Masalah atau penyakit gigi dan mulut sering ditemui di tengah masyarakat kita. Baik anak-anak maupun dewasa, semua berpotensi sama untuk terjangkit penyakit gigi dan mulut. Hal itu yang kemudian membuat sejumlah pakar, pemerhati kesehatan tak hentinya berkampanye untuk merawat serta menjaga kesehatan gigi dan mulut.
Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) pada 2018, proporsi terbesar masalah gigi di Indonesia adalah gigi rusak/berlubang/sakit (45,3%). Sedangkan masalah kesehatan mulut yang mayoritas dialami penduduk Indonesia adalah gusi bengkak dan/atau keluar bisul (abses) sebesar 14%.
Sementara itu dari laman Kementerian Kesehatan Republik Indonesia diketahui, penyakit infeksi gigi dan mulut menduduki peringkat pertama dari sepuluh kelompok penyakit terbanyak yang menjadi keluhan masyarakat. Penyebab utamanya ialah bakteri.
Untuk mengatasi atau minimal menekan masalah itu, pengobatan secara sistemik dengan antibiotik diperlukan, agar dapat membunuh bakteri penyebab infeksi dan penyakit gigi dan mulut. Selanjutnya, ini yang kemudian menginspirasi peneliti dari Universitas Airlangga (UNAIR) untuk membuat sebuah produk, yaitu Dento-ßilaser.
Dento-ßilaser adalah perpaduan Dentolaser Antimikroba dan Dentolaser Fotobiomodulasi. Perangkat yang dikembangkan oleh akademisi UNAIR ini, berguna untuk akselerator penyembuhan Penyakit Gigi dan Mulut. Dento-ßilaser merupakan inovasi Prof Dr Suryani Dyah Astuti MSi, Prof Dr Ernie Maduratna Setiawatie drg, dan Deny Arifianto ST MT.
Prof Suryani mengatakan, produk dengan inovasi dual laser probe ini penting. Pasalnya komplemen dua laser dapat berguna untuk pengobatan penyakit infeksi bakteri, luka, dan mempercepat proses penyembuhan.
Baca Juga: Kia Carens 1.5L IVT 6-seaters Meluncur
Baca Juga: Microsoft Fabric Dirilis, Kenali Keistimewaan Platform Analisis Data dengan AI Ini
Baca Juga: Google Pixel 7a yang Punya 4 Pilihan Warna, Kamera Cerdasnya Tampilkan Warna Kulit Lebih Akurat
"Dento-ßilaser merupakan produk baru berbasis fotonik non-invasif dengan bahan baku lokal, serta berada pada Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) sebesar 70 persen. Selain itu, dengan biaya operasional yang lebih murah biaya pengobatan melalui produk tersebut akan lebih terjangkau," ungkapnya, dikutip dari laman universitas, Rabu (24/5/2023).
Produk Dento-ßilaser disebut dapat membantu menyembuhkan beberapa penyakit gigi dan mulut. Di antaranya periodontitis, karies gigi, dan Infeksi saluran akar atau endodontis. Tidak hanya itu, manfaat lain dari penggunaan alat ini adalah mempercepat penyembuhan usai ekstraksi gigi dan operasi, terapi akupunktur, hingga menyembuhkan infeksi pada kulit.
"Dentolaser FBM ini dapat dimanfaatkan dan dapat dikembangkan lebih lanjut menjadi alat kesehatan yang diproduksi secara massal. Hal itu untuk membantu mempercepat penyembuhan penyakit usai ekstraksi gigi, operasi periodontal juga terapi akupunktur dan fisioterapi," lanjut Suryani.
Dento-ßilaser diklaim memiliki keunggulan, sebut saja sederhana dalam pemakaian, portable, non-invasif, mampu mempercepat proses penyembuhan luka. Laser dalam produk memiliki pengaturan baik sehingga tidak menyebabkan rasa sakit bagi pasien.
Guru Besar Fakultas Sains dan Teknologi (FST) UNAIR tersebut menerangkan, produk ini penting diperlukan, karena belum optimalnya metode sistemik dengan antibiotik dan bahan kimia antimikroba untuk terapi infeksi oleh mikroba.
Ke depannya ia berharap, produk yang dihasilkan ini dapat membantu dan menjadi solusi untuk permasalahan selama ini. Selain itu, bisa memiliki harga kompetitif, dengan demikian masyarakat dapat memiliki kesempatan yang sama dalam mengakses layanan Kesehatan.
"Semoga produk dentolaser dan pengembangannya dapat bermanfaat bagi masyarakat. Semoga dokter gigi di Indonesia berkenan menggunakan produk alat dalam negeri yang berdasarkan hasil uji klinik menunjukkan efikasi yang baik," tandasnya.