Techverse.asia – Investor aset kripto di Indonesia telah mencapai angka 17 juta orang per bulan Februari 2023. Berdasarkan data yang dirilis oleh Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti), jumlah peminat aset berbasis teknologi blockchain ini meningkat sebanyak 13.000 orang dibandingkan dengan Januari 2022.
Pertumbuhan yang pesat ini membawa dampak signifikan bagi kebiasaan masyarakat Indonesia dalam berinvestasi. Namun demikian, semakin banyaknya orang Indonesia yang tertarik pada aset kripto belum diimbangi dengan literasi dan edukasi yang komprehensif, mengingat berinvestasi di jenis aset ini masih tergolong berisiko cukup tinggi.
Co-Founder Upsidebit, Ghani Almulki mengatakan bahwa edukasi dan literasi terkait aset kripto sangat penting. Menurutnya, dengan pertumbuhan yang begitu cepat, trader perlu memiliki pemahaman yang baik tentang aspek-aspek penting dalam perdagangan kripto.
"Karakter aset kripto yang volatile (tidak stabil), maka harus diimbangi dengan pemahaman yang menyeluruh. Trader atau investor perlu memiliki kemampuan analisis dan pengalaman yang cukup sebelum terjun lebih jauh di perdagangan aset kripto," ujar Ghani dalam keterangan tertulisnya kepada Techverse.asia pada Senin (5/6/2023).
Baca Juga: Bybit Next Level 2022: Becoming the ‘Crypto Ark’ of the World
Ghani menyampaikan bahwa dengan pemahaman yang baik tentang risiko, manajemen keuangan, analisis pasar, dan strategi perdagangan, trader dapat mengambil keputusan yang lebih cerdas dan mengurangi risiko kerugian yang besar.
"Platform yang kami buat sangat mendukung upaya edukasi, khususnya bagi calon trader atau orang yang berminat di perdagangan aset kripto tapi belum berani untuk terjun langsung," ujarnya.
Dijelaskan dia, Upsidebit menyediakan layanan simulasi trading aset kripto yang dapat digunakan untuk mendapatkan pengalaman trading tanpa harus menyetor modal dalam uang sungguhan. Ia menambahkan, Upsidebit sudah bisa diunduh di Play Store maupun App Store.
"Platform ini ditujukan khusus untuk pemula yang ingin merasakan pengalaman trading menggunakan saldo yang disediakan oleh platform. Sehingga calon trader tidak perlu mengeluarkan uang sungguhan. Coba dulu sebelum benar-benar terjun," terangnya.
Selain menyediakan layanan simulasi, Upsidebit juga memiliki fitur yang mendukung literasi aset kripto, seperti layanan konsultasi online, kursus trading, dan pencatatan.
"Kami sangat fokus pada pendidikan perdagangan aset kripto, khususnya bagi para pemula. Karena banyak yang belum memiliki pemahaman yang baik tapi nekat terjun, akibatnya banyak yang merasa dirugikan," ujarnya.
Baca Juga: Spek Garmin Seri Fenix 7X Pro: Tawarkan Masa Pakai Baterai Hingga 139 Hari dalam Mode Ekspedisi
Di samping itu, dengan meningkatnya jumlah investor aset kripto, Ghani mengatakan bahwa penting bagi pemerintah, regulator, dan pelaku industri untuk terus mendorong pendidikan dan edukasi trader, sehingga mereka dapat memanfaatkan peluang yang ada dengan bijak dan menghadapi tantangan yang mungkin timbul dalam pasar yang dinamis ini.
Adapun fitur pendukung yang ditawarkan oleh Upsidebit terkait dengan literasi kripto yakni simulator perdagangan, simulator perdagangan crypto spot dengan saldo fiktif. Pengguna akan menemukan pengalaman perdagangan yang sebenarnya dan keadaan pasar yang sebenarnya.
Kertas perdagangan (trading paper), memungkinkan pengguna untuk mencatat aktivitas perdagangan dengan mudah. Untung dan rugi dengan demikian dapat dihitung dan dievaluasi.
Crypto Insight, analisis mendalam pergerakan pasar secara real-time. Dan juga pengguna bisa mendapatkan pelatihan langsung setiap bulan dengan trader profesional dari Upsidebit.
Tetapkan tujuan, berikan perhitungan untuk mencapai target yang diinginkan oleh pengguna, berdasarkan data kinerja aset dari tiga tahun terakhir.