Di zaman sekarang ini, nyaris seluruh sisi kehidupan sangat erat dengan teknologi digital. Transformasi digital menjadi bagian dalam keseharian kita, dengan momen paling masif terjadi dimulai saat pandemi Covid-19.
Melihat itu, Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo menilai peran aktif generasi muda sangat penting dalam transformasi digital saat ini.
Hal tersebut disampaikan Bupati Sleman dalam kegiatan syawalan Karang Taruna se-Kabupaten Sleman bertempat di Aula Kantor Kalurahan Banyuraden, Kapanewon Gamping.
Kustini menjelaskan, generasi muda yang tergabung dalam organisasi Karang Taruna ini memiliki peran sekaligus penerus pembangunan khususnya di Kabupaten Sleman.
"Generasi muda juga sangat berperan dalam transformasi digital dan peningkatan kesadaran literasi digital," kata dia, dikutip pada Sabtu (20/5/2023).
Kustini menyampaikan bahwa, generasi muda saat ini adalah mereka yang sejak lahir sudah mengenal gawai dan kental dengan teknologi digital. Aktif dan akrab dengan teknologi, generasi muda isa berperan aktif dan menjadi pionir dalam proses transformasi digital. Tentu saja partisipasi itu bertujuan untuk mempercepat pembangunan di Kabupaten Sleman.
Dia berharap, generasi muda berani tampil dan berpartisipasi aktif dalam literasi digital dan bisa memanfaatkan peluang yang ada, sehingga dapat membawa perubahan yang positif. Dengan demikian, cakupan melek digital dapat mencakup sejumlah sektor.
Baca Juga: Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah Sebut Indonesia Kekuarangan Talenta Digital
Dukungan bagi peran generasi muda terhadap transformasi digital, bukan hanya disampaikan oleh Pemerintah Kabupaten mewakili Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta, yakni lewat sang permaisuri Sultan Hamengku Buwono X.
GKR Hemas, menilai banyak generasi muda (Gen Z) yang berhasil membangkitkan peluang ekonomi dengan memanfaatkan berbagai platform digital. Hal tersebut menurutnya berdampak besar pada perkembangan perekonomian.
Terlebih, kondisi pandemi beberapa waktu lalu menurut GKR Hemas menjadikan suatu momen meningkatkan transformasi digital. Menurutnya, kondisi pandemi Covid-19 mendorong dan mengharuskan adanya transformasi digital.
GKR Hemas mengatakan, saat ini digitalisasi telah mendapat perhatian dari pemerintah. Dia berharap generasi muda mengambil peran dan memiliki antusias yang tinggi dalam memanfaatkan peluang transformasi digital.
Baca Juga: Pelanggan Twitter Blue Sekarang Bisa Upload Video Berdurasi 2 Jam
Sebelumnya, Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia, Ida Fauziyah mengutip Data World Digital Competitiveness 2021 yang mencatat: daya saing digital di Indoensia berada di peringkat 53 dari 64 negara.
Kondisi itu menunjukkan, banyak perusahaan di Indonesia yang sulit mencari karyawan dengan kemampuan digital yang memadai.
Di tengah ledakan adopsi teknologi, menurut dia, daya saing digital Indonesia masih rendah dan tidak sedikit perusahaan yang kesulitan mencari karyawan dengan kemampuan digital tinggi.
Lebih lanjut Ida menjelaskan, digitalisasi telah membawa perubahan terhadap jenis pekerjaan dan keterampilan (skill) yang dibutuhkan di pasar kerja. Tumbuhnya jenis pekerjaan baru, membutuhkan kompetensi baru yang harus dikuasai tenaga kerja agar tidak tertinggal dalam persaingan global. Tenaga kerja dituntut tidak hanya menguasai penguasaan teknologi, namun memiliki soft skill yang memadai.
"Sehingga tidak cukup dengan kemampuan memahami teknologi, tapi juga harus punya soft skill yang memadai," katanya.
Menurutnya, di era kemajuan teknologi saat ini soft skill sangat dibutuhkan. Sebab, hard skill bisa dipenuhi dengan teknologi, tetapi soft skill tidak bisa dipenuhi teknologi namun dari manusia itu sendiri. Oleh sebab itu dibutuhkan pemikiran yang kreatif, inovatif, analitis, kritis, fleksibel dan kewirausahaan dari generasi muda saat ini.