Dua tim mahasiswa Teknik Biomedis Institut Teknologi Sumatera (Itera) meraih prestasi di kancah internasional. Melalui partisipasi dalam Ajang Biomedical Sciences and Engineering Exhibition -di University of Cyberjaya, Malaysia-, kedua tim meraih dua medali perunggu atas inovasi yang mereka kembangkan.
Dalam ajang tersebut, mahasiswa ITERA mengusung dua proyek inovasi. Proyek pertama berjudul Innovation of Safe Distance Detection Glasses and Cane for the Visually Impaired, atau Inovasi Kacamata dan Tongkat Deteksi Jarak Aman untuk Penyandang Kebutaan. Kacamata itu merupakan inovasi karya tim yang beranggotakan Adithia N., Adelia Putri, Eka Septi Fadilla, Maulana Dio, Azilfada Syakira, Wildan Firdaus, Kezia Rachel dan Romayani.
Baca Juga: SUV WR-V Transmisi Manual dari Honda, Sudah Bisa Dipesan Sekarang
"Tim ini mencoba menghadirkan solusi inovatif, bagi mereka yang memiliki masalah penglihatan. Tim mahasiswa tersebut berhasil mengembangkan teknologi yang memungkinkan pengguna untuk mendeteksi jarak aman, sehingga meningkatkan mobilitas dan kepercayaan diri penyandang kebutaan," demikian diterangkan oleh laman institut setempat, dilansir pada Jumat (26/5/2023).
Baca Juga: Ikuti Game dan Kompetisi Seru dalam Daihatsu Urban Fest 2023, di Ambarukmo Plaza Yogyakarta
Baca Juga: Sedih Banget, Ini Efek Buruk di Masa Depan Kalo Kita Kecanduan PayLater
Sementara itu, tim kedua mengenalkan proyek yang berjudul Design and Development of a Stress Detection System Using Fuzzy Logic Method Based on Arduino Uno, atau Perancangan dan Pengembangan Sistem Deteksi Stres, menggunakan metode logika fuzzy berbasis arduino uno.
Dalam proyek ini, tim mahasiswa Prodi Teknik Biomedis yang turun berkompetisi terdiri dari David Lingga, Aprilliana Damayanti, Kurnia Andromeda, May Eva F., Aurelia Hanifah dan Widya Carissa. Penelitian dan uji yang dilakukan tim ini, fokus terhadap pengembangan sistem yang dapat mendeteksi tingkat stres seseorang. Mereka menggunakan metode logika fuzzy dan memanfaatkan platform Arduino uno untuk mengimplementasikan sistem tersebut.
Kedua tim maju berkompetisi dengan dampingan dosen setempat, yakni M. Artha Jabatsudewa Maras.
Artha Jabatsudewa menyebut, prestasi ini bukan hanya menjadi kebanggaan bagi tim mahasiswa Teknik Biomedis ITERA, tetapi juga bagi ITERA dan Indonesia.
Menurut dia, keahlian dan dedikasi yang ditunjukkan oleh kedua tim mahasiswa itu, menggambarkan potensi besar yang dimiliki oleh Prodi Teknik Biomedis dalam mengembangkan solusi teknologi inovatif di bidang biomedis.
"Semoga prestasi yang diraih oleh tim mahasiswa Teknik Biomedis ini menjadi inspirasi bagi generasi mahasiswa yang akan datang," ujar Artha, lewat keterangan tertulis.
Selain berhasil meraih medali perunggu dalam ajang keilmuan dan inovasi tersebut, kedua tim mendapat kesempatan untuk menunjukkan kepercayaan diri unjuk poster inovatif. Serta terlibat dalam berbagai kegiatan yang memperkaya pengetahuan dan pengalaman.
Selain pameran, mereka juga mendapatkan kesempatan untuk terlibat dalam pertukaran budaya.
Baca Juga: Program ABCD dan Peran Lintas Sektor, Bisa Cegah Penularan HIV/AIDS di Kalangan Ibu Rumah Tangga
"Workshop dan pemaparan dari berbagai industri kesehatan yang terlibat dalam acara ini, memberikan kesempatan mahasiswa untuk belajar," sambung dia.
Pengalaman itu tidak hanya meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mereka dalam bidang biomedis. Melainkan juga menginspirasi untuk terus berinovasi dan berkontribusi dalam industri kesehatan di masa depan, kata Artha.
Seperti kita tahu, layanan dan kemudahan aksesibilitas dan mobilitas penyandang kebutaan dan disabilitas yang lain, masih belum merata. Demikian pula kondisi serupa, dialami orang yang mengalami ketidakseimbangan di dalam mental.