AI dan Teknologi Digital Tak Jadi Ancaman untuk Seni Kaligrafi Manual, Ini Alasannya

Uli Febriarni
Senin 22 Mei 2023, 13:32 WIB
salah satu pembicara bincang kaligrafi dan teknologi digital (Sumber: YouTube Universitas Islam Indonesia)

salah satu pembicara bincang kaligrafi dan teknologi digital (Sumber: YouTube Universitas Islam Indonesia)

Teknologi digital dan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) merambah ke banyak sisi kehidupan, tak terkecuali seni. Orang awam yang tak memiliki bakat atau kreativitas tertentu dalam membuat karya seni, dapat menghasilkan karya yang indah dengan bantuan teknologi dan AI. 

Lalu, bagaimana dengan seni kaligrafi, utamanya kaligrafi manual (tangan)? Apakah akan tergeser juga dengan kehadiran teknologi digital dan kecanggihan kinerja aplikasi yang menerapkan AI? 

Pengasuh Pondok Pesantren Kaligrafi Alquran Lemka, Didin Sirojuddin menjelaskan, di masa sebelumnya, seorang kaligrafer atau khattat termahsyur dari Mesir bernama Mus'ad Khudair mengatakan: Apabila komputer masuk ke dalam kaligrafi, matilah kaligrafi itu. 

Baca Juga: Efek Buruk Terlalu Obsesi Mengidolakan Bias, Waspadai 5 Gangguan Jiwa Berikut

Namun yang terlihat saat ini, kaligrafi tidak mati. Teknologi justru membantu para seniman dalam mengembangkan kemampuan mereka dalam berkesenian. Demikian lanjut Didin.

Bila dalam perjalanannya, kaligrafi memiliki dua jenis saja pada sekitar masa 1.500 masa hieroglyph hingga jelang kedatangan Islam; ketika Islam turun, kaligrafi berkembang menjadi 400 jenis. Dan bukan tidak mungkin, teknologi digital memberikan kemajuan pada seni kaligrafi

"Teknologi terkomputerisasi membantu khattat dalam mendesain, sebelum kaligrafi dibuat dengan goresan mereka," terangnya, dalam kanal Zoom, Senin (22/5/2023).

Seniman kaligrafi, menurut Didin, juga tetap akan memiliki keunggulan dan kekhasannya sendiri ketimbang hasil karya teknologi digital dan AI. 

Eks santri Pondok Pesantren Gontor ini mengungkap, kaligrafi bukanlah keterampilan biasa, bukanlah sebuah kemahiran membuat suatu karya yang bisa dilakukan sekalipun tanpa memiliki ilmunya.

"Kaligrafi menyandang tiga atribut sekaligus; ilmu, seni dan filsafat," kata dia.

Ilmu, di mana ada tata cara, teori yang mengajarkan tentang ukuran goresan, benar tidaknya huruf ditulis. Kemudian seni, khattat harus paham bahwa seni kaligrafi bukan sekadar artistik dan bisa memperindah atau jadi hiasan.

"Kaligrafi adalah seni spiritual yang lahir dari kebendaan, misalnya dari kanvas, tinta, lukisannya,dan lain-lain. Keindahan huruf bukan hanya fisiknya, tetapi ada pesan di dalamnya," terangnya.

Berikutnya ada atribut filsafat. Menjelaskan bahwa kaligrafi bukan asal gores dan indah, tetapi ada latar belakang. Terlebih dari sejarahnya, semua huruf yang digunakan pada seni kaligrafi tidaklah muncul asal jadi, tetapi hasil penelitian dan uji coba. 

Pengelola Pusat Studi Kaligrafi Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, Robert Nasrullah, mengatakan kalau di saat ini sudah banyak media yang bisa digunakan oleh seorang kaligrafer untuk menghasilkan kaligrafi.

"Seorang kaligrafer juga harus siap menyambut teknologi baru, hasil industri yang berkembang ini tak bisa kita tolak lagi," ujarnya.

Baca Juga: SUV WR-V Transmisi Manual dari Honda, Sudah Bisa Dipesan Sekarang

Ia menambahkan, kaligrafi banyak dimaknai sebagai tulisan indah, terkadang orang hanya melihat huruf-huruf itu berfungsi sebagai penghias ruangan semata. Padahal sesungguhnya kaligrafi bisa jadi arsitektur jiwa manusia.

"Kaligrafi bukan hanya keindahan visual, melainkan sosial, membangun peradaban sosial dan spiritual," tandasnya. 

Ketua Program Studi Arsitektur Program Magister Universitas Islam Indonesia, Revianto Budi Santosa, menyebut tantangan di masa kini atas kehadiran teknologi digital terhadap seni kaligrafi yakni perihal bisa tidaknya kita menciptakan kreasi baru. Mengingat, perkembangan teknologi tentunya memberikan banyak masukan dan keluasan cakrawala wawasan. 

"AI memungkinkan kita mengolah data bermacam-macam. Dengan data luar biasa, kaligrafi jadi objek dan berubah. Dan ketika bertemu teknologi digital, bisa saja menimbulkan jenis khat baru," pungkas Revi.

Follow Berita Techverse.Asia di Google News
Berita Terkait Berita Terkini
Techno20 Desember 2024, 17:43 WIB

ASUS TUF Gaming A14 Resmi Meluncur di Indonesia, Lihat Speknya

Jelang akhir 2024, ASUS rilis laptop gaming tipis berteknologi AI.
ASUS TUF Gaming A14. (Sumber: istimewa)
Techno20 Desember 2024, 17:29 WIB

Sandisk dengan Logo Baru akan Segera Tiba

Filosofi kreatif yang mencerminkan dunia dengan ketangguhan ekspresi data yang memajukan aspirasi dan peluang.
Logo baru Sandisk. (Sumber: Sandisk)
Techno20 Desember 2024, 15:27 WIB

Samsung Luncurkan Kulkas Anyar: Disematkan Teknologi AI Hybrid Cooling

Kulkas inovatif merevolusi cara pendinginan dengan modul Peltier.
Kulkas Samsung dengan teknologi AI Hybrid Cooling. (Sumber: Samsung)
Techno20 Desember 2024, 15:17 WIB

Khawatir Aplikasinya Dilarang di AS, CEO TikTok Bertemu Donald Trump

TikTok meminta Mahkamah Agung AS untuk menunda larangan yang akan datang.
Tangkapan layar CEO TikTok Shou Zi Chew memberikan kesaksian di depan anggota Kongres AS, Kamis (24/3/2023) waktu setempat. (Sumber: Youtube C-SPAN)
Startup20 Desember 2024, 14:56 WIB

Funding Societies Raup 25 Juta Dolar, Tingkatkan Modal bagi UMKM

Startup teknologi finansial ini akan memberi pinjaman dana bagi pelaku UMKM.
Funding Socities. (Sumber: istimewa)
Startup20 Desember 2024, 14:43 WIB

Grup Modalku Dapat Investasi dari Cool Japan Fund, Segini Nominalnya

Modalku adalah platform pendanaan digital bagi UMKM di Asia Tenggara.
Modalku.
Startup20 Desember 2024, 14:03 WIB

Impact Report 2024: Soroti Kepemimpinan Perempuan dan Pengurangan Emisi CO2

AC Ventures, bekerja sama dengan Deloitte, merilis Impact Report 2024 yang menunjukkan komitmen berkelanjutan terhadap dampak sosial dan lingkungan di Asia Tenggara.
AC Ventures.
Startup20 Desember 2024, 13:39 WIB

Qiscus Bertransformasi Jadi AI-Powered Omnichannel Customer Engagement Platform

Qiscus mengmumkan transformasi AI guna akselerasi pasar Asia Tenggara.
Qiscus.
Techno19 Desember 2024, 19:07 WIB

Google Whisk: Alat AI Baru untuk Bikin Gambar dari Gambar Lain

Google bereksperimen dengan generator gambar baru yang menggabungkan tiga gambar menjadi satu kreasi.
Hasil imej berbasis gambar yang dibuat oleh Google Whisk. (Sumber: Whisk)
Techno19 Desember 2024, 18:29 WIB

ASUS NUC 14 Pro: PC Mini Bertenaga Kecerdasan Buatan yang Desainnya Ringkas

ASUS mengumumkan NUC 14 Pro AI.
ASUS NUC 14 Pro. (Sumber: asus)