TikTok Dilaporkan Sedang Menguji Coba Chatbot yang Disebut Tako, Bisa Beri Rekomendasi Video

Rahmat Jiwandono
Jumat 26 Mei 2023, 14:40 WIB
TikTok Tako. (Sumber : watchful)

TikTok Tako. (Sumber : watchful)

Techverse.asia – TikTok akan segera memiliki cara baru bagi pengguna untuk menemukan konten. TikTok kekinian dilaporkan sedang menguji chatbot yang ditenagai kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) bernama Tako yang dapat merekomendasikan video berdasarkan permintaan orang.

Namun demikian, sekarang Tako sedang dalam pengujian terbatas di pasar tertentu, di mana ia akan muncul di sisi kanan antarmuka TikTok, di atas profil pengguna dan tombol lain untuk suka, komentar, dan bookmark.

Saat diketuk, pengguna dapat mengajukan berbagai pertanyaan kepada Tako tentang video menggunakan pertanyaan bahasa alami atau menemukan konten baru dengan meminta rekomendasi. Misalnya, saat menonton video penobatan Raja Charles, Tako mungkin akan menyarankan agar pengguna bertanya "Apa pentingnya penobatan Raja Charles III?"

Baca Juga: Youtube Bakal Hapus Fitur Stories Mulai 26 Juni 2023, Ada Apa?

Atau, jika pengguna sedang mencari ide tentang sesuatu untuk ditonton, mereka dapat meminta Tako untuk menyarankan beberapa video tentang topik tertentu, seperti video hewan peliharaan yang lucu. Chatbot juga akan merespons dengan daftar hasil yang menyertakan nama video, penulis, dan subjek, serta tautan ke video yang disarankan.

Seorang Juru Bicara TikTok, Zachary Kizer mengatakan chatbot adalah eksperimen terbatas dan saat ini tidak tersedia untuk pengguna di Amerika Utara atau Benua Eropa. “Kami selalu mengeksplorasi teknologi baru yang menambah nilai bagi komunitas kami,” katanya kami kutip pada Jumat (26/5/2023).

“Di pasar tertentu, kami menguji cara baru untuk memberdayakan pencarian dan penemuan di TikTok, dan kami berharap dapat belajar dari komunitas kami saat kami terus menciptakan tempat aman yang menghibur, menginspirasi kreativitas, dan mendorong budaya,” sambung dia. 

Chatbot tersebut kali pertama ditemukan sedang diuji secara publik oleh firma intelijen aplikasi Watchful.ai. Namun, meskipun Watchful.ai mengatakan menemukan chatbot AI dalam pengujian pada perangkat iOS di Amerika Serikat (AS), TikTok mengatakan bahwa versi bot saat ini tidak dipublikasikan di AS, tetapi sedang diuji di pasar global lainnya, termasuk awal tes terbatas di Filipina.

Di belakang layar, TikTok memanfaatkan penyedia AI pihak ketiga yang tidak dikenal yang telah disesuaikan oleh TikTok untuk kebutuhannya. Modifikasi itu tidak termasuk penggunaan teknologi AI internal apa pun dari TikTok atau perusahaan induk ByteDance.

Saat peluncuran pertama, TikTok memberi tahu pengguna dalam pesan pop-up bahwa Tako masih dianggap eksperimental dan umpan baliknya mungkin tidak benar atau akurat. Penafian yang berlaku untuk semua chatbot AI modern, termasuk ChatGPT OpenAI dan AI Google. TikTok pun menekankan bahwa chatbot tidak boleh diandalkan untuk nasihat medis, hukum, atau keuangan.

Baca Juga: Lazada Hadirkan Fitur LazzieChat: Chatbot E-commerce Berbasis Kecerdasan Buatan

Pengungkapan tersebut juga mencatat bahwa semua percakapan Tako akan ditinjau untuk tujuan keamanan dan, secara samar, untuk meningkatkan pengalaman pengguna. Sayangnya, ini adalah salah satu komplikasi yang muncul saat menggunakan chatbot AI modern.

Karena teknologinya sangat baru, perusahaan memilih untuk mencatat interaksi pelanggan dan meninjaunya untuk membantu meningkatkan bot mereka. Namun dari sudut pandang privasi, itu berarti percakapan AI tidak dihapus setelah obrolan berakhir, yang berpotensi menimbulkan risiko.

Beberapa perusahaan telah mengatasi masalah privasi konsumen ini dengan mengizinkan pengguna menghapus obrolan mereka secara manual, seperti yang dilakukan Snap dengan pendamping chatbot My AI yang ada di aplikasi Snapchat. TikTok mengambil pendekatan serupa dengan Tako, karena itu juga memungkinkan pengguna untuk menghapus obrolan mereka.

Tidak jelas apakah chatbot AI mencatat data yang terkait dengan nama pengguna atau informasi pribadi lainnya. Kebijakan penyimpanan data jangka panjang atau aspek privasi chatbot juga tidak dapat ditentukan saat ini. 

Risiko keamanan chatbots AI telah menyebabkan beberapa perusahaan melarang bot semacam itu di tempat kerja mereka, termasuk Apple, yang telah membatasi karyawan untuk menggunakan alat seperti ChatGPT OpenAI atau Copilot GitHub milik Microsoft karena kekhawatiran tentang kebocoran data rahasia.

Follow Berita Techverse.Asia di Google News
Berita Terkait
Techno

Mengenal Kelebihan Kecerdasan Buatan

Selasa 09 Agustus 2022, 16:46 WIB
Mengenal Kelebihan Kecerdasan Buatan
Berita Terkini
Techno05 November 2024, 18:21 WIB

Infinix Inbook Air dan Inbook Air Pro Plus Diniagakan di Indonesia

Kedua laptop ini menyasar konsumen level menengah ke atas.
Infinix Inbook Air Pro Plus. (Sumber: Infinix)
Techno05 November 2024, 17:51 WIB

Google Maps Punya Fitur AI Baru yang Didukung oleh Gemini

Berbincang santai dengan Gemini AI atau dapatkan petunjuk berkendara yang lebih baik.
Google Maps kini ditenagai dengan Gemini AI. (Sumber: Google)
Techno05 November 2024, 17:25 WIB

Spesifikasi Xiaomi Pad 7 Series, Ada 3 Pilihan Warna

Tablet pintar ini tersedia dalam dua pilihan model.
Xiaomi Pad 7. (Sumber: Xiaomi)
Techno05 November 2024, 16:37 WIB

Harga dan Spek POCO C75 yang Dipasarkan di Indonesia, Mirip Redmi 14C?

C75 ditenagai dengan chipset MediaTek Helio G8 Ultra.
POCO C75. (Sumber: POCO)
Startup05 November 2024, 16:04 WIB

Demo Day BEKUP 2024: Sukses Dapatkan 24 Startup dari 6 Kota di Indonesia

Demoday BEKUP 2024 Perluas Peluang Kolaborasi dan Permodalan Para Startup.
Demo Day BEKUP 2024 yang diinisiasi Kemenparekraf dibuka pada Senin (4/11/2024). (Sumber: Kemenparekraf)
Startup05 November 2024, 14:31 WIB

TransTRACK Perkuat Kolaborasi Bisnis dengan Perusahaan Australia

MoU ini turut menandai langkah awal ekspansi strategis TransTRACK ke Australia.
TransTRACK jalin kesepakatan dengan perusahaan asal Australia. (Sumber: dok. transtrack)
Startup05 November 2024, 14:18 WIB

Paper.id Meluncurkan Horizon Card: Kartu Kredit Digital Khusus untuk Perusahaan

Layanan ini mendukung proses pengadaan barang dan jasa bagi perusahaan.
CEO Paper.id Yosia Sugialam. (Sumber: istimewa)
Startup05 November 2024, 13:08 WIB

Percepat Transformasi Digital, Granite Asia dan INA Resmi Jalin Kolaborasi

Granite Asia bersama Indonesia Investment Authority berkomitmen untuk mempercepat transformasi digital dalam negeri.
INA berkolaborasi dengan Granite Asia guna mempercepat transformasi digital. (Sumber: istimewa)
Lifestyle04 November 2024, 20:23 WIB

5 Alasan Barang Mewah Bekas Kini Banyak Dicari oleh Konsumen

Terdapat sejumlah faktor yang membuat barang bekas banyak dicari orang.
Ilustrasi barang mewah tas Goyard. (Sumber: Goyard)
Lifestyle04 November 2024, 19:03 WIB

G-SHOCK Hadirkan Seri G-STEEL GM700 Berlapis Logam, Punya 3 Model Jam Tangan

Casio merilis jam tangan berlapis pogam yang didasarkan pada model analog-digital dynamic GA700.
Casio G-SHOCK GM700G-9A (kiri) dan GM700-1A. (Sumber: Casio)