

Layanan Bank Syariah Indonesia (BSI) tengah menjadi sorotan dalam beberapa waktu terakhir. Dikabarkan, layanan mereka terganggu akibat ransomware. Bahkan, efek gangguan itu masih ramai diperbincangan di media sosial.

Gangguan yang disebabkan oleh ransomware itu, konon membuat layanan mobile banking hingga Anjungan Tunai Mandiri (ATM) BSI mengalami kendala sistem.

Kejadian tersebut membuat sejumlah nasabah merasa resah akan dana di rekening, dan data-data mereka yang disimpan oleh pihak bank.

Menanggapi keresahan ini, pakar Ekonomi Syariah Universitas Airlangga (UNAIR), Prof Dr Sri Herianingrum memberikan penjelasan dan imbauannya kepada masyarakat. 

Sri berpesan agar masyarakat tetap tenang dan tidak gegabah dalam mengambil keputusan, termasuk untuk menarik uangnya.

Menurut Sri, langkah tersebut bukan hanya berdampak bagi BSI, melainkan berdampak pula kepada keberlangsungan aktivitas ekonomi secara umum.

Baca Juga: Man Suang: Film yang Kembali Duetkan Mile dan Apo, Ditayangkan di Festival Film Cannes

"Jangan buru-buru untuk rush money. Di rumah juga jangan lupa tetap sediakan uang tunai," kata dia, dikutip dari laman universitas, Selasa (16/5/2023).

Sri menambahkan, Ikatan Ahli Ekonomi Islam Indonesia (IAEI), khususnya IAEI Jawa Timur, sudah memberikan lima rekomendasi terkait persoalan ini; mencakup rekomendasi kepada lembaga terkait dan masyarakat. 

Melansir laman Tempo, IAEI meminta masyarakat untuk tetap tenang dan tidak memberi pernyataan-pernyataan yang berbasis dugaan-dugaan, agar tidak menambah keresahan bagi nasabah BSI. Alih-alih menduga, akan lebih positif bila masyarakat memberi masukan-masukan solutif kepada nasabah BSI, tanpa harus merusak kepercayaan mereka kepada perbankan syariah.

Kepercayaan Nasabah Kepada Bank Syariah Bisa Bergejolak

Meski sedang dirudung kabar buruk, sebenarnya perkembangan bank syariah di Indonesia menunjukan tren positif, apalagi setelah beberapa bank syariah melakukan merger hingga terbentuk BSI.

"Dilihat dari aset bank, pembiayaannya, dan itu juga support oleh infrastruktur yang baik. Dengan merger bank syariah pemerintah menjadikan BSI semakin besar, apalagi dengan dukungan teknologi," ujarnya.

Namun menurutnya, gangguan yang terjadi dalam layanan BSI membuat masyarakat cukup khawatir dengan beragam rumor yang bermunculan. Menurunnya kepercayaan masyarakat menjadi salah satu dampak, terutama bagi masyarakat awam yang belum memiliki kepercayaan penuh terhadap bank syariah.

"BSI itu merupakan simbol dari perbankan syariahnya pemerintah, itulah yang membuat orang semakin percaya. Tapi kok ternyata ada gangguan dan gangguannya itu bukan dalam hitungan jam," tuturnya. 

Bank Syariah Harus Bangun Mitigasi Lebih Baik

Ia menilai, layanan teknologi informasi yang ada pada BSI perlu adanya mitigasi sempurna hingga pengendalian kontrol yang masif. Artinya, walaupun sebagai bank baru, pengelolaan BSI juga harus profesional.

"Karena jika tidak, hal ini akan berdampak bukan hanya kepada kepercayaan terhadap BSI saja, melainkan bank syariah secara umum," tegas dia. 

Baca Juga: Tambah Satu Lagi Startup Gulung Aplikasi, GoToko Resmi Berhenti Beroperasi

Bank syariah memiliki karakteristik tersendiri, salah satunya berfokus pada produk riil, lanjut Sri. Maka dari itu, keberlangsungan dan eksistensi yang dimiliki harus terus dijaga. Dan kalaupun memang terdeteksi terdapat kejahatan siber, pengusutan tuntas dan perbaikan sistem harus dilakukan.

"Inikan produk jasa keuangan, jadi yang menentukan trust tidaknya nasabah baik sisi penabung, investor, pengambil pembiayaan itu sangat penting. Kalau kondisi ini terulang, akan bahaya untuk kelangsungan bank syariah," imbuhnya. 

Sebelumnya secara luas telah diketahui bahwa, Indonesia dalam pekan ini dihebohkan atas terganggunya layanan ATM dan Mobile Banking milik BSI. Gangguan diduga diakibatkan karena ransomware. 

Pihak PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI), kepada berbagai media menyatakan, mereka memastikan data dan dana nasabah dalam kondisi aman, sehingga nasabah dapat bertransaksi secara normal dan aman.

Follow Berita Techverse.Asia di Google News
Berita Terkait Berita Terkini
Techno12 Desember 2025, 19:39 WIB

TicNote Pods: Earbud Pencatat Catatan Bertenaga AI 4G Pertama di Dunia

Earbud ini tersedia dalam dua kelir dan harganya hampir mencapai Rp5 juta.
TicNote Pods. (Sumber: Mobvoi)
Hobby12 Desember 2025, 19:15 WIB

Sinopsis Film Para Perasuk, Ini Daftar Para Pemainnya

Ini adalah film terbaru garapan Wregas Bhanuteja, tapi belum diungkap tanggal rilisnya untuk 2026 mendatang.
Poster film Para Perasuk. (Sumber: istimewa)
Techno12 Desember 2025, 18:00 WIB

Instagram Beri Kendali Atas Algoritma Konten yang Muncul di Reels

Instagram akan memungkinkan penggunanya untuk mengontrol topik mana yang direkomendasikan oleh algoritmanya.
Pengguna bisa mempersonalisasi algoritma Reels yang muncul di Instagram. (Sumber: Instagram)
Lifestyle12 Desember 2025, 17:21 WIB

ASICS Hadirkan Sepatu Padel Sonicsmash FF, Ringan dan Terasa Lebih Lincah

Sepatu padel baru tersebut untuk membuat kecepatan terasa mudah.
ASICS Sonicsmash FF adalah sepatu khusus untuk padel. (Sumber: ASICS)
Techno12 Desember 2025, 15:16 WIB

Jenius x Zurich Luncurkan 2 Proteksi Perjalanan untuk Liburan yang Aman

Jenius adalah aplikasi perbankan digital.
Dua produk proteksi hasil kolaborasi Jenius x Zurich. (Sumber: Jenius)
Startup12 Desember 2025, 15:03 WIB

TransTRACK Raih Halal Logistics Excellence Award

Penghargaan ini didapat dari Halal Development Corporation Berhard pada World Halal Excellence Awards 2024 di Johor, Malaysia.
CEO TransTrack Anggie Meisesari saat menerima Halal Logistics Excellence Award. (Sumber: istimewa)
Techno12 Desember 2025, 14:50 WIB

Samsung Galaxy Watch Mendukung Pembayaran QRIS Tap di Aplikasi myBCA

QRIS Tap myBCA hadi di Samsung Galaxy Watch, bertransaksi kian praktis.
Transaksi pakai QRIS Tap myBCA kini bisa dilakukan langsung dari pergelangan tangan. (Sumber: Samsung)
Automotive12 Desember 2025, 14:08 WIB

Kawasaki Z1100 ABS MY2026 Dipasarkan di Indonesia, Harga Hampir Rp400 Juta

Performanya semakin buas dan agresif.
Kawasaki Z1100 ABS MY2026. (Sumber: Kawasaki)
Startup11 Desember 2025, 19:20 WIB

MDI Portofolio Impact Report 2025: 8 Startup Diklaim Beri Dampak Nyata

MDI Ventures melihat laporan-laporan ini bukan sekadar dokumen tahunan, tetapi sebagai landasan untuk pengambilan keputusan.
MDI Ventures.
Techno11 Desember 2025, 18:15 WIB

Pebble Hadirkan Index 01: Cincin Pintar untuk Merekam Pikiran

Tangkap ide-ide terbaikmu sebelum ide-ide itu hilang begitu saja.
Pebble Index 01. (Sumber: Pebble)