Techverse.asia - Akurasi dan menjaga kredibilitas sebagai sumber berita tepercaya merupakan isu utama bagi jurnalis. Kalangan jurnalis juga memprediksi, fenomena ChatGPT dan aplikasi berbasiskan kecerdasan buatan (AI) akan menghadirkan tantangan yang semakin besar untuk jurnalisme autentik.
Cision, platform analisis konsumen dan media, serta komunikasi yang komprehensif, membantu praktisi hubungan masyarakat, pemasaran, dan komunikasi di seluruh dunia untuk mempelajari, memengaruhi, dan memperkuat pesan yang ingin disampaikan, merilis publikasi tahunan State of the Media Report ke-14.
Publikasi ini memuat respons lebih dari 13.000 jurnalis di 17 pasar global. Lebih lagi, publikasi ini mengulas isu yang dihadapi jurnalis seputar pemberitaan dan akurasi konten, serta tantangan untuk menangkal disinformasi.
Menjaga akurasi konten merupakan prioritas utama jurnalis (58%), bahkan hal ini juga dianggap sebagai prioritas utama bagi perusahaannya (43%). Lebih dari seperempat jurnalis (27%)menilai, tantangan terbesarnya adalah menjaga kredibilitas sebagai sumber berita tepercaya. Lebih lagi, terkait dengan jurnalis masa depan, banyak responden ingin mengurangi "bias" dan memisahkan "fakta dari opini".
Baca Juga: X.AI: Perusahaan Kecerdasan Buatan Milik Elon Musk, Mau Bersaing dengan OpenAI?
Berdasarkan temuan ini, jurnalis dan praktisi komunikasi lebih berpeluang menjalin kemitraan autentik yang berbasiskan sikap saling percaya, serta mencapai tujuan bersama untuk menyampaikan berita secara jujur dan akurat di tengah perubahan lanskap media.
"Jurnalis kini semakin mengutamakan data yang kredibel dan tepercaya, serta narasumber yang tidak berpihak. Maka, praktisi komunikasi dapat dan harus membantu mereka. Dengan bekerja sama, di tengah disrupsi besar ini, jurnalis dan komunikator mampu menjaga dan bahkan meningkatkan mutu jurnalisme," ujar Putney Cloos selaku Chief Marketing Officer (CMO) Cision.
Masa Depan Industri Media
Pertama kalinya dalam "State of the Media Report", responden membagikan perspektif tentang masa depan jurnalisme. Topik utama berkaitan dengan menjaga akurasi, mengurangi bias, dan beradaptasi dengan industri media yang kian bergantung pada teknologi dan data. Banyak jurnalis juga membahas kelebihan dan kekurangan AI:
- Inovasi seperti ChatGPT tak akan pernah berhenti, namun jurnalis yang menghindarinya akan berada pada posisi yang merugikan;
- Ketika AI mampu mengerjakan berbagai tugas hingga lebih dari sekadar menulis konten, jurnalis hanya akan mencapai kesuksesan dengan menyampaikan kisah personal dan menemukan kesimpulan dari rangkaian data dan tren data;
- Mampu memakai Generative AI untuk meningkatkan kualitas pekerjaan dan tetap relevan.
Evolusi Data dan Media Sosial
Data kian menjadi unsur penggerak jurnalisme, sebab 40 persen jurnalis semakin bergantung pada data tahun ini. Sedangkan, 66 persen jurnalis menilai, menyediakan data dan narasumber dari kalangan pakar merupakan salah satu cara bagi komunikator untuk mempermudah pekerjaan jurnalis.
Platform media sosial menjadi sarana bagi jurnalis dan praktisi komunikasi mengumpulkan data, serta berjejaring dan mempromosikan karyanya. Kalangan jurnalis ingin meningkatkan audiens di LinkedIn dan Instagram pada tahun depan.
Baca Juga: OpenAI Meluncurkan Aplikasi ChatGPT Gratis untuk iOS, Baru Tersedia di Amerika Serikat
Di sisi lain, mereka mulai meninggalkan Twitter karena perubahan yang dibuat manajemen baru pada platform tersebut. Ekspektasi jurnalis juga kian meningkat untuk Instagram, TikTok, dan Youtube mengingat popularitas media sosial tersebut, serta ingin menjangkau audiensnya.
Metodologi
Cision mengadakan survei "State of the Media" 2023 pada Februari-Maret 2023. Survei ini dikirimkan lewat surel kepada anggota Cision Media Database yang telah diseleksi oleh tim riset media Cision. Seleksi ini bertujuan memverifikasi status anggota Cision Media Database sebagai praktisi media, pemengaruh (influencer), dan penulis blog.
Cision juga menyurvei anggota yang terdaftar pada bank data HARO (Help a Reporter Out), serta mengirim survei kepada praktisi media dalam bank data PR Newswire for Journalists. Survei tahun ini melibatkan 3.132 responden di 17 pasar di seluruh dunia seperti Amerika Serikat, Kanada, Inggris, Perancis, Jerman, Finlandia, Swedia, Italia, Spanyol, Portugal, Tiongkok, Australia, Singapura, Malaysia, Indonesia, Taiwan, dan Hong Kong.