Samsung membangun kemitraan strategis dengan Naver Corporation. Kabarnya, Samsung bakal merestrukturisasi lingkungan perusahaannya dengan pengembangan platform AI generatif canggih, yang dirancang khusus untuk penggunaan internal.
Masih ingat tidak? tulisan Techverse.Asia beberapa waktu lalu, mengenai tiga karyawan Samsung yang tidak sengaja membocorkan data krusial milik perusahaan, karena mereka memanfaatkan alat AI ChatGPT?
Nah, perusahaan teknologi Korea Selatan ini tak ingin mengulang kesalahan itu. Perusahaan kemudian melarang penggunaan alat AI pihak ketiga seperti ChatGPT dan Google Bard.
Setelah mengalami potensi risiko yang terkait dengan platform AI eksternal, Samsung mengambil tindakan proaktif untuk melindungi data kepemilikan dan kekayaan intelektualnya. Asisten AI in-house yang akan datang, dikembangkan bekerja sama dengan Naver. Perusahaan mengklaim, ini akan menjawab kebutuhan dan tantangan unik yang dihadapi oleh karyawan Samsung di Divisi Device Solutions (DS) atau Solusi Perangkat.
Tidak seperti pendahulunya, platform AI ini akan tetap berada dalam server Samsung yang aman, memastikan bahwa informasi sensitif terkait semikonduktor dan kode hak milik tetap rahasia dan terlindungi dari akses tidak sah.
Dengan berbagi data semikonduktor tertentu dengan Naver, Samsung dapat memanfaatkan kekuatan AI generatif, tanpa mengorbankan keamanan atau risiko kebocoran yang tidak diinginkan ke ruang cloud publik.
Salah satu keuntungan penting dari kolaborasi ini adalah peningkatan pemahaman platform tentang bahasa Korea. GizChina yang kami kutip pada Rabu (17/5/2023) sudah melaporkan soal ini.
"Samsung ingin memberikan pengalaman pengguna yang mulus dan intuitif kepada karyawan mereka. Untuk itulah mereka membangun chatbot AI yang bisa memahami dan merespons bahasa Korea dengan lebih akurat daripada alat AI generatif manapun yang ada," tulis media itu.
Walaupun awalnya ditujukan untuk karyawan dalam Divisi Solusi Perangkat, platform AI in-house akan menjalani pengujian lapangan yang ketat untuk memastikan kinerja dan kompatibilitas yang optimal. Setelah evaluasi berhasil, alat tersebut dapat secara bertahap memperluas ketersediaannya ke cabang Samsung lainnya, termasuk divisi Device eXperience, yang bertanggung jawab untuk smartphone, peralatan rumah tangga, dan lainnya.
Baca Juga: Bagaimana Cara Tepat Merawat Sunroof Mobil?
Upaya bersama antara Samsung dan Naver ini, menandakan komitmen terhadap pemberdayaan karyawan dan keunggulan operasional melalui teknologi AI mutakhir. Dengan mengembangkan asisten AI in-house eksklusif, Samsung akan menyederhanakan alur kerja internal, memungkinkan karyawan membuka tingkat produktivitas, efisiensi, dan kolaborasi baru, sekaligus menjaga keamanan dan kerahasiaan data sepenuhnya.
Sebuah laporan di The Korea Economic Daily, menyatakan bahwa perusahaan tidak menyebutkan nama untuk layanan AI generatif yang dimaksud. Tetapi mereka menyatakan bahwa perusahaan sedang mempertimbangkan untuk meluncurkan alat tersebut pada Oktober 2023.
Samsung dan Naver belum mengumumkan secara terbuka pengembangan alat tersebut. Namun, dikabarkan, layanan ini akan tersedia dalam bahasa Korea dan hanya untuk divisi semikonduktor Samsung-Device Solutions (DS). Bisnis lain, seperti divisi Device eXperience (DX) Samsung masih harus menunggu waktu, utuk bisa mendapatkan akses ke alat tersebut.
Laporan media itu juga menuliskan, alat AI yang diklaim Samsung akan berjalan di Naver's HyperCLOVA X, platform AI skala besar yang ditujukan untuk menawarkan dukungan yang lebih baik untuk bahasa Korea dalam layanan yang didukung AI.
Platform tersebut diyakini dapat mempelajari 6.500 kali lebih banyak kata dalam bahasa Korea, daripada yang ditawarkan oleh chatbot populer milik OpenAI.
Namun, berbicara dalam bahasa Korea bukan satu-satunya keuntungan dari layanan in-house. Samsung akan memberi Naver detail semikonduktornya, yang akan menggerakkan alat AI generatif.
Sementara itu media lain mengabatkan, Microsoft juga berencana untuk mengatasi masalah kebocoran data dari penggunaan alat AI generatif. Mereka juga sedang mengembangkan versi premium dari ChatGPT yang akan berjalan di server khusus dan akan melayani bisnis.