Pemerintah Uni Eropa Susun UU Pengembangan Kecerdasan Buatan

Uli Febriarni
Kamis 25 Mei 2023, 08:11 WIB
ilustrasi artificial intelligence (Sumber : freepik)

ilustrasi artificial intelligence (Sumber : freepik)

Penerapan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) semakin marak di masa sekarang. Ada begitu banyak aplikasi yang disematkan dengan AI, dan beberapa dampak mengikuti di antaranya.

Misalnya saja layanan tanya jawab tentang banyak hal; membantu mengerjakan ujian; membantu menyusun kode untuk membuat malware; bahkan meniru suara seseorang, artis, tokoh terkenal. Belum lagi, adanya aplikasi generator gambar dapat menghasilkan foto buatan AI yang semakin sulit dibedakan dari kenyataan, dan kloner ucapan dapat meniru suara artis dan tokoh masyarakat terkenal. Segera, generator video akan berkembang, membuat deepfake menjadi lebih memprihatinkan.

Baca Juga: Duh, Belum Genap Tiga Bulan Dirilis, ChatGPT Sudah Disalahgunakan Untuk Membuat Malware

Melihat potensi gangguan besar-besaran yang bisa disebabkan AI generatif seperti demikian, komisi Eropa dan Google selanjutnya seakan mengikuti jejak internal perusahaan Anthropic, pertengahan bulan ini. 

Dilaporkan oleh Reuters, Kepala industri Komisi Eropa (EC), Thierry Breton mengatakan bahwa pihaknya akan bekerja sama dengan Alphabet (GOOGL.O). Kerjasama itu adalah sebuah kolaborasi menyusun pakta sukarela, untuk menetapkan aturan dasar kecerdasan buatan; atau sebuah UU tentang pengembangan kecerdasan buatan.

Breton bertemu dengan CEO Google Sundar Pichai di Brussel untuk membahas pengaturan tersebut, yang akan mencakup masukan dari perusahaan yang berbasis di Eropa dan kawasan lain. Uni Eropa memiliki sejarah memberlakukan aturan teknologi yang ketat, dan aliansi tersebut memberi Google kesempatan untuk memberikan masukan sambil menghindari masalah di masa mendatang.

Kesepakatan tersebut bertujuan untuk menetapkan pedoman sebelum undang-undang resmi seperti Undang-Undang AI yang diusulkan UE, yang akan membutuhkan waktu lebih lama untuk dikembangkan dan diberlakukan.

"Sundar dan saya setuju bahwa, kami tidak dapat menunggu sampai peraturan AI benar-benar berlaku, dan untuk bekerja sama dengan semua pengembang AI untuk mengembangkan pakta AI secara sukarela menjelang batas waktu hukum," kata Breton dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Reuters, Kamis (25/5/2023).

Dia mendorong negara-negara Uni Eropa dan anggota parlemen untuk menyelesaikan secara spesifik, pedoman dan praktik terbaik untuk pengembangan AI yang bertanggung jawab ini, pada akhir tahun.

Kepala teknologi Uni Eropa, Margrethe Vestager, mengungkap pula kalau federasi akan bekerja dengan Amerika Serikat dalam menetapkan standar minimum untuk AI. Dia berharap pemerintah dan anggota parlemen UE akan menyetujui draf yang disusun sebagai regulasi, akhir 2023.

Topik yang menjadi perhatian UE meliputi hak cipta, disinformasi, transparansi, dan tata kelola.

Baca Juga: Refleksi Gempa Bumi DIY-Jateng 27 Mei, Yuk Ingat Lagi yang Harus Dihindari Sewaktu Terjadi Gempa Bumi

Baca Juga: Refleksi Atas Gempa Bumi 2006: Pewarta Foto Indonesia Yogyakarta Gelar Pameran Foto 'Kilas Pitulas'

Penyusunan pakta dan draf regulasi akan pemanfaatan AI itu, seakan menegaskan kembali kekhawatiran tentang potensi AI -yang mengubah cara masyarakat dan bisnis beroperasi- semakin meningkat. Pemerintah berebut untuk menemukan cara untuk mengendalikan konsekuensi negatif tanpa kehilangan manfaat, atau menghambat inovasi.

Dengan menganjurkan pakta sukarela, UE dan Google bertujuan untuk memastikan bahwa teknologi AI yang berkembang pesat mematuhi prinsip etika, transparansi, dan akuntabilitas. BNN Network menuliskan, upaya kolaboratif ini berupaya untuk memanfaatkan potensi AI sekaligus melindungi dari potensi risiko dan implikasi negatif.

Diskusi antara UE dan Google mencerminkan komitmen bersama untuk mengatasi tantangan terkait AI secara proaktif dan bertanggung jawab. Tujuannya adalah untuk mendorong pengembang AI untuk mengambil peran aktif dalam membentuk aturan dan standar yang mengatur aplikasi AI, daripada hanya mengandalkan intervensi regulasi.

Follow Berita Techverse.Asia di Google News
Berita Terkait Berita Terkini
Hobby22 November 2024, 17:54 WIB

Gravity Mengumumkan Peluncuran Global Gim Poring Rush

Nikmati keseruan membuat kombinasi Poring kustom untuk meningkatkan pertarungan.
Poring Rush. (Sumber: dok. gravity)
Techno22 November 2024, 17:41 WIB

Shazam Melampaui Tonggak Sejarah 100 Miliar Pengenalan Lagu

Apple umumkan Shazam telah mengidentifikasi Lebih dari 100 miliar lagu.
Shazam kini bisa mengidentifikasi banyak lagu. (Sumber: Apple)
Automotive22 November 2024, 16:49 WIB

Hyundai All New Tucson Resmi Mengaspal di Indonesia, Cek Harga dan Speknya

Ini menjadi mobil kedua yang dihadirkan Hyundai di Indonesia dengan pilihan mesin Turbo Hybrid.
Hyundai All New Tucson.
Techno22 November 2024, 16:11 WIB

WhatsApp Menambahkan Transkrip Pesan Suara, Banyak Pilihan Bahasa

Fitur ini akan diluncurkan untuk pengguna iOS dan Android dalam beberapa minggu mendatang.
Pesan suara di WhatsApp kini bisa ditranskrip. (Sumber: Meta)
Lifestyle22 November 2024, 15:45 WIB

Nike Vomero 18: Sepatu Lari dengan Bantalan Maksimal

Sepatu lari ini baru akan tersedia secara global pada 2025.
Nike Vomero 18. (Sumber: Nike)
Techno22 November 2024, 15:11 WIB

ColorOS 15 Punya Segudang Fitur Berbasis Kecerdasan Buatan, Cek Selengkapnya

ColorOS 15: era baru dalam keunggulan AI dan smartphone.
ColorOS 15. (Sumber: Oppo)
Culture22 November 2024, 14:29 WIB

ARTJOG 2025 Usung Tema Motif: Amalan, Begini Penjelasannya

Sosialisasi ARTJOG 2025 menjadi kesempatan untuk memaparkan tentang tema ARTJOG di tahun depan.
Sosialisasi ARTJOG 2025 di JNM, Wirobrajan, Kota Jogja. (Sumber: istimewa)
Techno22 November 2024, 14:00 WIB

Realme Resmi Menjadi Sponsor untuk Dominator Esports

realme mensponsori Dominator Esports dengan tujuan berkembang bersama dalam industri esports.
Realme menjadi sponsor untuk tim Dominator Esports. (Sumber: realme)
Lifestyle21 November 2024, 19:57 WIB

Pop Mart Christmas Town Hadir di Gandaria City, Buka Selama 50 Hari

Pop Mart memberikan pengalaman otentik berbagai karakter melalui Christmas Town.
Pop Mart Christmas Town. (Sumber: null)
Lifestyle21 November 2024, 19:36 WIB

Lisa BLACKPINK Segera Rilis Solo Albumnya Berjudul Alter Ego

Album ini akan mengikuti rangkaian tiga singel dari bintang K-pop tersebut pada tahun 2024.
Lisa BLACKPINK.