Pembaruan Artifact: Fitur Emoji dan Bisa Menandai Berita Klikbait

Uli Febriarni
Selasa 23 Mei 2023, 16:50 WIB
fitur emoji pada Artifact (Sumber : Artifact)

fitur emoji pada Artifact (Sumber : Artifact)

Artifact, merupakan aplikasi kurasi berita yang dipersonalisasi, dikembangkan oleh salah satu pendiri Instagram, Kevin Systrom bersama Mike Krieger. Pengguna iOS atau Android dapat mengunduh Artifact untuk mencobanya sendiri.

Sebelumnya, pengguna yang akan mengakses Artifact harus registrasi terlebih dahulu dan berlaku daftar tunggu, tetapi kini sudah tidak lagi.

Dan pada hari ini, mereka baru saja mengumumkan bahwa media sosial kurasi berita itu memiliki pembaruan bagi penggunanya. 

Mengutip laman Artifact, Selasa (23/5/2023), kemampuan baru itu yakni untuk menanggapi artikel, membagikan artikel sebagai gambar, dan menandai artikel sebagai clickbait (klikbait).

Kemampuan menanggapi artikel, berupa adanya fitur memberikan reaksi atau emoji berikut: ❤️ 😂 👍.

"Anda sekarang dapat menambahkan reaksi emoji ke artikel apapun untuk mengungkapkan perasaan Anda tentangnya. Cukup ketuk ikon hati di bagian bawah artikel atau tekan lama artikel dari Feed," tulis mereka. 

Baca Juga: Sudah Ketik Chat Tapi Lupa Kirim? WhatsApp Akan Beri Label 'Draft'

Pembaruan kedua, membagikan artikel sebagai gambar. Fitur ini memungkinkan pengguna Artifact membagikan visual artikel, yang ingin juga dibaca oleh teman/kolega/kerabat. Dengan fitur ini, maka mereka dapat dengan cepat melihat artikel tentang apa.

"Cukup ketuk panah bagikan pada artikel manapun dan pilih opsi 'Bagikan sebagai Gambar'. Anda juga dapat membagikan langsung ke IG Stories, atau mengirim kutipan artikel dengan memilih teks dan mengetuk ikon panah yang muncul. Fitur ini akan diluncurkan di Android akhir pekan ini," lanjut pihak Artifact.

Ketiga, Artifact memiliki fitur untuk menandai artikel yang kita baca adalah artikel klikbait. Setelah ditandai, Artifact akan memberikan 'bendera' sebagai sinyal dalam menentukan peringkat, sehingga media sosial ini dapat memprioritaskan artikel yang bermanfaat dengan lebih baik daripada artikel yang menyesatkan pembaca.

Baca Juga: Selalu Memikirkan Pendapat Orang Lain Bisa Bikin Kecanduan, Sesekali Tak Usah Minta Validasi

Baca Juga: Tiap Orang Punya Pandangan Berbeda Tentang Pencapaian dan Definisi Bahagia, Bahagiamu yang Seperti Apa?

"Artifact akan memantau artikel yang paling banyak dilaporkan dan kemudian memutuskan apa yang ingin dilakukan sebagai tanggapan. Itu termasuk opsi seperti mengurangi distribusi artikel di umpan, atau bahkan memodifikasi judul dengan cara tertentu agar tidak terlalu menyesatkan," kata Kevin Systrom, kepada The Verge melalui email.

Systrom mengungkap, perusahaan secara aktif bereksperimen dengan pendekatan yang berbeda untuk mengubah artikel jika diperlukan, tetapi belum memutuskan tindakan yang terbaik. Perusahaan akan mengambil sikap, setelah mengumpulkan umpan balik pengguna dan eksperimen. 

Artifact adalah nama yang mewakili penggabungan artikel, fakta, dan kecerdasan buatan. Cara paling sederhana untuk memahami Artifact adalah sebagai semacam TikTok untuk teks.

Kehadiran Artifact ini terdengar seperti sentuhan modern pada Google Reader, aplikasi pembaca berita RSS lama yang ditutup Google pada 2013. Artifact digambarkan sebagai pembaca berita, yang menggunakan pembelajaran mesin untuk mempersonalisasi pengalaman untuk pengguna akhir. Sekaligus menambahkan elemen sosial yang memungkinkan pengguna mendiskusikan artikel yang mereka temui dengan teman.

Aplikasi ini terbuka untuk umpan artikel populer yang dipilih dari daftar penerbit, yang dipilih mulai dari organisasi berita terkemuka seperti The New York Times hingga blog skala kecil tentang topik khusus.

"Ketuk artikel yang Anda minati, dan Artifact akan melayani Anda dengan posting dan cerita serupa di masa mendatang, seperti halnya menonton video di halaman TikTok's For You menyesuaikan algoritmenya dari waktu ke waktu," tulis perusahaan. 

Follow Berita Techverse.Asia di Google News
Berita Terkait Berita Terkini
Startup10 April 2025, 21:16 WIB

Searce Dinobatkan sebagai Google Cloud Country Partner of the Year 2025

Searce ialah perusahaan rintisan bidang konsultan teknologi modern yang berbasis kecerdasan buatan.
Searce dapat award dari Google Cloud. (Sumber: istimewa)
Lifestyle10 April 2025, 19:25 WIB

Robert Pattinson Diincar untuk Peran di Dune: Part Three, Perankan Scytale?

Aktor tersebut akan bergabung dengan Timothée Chalamet dalam film 'Dune' ketiga dan terakhir Denis Villeneuve.
Robert Pattinson.
Automotive10 April 2025, 18:51 WIB

Hyundai Ungkap Desain Insteroid, Debut di Korea Selatan

Mobil sporty ini bertujuan untuk memicu minat lebih lanjut terhadap model produksi INSTER yang sudah dijual di pasar-pasar utama.
Hyundai Insteroid. (Sumber: Hyundai)
Techno10 April 2025, 16:23 WIB

Laporan Lazada: Kesenjangan Penerapan AI bagi Penjual Online di Indonesia Masih Tinggi

Rata-rata penjual online di Asia Tenggara baru mengadopsi AI dalam 37% operasional bisnis.
Ilustrasi Lazada. (Sumber: istimewa)
Techno10 April 2025, 15:54 WIB

Vivo V50 Lite Segera Rilis di Indonesia, Bodinya Sangat Tipis dan Kuat

Lebih Tipis dengan Borderless Screen, Lebih Tangguh dengan P-OLED Display.
Vivo V50 Lite. (Sumber: Vivo)
Techno10 April 2025, 15:25 WIB

Youtube Mungkin Menonaktifkan Notifikasi dari Channel yang Enggak Ditonton

Sementara itu, sebuah lembaga analis firma mengklaim Youtube adalah rajanya semua media.
Youtube.
Automotive09 April 2025, 19:26 WIB

3 MINI John Cooper Works Dipasarkan di Hong Kong, Semua Serba Listrik

Seri ini memadukan desain minimalis, performa sekelas motorsport, inovasi ramah lingkungan, dan teknologi mutakhir.
All New Mini Wan Chai. (Sumber: Mini Cooper)
Techno09 April 2025, 18:59 WIB

Motorola Edge 60 Fusion: Ponsel Kelas Menengah Pertamanya Bertenaga Dimensity 7400

Ponsel Edge 60 pertama Motorola terasa seperti kanvas.
Motorola Edge 60 Fusion. (Sumber: Motorola)
Lifestyle09 April 2025, 18:30 WIB

IHSG Anjlok, Ini Momen yang Tepat untuk Membeli Saham

Terdapat beberapa hal yang menyebabkan IHSG merosot drastis.
Ilustrasi saham. (Sumber: freepik)
Techno09 April 2025, 17:35 WIB

Peringkat Smart City Indonesia Tak Beranjak, 3 Kota Ini Kalah Kota Lain di Asia Tenggara

Institut Internasional untuk Pengembangan Manajemen (IMD) telah menjadi kekuatan pionir dalam mengembangkan pemimpin selama lebih dari 75 tahun.
Ilustrasi kota pintar atau smart city. (Sumber: freepik)