Baca Juga: Kereta Di Jepang Juga Pernah Telat Kok, Salah Satunya Karena Si Masinis Lupa Password Tablet
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) dikabarkan tengah mengeksplorasi penggunaan teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) generatif. Bank pelat merah tersebut tertarik dengan teknologi generatif seperti chatbot, automated content generation, dan office work automation.
Director of Digital and Information Technology BRI, Arga Nugraha, mengatakan perusahaan pernah menggunakan chatbot bernama 'Sabrina' yang membalas pesan pelanggan BRI di WhatsApp. Namun, ini terkesan sudah lama. Ditambah lagi, dengan teknologi AI saat ini, ia berharap Sabrina bisa menjadi lebih mirip manusia.
"Dengan generatif AI, meningkatkan likeliness," kata dia, dikutip dari Katadata, Senin (12/6/2023).
"Kami lihat kekuatan large language model bisa membuat chatbot jadi jauh lebih tinggi, jadi lebih lifelike, lebih responsif, dan lebih variatif dalam respons," tambahnya.
AI generatif dinilai dapat menambahkan interaksi yang fleksibel dan mirip manusia ke chatbot, sehingga dapat bereaksi terhadap jenis kueri yang luas. Hasil riset juga menunjukkan bahwa, masyarakat kurang nyaman berinteraksi dengan robot yang dingin.
Chatbot yang lebih mirip manusia, menurut Arga, bisa membuat nasabah lebih nyaman dalam berinteraksi dibandingkan chatbot yang bahasanya kaku seperti robot. Lewat pembaruan pelayanan tersebut, BRI berharap jumlah customer service yang menangani komplain lebih berkurang.
Bukan hanya terkait pelayanan langsung kepada nasabah, BRI juga mengeksplorasi teknologi AI untuk pembuatan konten. Alasannya, AI generatif dinilai dapat mengotomatiskan pembuatan konten berdasarkan prompt dan parameter yang diberikan. Konten ini nantinya akan diunggah di media sosial untuk meningkatkan engagement dengan nasabah.
"Bayangkan di media sosial, kami bisa membuat konten lebih menarik, segar, bahkan interaktif," ujarnya.
Eksplorasi teknologi AI generatif juga diterapkan dalam lingkungan kantor perusahaan. Sebab, dinilai dapat mengotomatisasi tugas pekerjaan kantor seperti ringkasan, pemahaman dokumen, dan pembuatan teks mulai dari membuat undangan hingga email.
Baca Juga: Hati-Hati Perut Buncit! Daya Kognitif Bisa Turun
BRI juga melihat teknologi AI generatif sebagai alat untuk meningkatkan produktivitas karyawan. Arga mencontohkan teknologi seperti Google Bard, akan sangat bermanfaat untuk merangkum dokumen panjang atau membuat presentasi hanya dengan menggunakan prompt.
Kilas balik, pada 2018, diketahui BRI mengenalkan layanan terbaru yaitu chatbot SABRINA (Smart BRI New Assistant) on Voice. Layanan SABRINA on Voice memanfaatkan teknologi AI berbasis chat. Melalui aplikasi ini, BRI mencoba melayani nasabah dengan memberikan informasi berupa promo perbankan, pencarian ATM terdekat hingga membeli tiket bioskop lewat pesan suara.
Sebelum Sabrina yang diterapkan oleh BRI, perusahaan lain yang sudah menerapkan akun chatbot pelayanan pelanggan adalah Telkomsel.
Perusahaan penyedia jaringan seluler tersebut memiliki GraPari Virtual bernama Veronika, Agustus 2017. Veronika diprogram untuk melayani pertanyaan dan keluhan para pelanggan Telkomsel lewat aplikasi pesan LINE, Telegram, dan Facebook Messenger.
Startup teknologi yang berada di belakang dua chatbot pelayanan Sabrina dan Veronika adalah Kata.ai. Hasil kerja Kata.ai juga menggawangi Jemma, chatbot consumer engagement virtual milik Unilever. Lewat percakapan berbahasa Indonesia dengan Sabrina di Telegram atau Facebook Messenger, konsumen dapat menanyakan berbagai hal seperti mencari lokasi BRI terdekat atau menyampaikan keluhan.
Kata.ai dilaporkan mampu mengembangkan chatbot atau layanan percakapan berbasis kecerdasan buatan dengan meraih kepercayaan berbagai perusahaan besar. Kata.ai yang berdiri dua tahun lalu telah memiliki 20 klien di antaranya Telkomsel, Unilever, Bank Rakyat Indonesia (BRI), dan Alfamart.