Techverse.asia - Apple baru saja merilis iPhone 14 Standard dan iPhone 14 Plus di Silicon Valley pada 7 September 2022 waktu setempat. Dalam peluncuran tersebut terungkap bahwa chipset yang dibenamkan kepada dua smartphone ini masih mengandalkan bionic A15.
Dengan begitu, chipnya sama dengan yang ditanamkan pada iPhone 13 Pro meskipun performanya sedikit lebih kasar daripada A15 yang ada di iPhone 13 biasa dan iPhone SE yang dirilis dari awal tahun ini, berkat adanya inti GPU tambahan.
Ini adalah pertama kalinya Apple tidak memperbarui prosesor baru untuk salah satu iPhone andalannya sejak iPhone 3G 2008, yang menampilkan internal yang hampir sama dengan iPhone asli.
Di sisi lain, iPhone 14 Pro memiliki prosesor A16, yang menurut Apple lebih hemat daya, bahkan ketika melakukan tugas-tugas intensif. Namun, spesifikasi mentah dari chip baru serupa seperti A15 pada 14 reguler, ia memiliki CPU enam inti, GPU lima inti, dan Mesin Neural 16 inti. Versi baru hanya memiliki inti yang lebih baik.
Baca Juga: Apple Bakal Rilis Sistem Operasi iOS 16 untuk iPhone pada 16 September
Keputusan untuk tidak memperbarui chipset untuk iPhone 14 standar bukanlah keputusan yang mengejutkan. Analis seperti Ming-Chi Kuo dan reporter seperti Mark Gurman telah memprediksi langkah tersebut selama berbulan-bulan.
Menggunakan chip yang telah bagus dan dan yang sudah berpengalaman dibuat oleh pabrikan Apple dapat membantu memastikan bahwa ada cukup prosesor untuk memenuhi permintaan. Chip yang lebih tua juga dapat menekan harga pada saat inflasi menaikkan biaya gadget lainnya.
Sementara calon pembeli iPhone 14 mungkin tidak perlu terlalu khawatir tentang kinerja A15. Pasalnya, masih mengungguli chip terbaru dari Qualcomm dan Google di sebagian besar tolok ukur, misal pertanyaan tentang umur panjang. Sementara Apple memiliki rekam jejak yang bagus dalam hal dukungan perangkat lunak jangka panjang untuk ponselnya.
Inovasi
Perubahan mendasar yang dilakukan Apple pada iPhone 14 standard dan iPhone 14 Plus adalah menghilangkan wadah untuk sim card. Namun, inovasi tersebut sampai saat ini hanya berlaku untuk iPhone 14 yang dipasarkan di Amerika Serikat (AS). Sehingga simcard yang digunakan sudah elektronik.
Ihwal harga, iPhone 14 standard mulai dijual seharga $799 atau setara Rp11 jutaan dan iPhone 14 Plus senilai Rp13 jutaan. Preorder bakal dimulai pada 9 September besok, pemesan bisa mendapatkan iPhone 14 satu minggu berikutnya yaitu tanggal 16 September, dan iPhone 14 Plus datang pada 7 Oktober 2022.
Kedua smartphone ini didukung fitur Emergency SOS, yang mana penggunamya bisa mengirimkan pesan darurat melalui satelit komunikasi ketika daerahnya sama sekali tidak ada sinyal. Antena Apple akan dapat terhubung dengan frekuensi satelit.
Baca Juga: Penjelasan Fitur Dynamic Island yang Dimiliki iPhone 14 Pro dan Pro Max
Apple menyampaikan bahwa butuh waktu 15 detik untuk mengirim pesan ke satelit asalkan langit sedang cerah dan antarmuka memandu pengguna untuk mengarahkan ponsel mereka ke arah yang benar dan memandu mereka melalui langkah-langkah untuk terhubung dengan penyedia layanan darurat.
Anda juga dapat menggunakan aplikasi Find My untuk berbagi lokasi tanpa mengirim pesan. Gratis selama dua tahun dengan model iPhone 14. Ini juga berlaku di AS.
Ukuran layar iPhone 14 adalah 6,1 inci, sedangkan 14 Plus menawarkan layar besar 6,7 inci. Model 14 Plus mengklaim menawarkan masa pakai baterai terbaik dari semua iPhone. Adapun varian warna yang tersedia yaitu Starlight, Blue, Purple, Product Red, serta Midnight.
Di bagian kamera depan, ada kamera utama ultrawide beresolusi 12 megapiksel baru dengan aperture f/1.5 dan stabilisasi berbasis sensor. Apple mengklaim ada peningkatan 49 persen dalam kualitas gambar cahaya rendah dan mengatakan bahwa Mode Malam atau Night Mode sekarang dua kali lebih cepat.
Ada juga kamera TrueDepth 12 megapiksel baru dengan fokus otomatis di bagian depan. Apple mengatakan juga menerapkan pemrosesan gambar Deep Fusion di awal gambar, meningkatkan kinerja cahaya rendah dan rendering warna, sebuah teknologi yang disebut "Photonic Engine." Perekaman video juga mendapat mode stabilisasi baru yang disebut Mode Aksi yang menggunakan seluruh sensor untuk kemantapan gimbal-esque.