Jangan Langsung Percaya dengan Orang yang Kamu Kenal Lewat Aplikasi Kencan, Ini Alasannya

Uli Febriarni
Sabtu 03 Juni 2023, 22:18 WIB
aplikasi kencan (Sumber : freepik)

aplikasi kencan (Sumber : freepik)

Penggunaan aplikasi kencan sebagai media perantara berkenalan dengan orang baru, saat ini telah menjadi aktivitas yang populer di kalangan banyak orang. Tak jarang dari perkenalan yang awalnya hanya sekadar 'Swipe' dan 'Match', bisa benar-benar berakhir di pelaminan dengan janji sehidup semati bersama. Tetapi ada juga pertemuan yang justru berujung jadi bahaya bagi penggunanya. Karena itulah, kita tidak bisa langsung lengah dengan orang baru yang kita kenal dari aplikasi kencan.

Peneliti Center for Digital Society (CfDS) Universitas Gadjah Mada akan menjelaskan ini kepada. Peneliti CfDS UGM, Firya Q. Abisono, menjelaskan bahwa aplikasi kencan termasuk dalam komunikasi bermediasi komputer (CMC) yang memiliki sifat dapat mengurangi isyarat verbal dan asinkronis. Sehingga para penggunanya dapat membentuk dirinya sesuai keinginan atau melakukan selective self-presentation.

Guna mendapatkan pasangan, para pengguna aplikasi kencan tentunya berlomba-lomba untuk mempresentasikan diri mereka dalam bentuk identitas virtual. Para pengguna aplikasi menampilkan diri mereka dengan lebih menarik, atau bahkan mendekati diri yang ideal demi melalui presentasi diri yang terstrategi. 

"Dapat dipastikan para pengguna aplikasi kencan akan berusaha untuk menampilkan dirinya sebagai sosok yang ideal dan menarik," terangnya, dikutip dari keterangan resminya, Sabtu (3/6/2023).

Baca Juga: Apakah Pasangan Yang Melakukan PDA Hubungannya Pasti Bahagia?

Baca Juga: Ingin Menjalin Hubungan Romantis Dengan Perempuan Lebih Tua? Siapkan Kesabaran Yang Besar, Wawasan Yang Luas

Baca Juga: 5 Jenis Bahasa Cinta dan Bagaimana Cara Menerapkannya untuk Hubungan yang Lebih Romantis

Memiliki presentasi diri yang kuat adalah kunci saat seseorang terlibat dalam aplikasi kencan, lanjutnya. Pengguna aplikasi kencan dapat mencari pasangan dengan menampilkan profil diri secara virtual dan berinteraksi secara online sebelum bertemu secara offline. Dengan kata lain, informasi yang diberikan di profil tersebut ada di bawah kendali penggunanya. 

"Aplikasi kencan memang memfasilitasi penggunanya, untuk membuat dan menampilkan identitas yang berbeda dengan identitas mereka di dunia nyata. Jarak antar pengguna yang terlepas secara fisik, memudahkan untuk menyembunyikan identitas offline dan membubuhi identitas online," katanya. 

Identitas diri di aplikasi kencan ini disebut identitas virtual. Pemilik akun bebas menentukan ingin menjadi apa dalam dunia maya tersebut, sehingga level of truth identitas tersebut sangat kecil dan mampu berubah-ubah, sesuai dengan keinginan individu tersebut. Di aplikasi kencan, kita tidak dapat memverifikasi identitas dan membangun kepercayaan.

"Maka dari itu, kita harus bijaksana saat membangun identitas nyata (real identity) dengan identitas virtual (virtual identity). Kita juga harus mempertimbangkan dampak yang akan ditimbulkan, jika kita tidak menyelaraskan identitas nyata dan identitas virtual kita," tambah dia. 

Firya menambahkan, dalam kenyataannya, masih ada pengguna yang memasukkan informasi yang salah di profil aplikasi kencan mereka seperti berbohong tentang usia, penampilan fisik, pekerjaan, penghasilan, dan bahkan status hubungan mereka.

"Tidak ada standar etika untuk menilai apakah apa yang mereka katakan itu benar atau tidak. Sehingga menjadi pertanyaan penting, apakah penipuan aplikasi kencan dapat dideteksi sebelum bertemu pasangan potensial secara langsung," tutur Firya lagi. 

"Seseorang bisa saja melakukan manipulasi atas foto yang ia tampilkan, atau bahkan menggunakan foto orang lain dalam profilnya," tegas dia.

Selain itu, aplikasi kencan tidak memiliki regulasi yang jelas, sehingga dapat digunakan untuk menampilkan kesan diri seseorang secara lebih manipulatif dibandingkan dengan komunikasi secara langsung.

Maka dari itu, menurut Firya, mendeteksi penipuan menjadi perhatian utama dengan aplikasi kencan. Orang-orang semakin khawatir tertipu oleh informasi palsu dari profil kencan orang, yang memperumit proses pembentukan hubungan yang solid dan jujur.

"Sering kali, orang menampilkan diri mereka sebagai diri ideal mereka, atau bagaimana mereka berharap berada di masa depan; daripada representasi yang sebenarnya tentang bagaimana mereka pada saat menulis profil mereka," tandas Firya.

Follow Berita Techverse.Asia di Google News
Berita Terkait Berita Terkini
Startup11 April 2025, 19:32 WIB

Fore Coffee Tarik Ratusan Ribu Investor Baru dan Kelebihan Permintaan

Fore Coffee tercatat sanggup menarik 114.873 investor baru dan kelebihan permintaan 200,63 kali.
kopi Fore (Sumber: Fore Coffee)
Startup11 April 2025, 19:26 WIB

Startup Hiburan Anime Incubase Studio Bermitra dengan K11 Concepts

Keduanya ingin mempromosikan budaya anime global.
Incubase Studio.
Techno11 April 2025, 19:09 WIB

Instagram Kembangkan Fitur Reels Terkunci dan Aplikasi Khusus iPad

Dua pengembangan ini hingga sekarang belum diluncurkan untuk publik.
Reels Instagram yang dikunci dengan kata sandi untuk bisa melihatnya. (Sumber: istimewa)
Techno11 April 2025, 18:44 WIB

CAR-dano: Aplikasi Inspeksi Mobil Bekas Berbasis Teknologi Blockchain

Platform ini digagas oleh seorang mahasiswa UGM.
CAR-Dano. (Sumber: istimewa)
Techno11 April 2025, 16:38 WIB

WhatsApp Memperkenalkan Fitur Baru di Seluruh Obrolan, Panggilan, dan Saluran

Cek fitur-fitur lengkapnya berikut ini.
Fitur-fitur baru di WhatsApp. (Sumber: Meta)
Techno11 April 2025, 16:23 WIB

Realme 14 Menjadi Official Gaming Phone Honor of Kings IKL Spring 2025

Realme akan menghadirkan performa powerful dan pengalaman bermain game terbaik.
Realme jadi ponsel resmi untuk Honor of Kings Indonesia Kings Laga Spring 2025. (Sumber: istimewa)
Techno11 April 2025, 15:59 WIB

Harga Samsung Galaxy A26 5G di Indonesia, Ada 3 Varian Warna

Jadi Awesome Buat Main Free Fire.
Samsung Galaxy A26 5G x Free Fire. (Sumber: Samsung)
Techno11 April 2025, 15:08 WIB

Sony x Post Malone: Hadirkan 3 Speaker Anyar dari Lini ULT Power Sound

Kemitraan ini sebagai bagian dari Kampanye Merek Audio "For The Music" Sony.
Post Malone memamerkan speaker Sony ULT Field 3. (Sumber: Sony)
Tips11 April 2025, 14:28 WIB

Banyak Terpapar Konten dan Berita Buruk? Ini Cara Jaga Kesehatan Mental

Jika terlalu banyak terpapar konten atau berita buruk sangat besar peluang untuk menjadi stres.
Ilustrasi stres melihat banyak berita dan konten negatif.
Startup10 April 2025, 21:16 WIB

Searce Dinobatkan sebagai Google Cloud Country Partner of the Year 2025

Searce ialah perusahaan rintisan bidang konsultan teknologi modern yang berbasis kecerdasan buatan.
Searce dapat award dari Google Cloud. (Sumber: istimewa)