Instagram tidak memiliki algoritma tunggal yang mengawasi apa yang dilakukan dan tidak dilihat orang di aplikasi. Instagram menggunakan berbagai algoritma, pengklasifikasi, dan proses, masing-masing dengan tujuannya sendiri.
Dan Instagram seperti tahu betul bahwa, kita ingin isi dalam media sosia Instagram kita hanya sesuai dengan preferensi pribadi. Terasa sangat mengesalkan, bila isi Feed, Stories atau Reel yang lewat saat membuka aplikasi Instagram, bukanlah sesuatu yang kita sukai, bahkan konten yang -menurut kita- menyebalkan untuk dilihat.
Untuk itu, CEO Instagram, Adam Mosseri, memberikan penjelasan cara untuk mengoptimasi Instagram agar isi Feed, Stories, Reel di akun Instagram kita hanyalah konten yang sesuai dengan minat, preferensi kita pribadi.
Lewat keterangan yang sama, Adam juga ingin meluruskan kesalahpahaman sistem algoritma Instagram yang masih diyakini sejumlah pengguna. Ini untuk memaksimalkan pengalaman pengguna dan para kreator konten.
Algoritma Feed
Feed (Umpan) akan memiliki campuran konten dari akun yang sudah dipilih pengguna untuk diikuti, konten yang disarankan dari akun yang menurut Instgram akan disukai oleh pengguna dan iklan.
Instagram menentukan konten yang mungkin disukai pengguna berdasarkan berbagai faktor, seperti akun yang diikuti, disukai, atau dilibatkan melalui tag, mention, dan komentar. Selain itu, Instagram juga kemudian mengumpulkan informasi dari postingan terbaru yang dibagikan oleh orang yang pengguna ikuti, serta postingan dari akun yang belum diikuti yang -menurut Instagram- isinya menarik untuk pengguna.
Semakin banyak interaksi yang pengguna lakukan dengan konten-koten itu, maka feed pengguna akan semakin sering menampilkan konten serupa.
"Postingan yang Anda sukai, bagikan, simpan, atau komentari membantu kami memahami apa yang mungkin Anda minati," kata dia, dikutip dari keterangannya, Selasa (6/6/2023).
Riwayat pengguna berinteraksi dengan seseorang juga memberikan gambaran kepada Instagram, perihal seberapa tertarik pengguna untuk melihat kiriman dari orang tertentu.
Di Beranda, lima interaksi yang paling Instagram perhatikan adalah seberapa besar kemungkinan kita menghabiskan beberapa detik pada sebuah kiriman, mengomentarinya, menyukainya, membagikannya, dan mengetuk foto profil. Semakin besar kemungkinan kita untuk mengambil tindakan, dan semakin berat Instagram menimbang tindakan itu, semakin tinggi kita akan melihat pos tersebut.
"Kami menambahkan dan menghapus sinyal dan prediksi dari waktu ke waktu, agar lebih baik dalam menampilkan apa yang Anda minati," tuturnya.
Algoritma Stories
Instagram menentukan semua cerita potensial untuk ditampilkan –tidak termasuk iklan– berasal dari cerita yang dibagikan oleh akun yang kita ikuti, dan menghapus cerita apapun yang melanggar Pedoman Komunitas Instagram.
Dari sana, Instagram mengecek seberapa sering kita melihat Stories sebuah akun, sehingga Instagram menjadikannya sebagai prioritas Stories yang tidak akan kita lewatkan.
Instagram juga akan melihat riwayat kedekatan, seberapa sering kita terlibat dengan cerita akun tersebut, seperti mengirim suka atau DM.
Berdasarkan sinyal ini, Instagram membuat serangkaian prediksi tentang Stories yang dianggap lebih relevan dan berharga untuk kita.
Baca Juga: CEO OpenAI, Sam Altman: Israel Bakal Ambil Peran dalam Mengurangi Risiko Kejahatan Teknologi dan AI
Baca Juga: Mau Naikkan Level Kemampuan Gamingmu? Daftar Pencarian Bakat Samsung Galaxy Gaming Academy
Algoritma Reel
Sebagian besar konten yang muncul di Reels berasal dari akun yang tidak kita ikuti. Namun, untuk menemukan Reels yang menghibur, Instagram melakukan survei dan menanyakan apakah partisipan menganggap Reels tertentu layak untuk mengisi waktu luang mereka.
Lewat sekumpulan umpan balik yang didapat, Instagram memberi peringkat Reels berdasarkan riwayat aktivitas pengguna, informasi konten, dan pengunggah. Selain itu, Recommendation Guidelines juga berlaku halaman ini.
"Prediksi terpenting yang kami buat adalah seberapa besar kemungkinan Anda akan membagikan ulang reel, menonton reel hingga selesai, menyukainya, dan membuka halaman audio (proxy untuk menentukan apakah Anda mungkin terinspirasi untuk membuat reel Anda sendiri atau tidak)," ucapnya.