Punya Regulasi AI yang Dianggap Tak Seketat Eropa, CEO OpenAI Sam Altman Kunjungi Korea Selatan

Uli Febriarni
Jumat 09 Juni 2023, 15:13 WIB
CEO OpenAI Sam Altman (Sumber : Reuters)

CEO OpenAI Sam Altman (Sumber : Reuters)

Kepala Eksekutif OpenAI, Sam Altman, akan bertemu dengan Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol, karena negara tersebut telah berupaya mendorong daya saing domestik dalam kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI).

Setelah perjalanan yang ia lalui ke sejumlah negara, Altman menilai di Korea Selatan, orang-orang fokus untuk tidak menghambat inovasi dan kerangka peraturan apapun harus memastikan bahwa manfaat teknologi ini sampai ke dunia. Demikian disampaikan Altman, usai bertemu dengan sekitar 100 perusahaan rintisan Korea Selatan, dikutip dari CNA, Jumat (9/6/2023).

Baca Juga: Filter Less Microfiber™, Diklaim Kurangi 98 Persen Serat Mikroplastik dari Proses Mencuci

The Economic Times mengungkap, pada Mei 2023, muncul sebuah pernyataan dari orang dalam Naver, sebuah perusahaan teknologi di Korea Selatan. Perusahaan itu konon sangat tertarik untuk mengembangkan aplikasi AI lokal, untuk negara-negara dengan kepekaan politik di Timur Tengah. Serta untuk negara-negara yang tidak berbahasa Inggris, seperti Spanyol dan Meksiko.

"Setiap perusahaan harus terlebih dahulu mengamankan teknologi khusus untuk AI vertikal, atau AI yang dirancang dan dioptimalkan untuk penggunaan khusus," kata 
Naver.

Perkembangan pesat dan popularitas AI generatif, sejak OpenAI yang didukung Microsoft Corp meluncurkan ChatGPT tahun lalu, mendorong anggota parlemen secara global untuk merumuskan undang-undang untuk mengatasi masalah keamanan yang terkait dengan teknologi tersebut.

Uni Eropa sedang bergerak maju dengan rancangan Undang-Undang AI mereka, yang diharapkan menjadi undang-undang tahun ini. Sementara Amerika Serikat cenderung mengadaptasi undang-undang yang ada untuk AI, daripada membuat undang-undang baru.

Korea Selatan memiliki peraturan AI baru yang menunggu persetujuan parlemen penuh, yang dianggap tidak seketat versi UE.

Pada Februari, komite parlemen mengesahkan rancangan undang-undang AI yang menjamin kebebasan untuk merilis produk dan layanan AI. Regulasi di Korea Selatan hanya akan membatasinya, jika regulator menganggap produk apapun membahayakan nyawa, keselamatan, dan hak orang.

Kementerian Sains dan TIK Korea Selatan mengumumkan pada April 2023, mengenai rencana yang berfokus pada pengembangan pengembangan AI lokal. Seperti misalnya langkah-langkah untuk menyediakan kumpulan data untuk pelatihan AI skala besar, sambil melanjutkan diskusi tentang etika dan peraturan AI.

Korea Selatan adalah salah satu dari sedikit negara yang telah mengembangkan model fondasinya sendiri untuk kecerdasan buatan di bidang yang didominasi oleh Amerika Serikat dan China; berkat perusahaan teknologi lokal seperti Naver, Kakao, dan LG.

Baca Juga: Cegah Kebocoran Data, Samsung Bangun Aplikasi AI Generatif untuk Kalangan Sendiri

kepala Riset AI di LG, Kyunghoon Bae, mengatakan perusahaan sedang mencari cara untuk memanfaatkan ceruk atau pasar khusus yang belum ditangani oleh teknologi besar di Amerika Serikat atau China. Tujuannya agar perusahaan Korea memiliki kekuatan dalam ekosistem AI global. 

Sebelumnya diberitakan, melihat potensi gangguan besar-besaran yang bisa disebabkan AI generatif, pemerintah Uni Eropa sedang menyusun draf aturan atau undang-undang yang mengatur mengenai kecerdasan buatan.

Dilaporkan oleh Reuters, Kepala industri Komisi Eropa (EC), Thierry Breton mengatakan bahwa pihaknya akan bekerja sama dengan Alphabet (GOOGL.O). Kerjasama itu adalah sebuah kolaborasi menyusun pakta sukarela, untuk menetapkan aturan dasar kecerdasan buatan; atau sebuah UU tentang pengembangan kecerdasan buatan.

Uni Eropa memiliki sejarah memberlakukan aturan teknologi yang ketat, dan aliansi tersebut memberi Google kesempatan untuk memberikan masukan sambil menghindari masalah di masa mendatang. Dia mendorong negara-negara Uni Eropa dan anggota parlemen untuk menyelesaikan secara spesifik, pedoman dan praktik terbaik untuk pengembangan AI yang bertanggung jawab ini, pada akhir tahun.

Dengan menganjurkan pakta sukarela, UE dan Google bertujuan untuk memastikan bahwa teknologi AI yang berkembang pesat mematuhi prinsip etika, transparansi, dan akuntabilitas.

BNN Network menuliskan, upaya kolaboratif ini berupaya untuk memanfaatkan potensi AI sekaligus melindungi dari potensi risiko dan implikasi negatif. Diskusi antara UE dan Google mencerminkan komitmen bersama untuk mengatasi tantangan terkait AI secara proaktif dan bertanggung jawab. 

Follow Berita Techverse.Asia di Google News
Berita Terkait Berita Terkini
Hobby22 Februari 2025, 16:51 WIB

Mau Beli Akun atau Joki Gim? BangJohn Bisa Jadi Opsi

Platform ini Tawarkan Solusi Transaksi yang Aman dan Nyaman bagi Gamers.
BangJohn memungkinkan konsumen untuk jual, beli, dan joki gim. (Sumber: istimewa)
Techno21 Februari 2025, 23:29 WIB

Instagram Tambahkan Sejumlah Fitur DM Baru dalam Pembaruannya

Pembaruan DM meliputi berbagi musik, penjadwalan pesan, penerjemahan, dan banyak lagi.
Sejumlah pembaruan di pesan langsung (DM) Instagram. (Sumber: Meta)
Culture21 Februari 2025, 18:19 WIB

Sarkem Fest 2025 Digelar 2 Hari, Ini Daftar Acaranya

Sarkem Fest menampilkan tradisi ruwahan apeman.
Sarkem Fest 2025.
Techno21 Februari 2025, 18:08 WIB

Wacom Intuos Pro Dirombak Total, Tersedia dalam 3 Ukuran

Jajaran Intuos Pro 2025 telah dirampingkan dan dilengkapi kontrol dial mekanis baru yang dapat disesuaikan..
Wacom Intuos Pro. (Sumber: Wacom)
Lifestyle21 Februari 2025, 17:51 WIB

NJZ Menjadi Bintang dalam Kampanye Denim Musim Semi 2025 Calvin Klein

Pengumuman ini merupakan yang pertama setelah perubahan nama mereka menjadi NJZ.
Member NJZ jadi model untuk koleksi pakaian musim semi 2025 dari Calvin Klein. (Sumber: Calvin Klein)
Techno21 Februari 2025, 17:08 WIB

Apple Tak Lagi Produksi iPhone 14 dan Setop Pakai Port Lightning

Apple telah beralih ke USB-C yang dimulai dari iPhone 15.
iPhone 14 (Sumber: Apple.com)
Automotive21 Februari 2025, 16:15 WIB

IIMS 2025: KIA Pajang New Sonet dan New Seltos, Begini Spek dan Harganya

Kedua SUV ini siap menemani perjalanan perkotaan hingga petualangan luar kota.
KIA New Sonet dipajang di IIMS 2025. (Sumber: KIA)
Techno21 Februari 2025, 15:23 WIB

Oppo Find N5 Rilis Global, Ponsel Lipat Tertipis di Dunia Saat Ditutup

Ini adalah perangkat lipat yang sangat tipis dengan baterai jumbo.
Oppo Find N5 dalam warna Cosmic Black dan Misty White. (Sumber: Oppo)
Automotive20 Februari 2025, 19:40 WIB

VinFast VF 3 Diniagakan di Indonesia, Ada Promo untuk Pembelian di IIMS 2025

Mobil ini bisa menjadi kompetitor untuk Wuling Air ev.
VinFast VF 3. (Sumber: vinfast)
Techno20 Februari 2025, 19:05 WIB

Huawei Rilis 3 Perangkat Baru, Ada Tablet hingga Gelang Kebugaran

Ketiga gadget ini dihadirkan bersamaan dengan ponsel lipat tiga pertama di dunia milik perusahaan.
Huawei memberi pembaruan untuk tablet pintar MatePad Pro 13.2 inci. (Sumber: Huawei)