Techverse.asia - Sebagian masyarakat yang hidup di perkotaan tidak bisa lepas dari komputer jinjing atau laptop untuk melakukan pekerjaannya. Pemandangan orang yang bekerja menggunakan laptop mudah dijumpai di coffee shop yang high end maupun merakyat. Mereka bisa menghabiskan waktu berjam-jam di depan laptop.
Tentu hal ini akan berpengaruh terhadap daya tahan baterai laptop apabila dipakai secara terus menerus sehari-harinya. Terlebih baterai laptop merupakan komponen yang cukup rentan dan sensitif. Jika baterai laptop sudah rusak atau drop, maka mau enggak mau harus membeli yang baru.
Namun demikian, harga baterai laptop yang original tentu tidak murah harganya. Harganya pun bervariasi, ada yang ratusan ribu hingga jutaan rupiah. Oleh karena itu, sangat penting untuk menjaga daya tahan baterai laptop supaya tetap awet.
Baca Juga: Bocoran Tentang GTA VI: Karakter Utamanya Bukan Lagi Pria
Lalu langkah apa yang harus dilakukan agar menjaga baterai laptop tetap awet?
Berikut tips-tips untuk menjaga keawetan baterai laptop anda.
Pertama, Anda bisa mengaktifkan fitur penghemat daya atau battery saver yang ada di setiap laptop. Untuk laptop dengan pemrograman Windows, caranya ialah klik logo baterai yang terletak di pojok kanan bawah. Kemudian klik pengaturan baterai atau battery settings. Setelah itu geser toggle battery saver.
Kedua, kurangi kecerahan di screen atau layar monitor laptop. Alasannya karena layar termasuk yang menyerap daya cukup besar. Tombol kecerahan layar biasanya terletak sebagai fungsi kedua dari salah satu tombol F, dan diwakili oleh simbol matahari kecil dengan ikon atas dan bawah. Untuk menggunakannya, cukup tahan tombol fungsi yang benar lalu pilih naik atau turun.
Ketiga, biasanya terdapat perangkat keras atau hardware yang terkoneksi langsung dengan laptop. Ini biasa disebut dengan periferal tambahan. Hardware yang dimaksud di sini seperti wireless keyboard, tetikus (mouse), webcam, USB printer.
Selain mentransfer data antara perangkat dan laptop, kabel periferal atau USB tersebut juga menarik daya baterai bahkan saat tidak digunakan. Hal tersebut yang membuat baterai boros dan rentan tidak tahan lama.
Keempat, anda bisa mematikan fitur Wifi. Pemakaian Wifi dapat menguras baterai secara terus menerus, bahkan ketika sedang tidak terkoneksi. Seyogyanya, perangkat ini dapat dimatikan kalau memang tidak betul-betul dipakai. Caranya dengan mengeklik ikon balon bicara di ujung kanan bilah tugas, dan klik Wi-Fi untuk mematikannya.
Baca Juga: Penyebab Baterai Ponsel Boros, Ini 7 untuk Tips Menghemat Dayanya
Kelima, jangan sampai anda baru mengisi daya laptop ketika indikator baterai di bawah 20 persen. Pastikan sebelum indikatornya berada di angka 20 persen, segera cas laptop.
Pasalnya, apabila laptop baru dicas dalam kondisi baterai sudah habis maka baterai tidak akan tahan lama serta cepat aus. Selain itu, jangan pula mengisi baterai laptop sampai terisi penuh, jika baterai sudah terisi sekitar 92 persen maka cas bisa dicabut.
Keenam, matikan fitur yang memang tidak dipakai, khususnya laptop dengan sistem operasi Windows 10. Seperti diketahui bahwa di Windows 10 terdapat beberapa fitur tambahan.
Ketujuh, saat menggunakan laptop sebaiknya berada di suhu yang tidak panas atau dingin yang ekstrim. Ini akan menyebabkan laptop bekerja lebih keras dan dampaknya menguras daya baterai laptop. Terlalu sering terkena paparan suhu ekstrim juga dapat merusak baterai dan memperpendek masa pakainya dan tidak bertahan lama.
Kedelapan, baterai Lithium-Ion tidak perlu dikosongkan sepenuhnya. Meskipun demikian, Anda juga harus menggunakan baterai setelah diisi dayanya.
Kalau Anda memiliki cadangan yang terus terisi ulang, pakai itu sebagai pengganti utamanya secara teratur. Sebaliknya, apabila baterai laptop anda berjenis non-lithium-ion yang lebih lama maka harus mengosongkannya secara teratur.