Aplikasi SatuJantung: Informasikan Penggunanya Cara Selamatkan Pasien Henti Jantung Saat Situasi Darurat

Uli Febriarni
Kamis 15 Juni 2023, 10:40 WIB
ilustrasi denyut jantung (Sumber : Pixabay)

ilustrasi denyut jantung (Sumber : Pixabay)

Penyakit jantung masih masuk dalam salah satu daftar penyakit pembunuh nomor satu di negara maju maupun negara berkembang.

Berdasarkan laporan dari Global Burden of Disease dan Institute for Health Metrics and Evaluation (IHME) 2014-2019, penyakit jantung menjadi penyebab kematian tertinggi di Indonesia.

Jadi Beban Terbesar Pembiayaan BPJS Kesehatan

Sementara itu, Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013 dan 2018 menunjukan tren peningkatan penyakit jantung yakni 0,5% pada 2013 menjadi 1,5% pada 2018. Bahkan, penyakit jantung ini menjadi beban biaya terbesar di data BPJS Kesehatan pada 2021, pembiayaan kesehatan terbesar ada pada penyakit jantung sebesar Rp7,7 triliun.

Penyebab penyakit jantung sangat beragam, mulai dari faktor risiko diabetes mellitus, hipertensi, obesitas, dislipidemia atau penyakit gangguan lemak, stres fisik maupun psikis akibat gaya hidup tidak sehat seperti kurang olahraga. Risiko penyakit ini juga bisa muncul akibat mengonsumsi makanan berlemak berlebih, istirahat tidak teratur, konsumsi minuman beralkohol, merokok dan sebagainya.

Baca Juga: 3 Kartu Anime Yu-Gi-Oh! Dibuat Jadi Merchandise Handuk

Tim Pengabdian Masyarakat Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada (FKKMK UGM) meluncurkan aplikasi satu jantung untuk membantu penanganan kasus henti jantung. Aplikasi tersebut bernama SatuJantung.

Berawal dari Putra Terkena Serangan Jantung Mendadak

Ide pembuatan aplikasi SatuJantung pada awalnya terpikir oleh pasutri dosen FKKMK UGM, dr. Nurkholis Majid, M.Kes.,setelah dirinya beserta istri dr. Beta Ahlam Gizela, DFM, Sp. FM Subsp. FK(K), mendapati putra mereka yang mengalami serangan jantung mendadak.

Petugas yang menangani anak mereka saat itu, menyatakan besar kemungkinan nyawa sang putra tidak akan terselamatkan, bila orang tuanya bukan seorang dokter.

Dari pengalaman itu, Nurkholis dan Beta Ahlam Gizela tergerak untuk menciptakan sarana yang dapat menolong orang banyak, saat terjadi serangan jantung pada kondisi tidak ada petugas kesehatan.

Baca Juga: Jepang Akan Luncurkan Satelit Berbahan Kayu pada 2024, Coba Tebak Jenis Kayunya

Baca Juga: Satelit SATRIA-1 Meluncur 19 Juni 2023, Diklaim Bisa Jangkau Wilayah Terpencil atau Terisolasi

dr.Nurkholis menjelaskan, fitur utama aplikasi SatuJantung adalah alarm bagi pasien serangan jantung dan henti jantung yang dapat dioperasikan hanya dengan satu klik.

"Di dalam aplikasi ini juga dilengkapi cara melakukan pijat jantung, sebagai panduan untuk penolong yang belum pernah mengikuti pelatihan," kata dia, di laman universitas, dikutip Kamis (15/6/2023).

Hasil penelitian dr.Nurkholis mendapati, sekitar 10 dari 100 pasien henti jantung yang mendapat pertolongan pertama berupa pijat jantung yang bisa diselamatkan. Pasien memiliki kesempatan untuk tertolong tiga kali lebih besar daripada yang tidak mendapat pertolongan.

"Jangan jadikan fakta ini sebagai halangan untuk kita saling menolong," imbuhnya.

Unduh, Registrasi, Ikuti Petunjuk

Aplikasi SatuJantung telah dirilis di toko aplikasi. Masyarakat umum terutama yang memiliki riwayat maupun risiko serangan jantung maupun henti jantung dapat mengunduh aplikasi ini.

Setelah mengunduh aplikasi ini, pengguna bisa melakukan registrasi dengan memasukan data-data pribadi seperti nama, jenis kelamin, tanggal lahir, nomor telepon. Pengguna juga perlu memasukkan nomor telepon keluarga yang dapat dihubungi, tensi, berat dan tinggi badan, riwayat merokok, riwayat diabetes, serta aktivitas fisik. Apabila datadata tersebut telah dimasukkan selanjutnya akan muncul hasil identifikasi resiko penyakit jantung dari pengguna.

"Jika hasil perhitungan menunjukkan risiko tinggi, sebaiknya menggunakan aplikasi ini," ujar Beta.

Aplikasi ini bisa dijalankan cukup dengan satu klik pada tombol melayang. Ketika terjadi serangan, waktunya tidak lama dan tombol melayang ini bisa menyelamatkan penggunanya. 

Ketika tombol melayang diklik, nantinya akan muncul sejumlah informasi yang membantu petugas kesehatan dalam mengidentifikasi pasien. Beberapa informasi seperti tingginya risiko penyakit jantung, kontak keluarga yang bisa dihubungi, serta tombol emergency.

"Penggunaan aplikasi ini ketika terjadi serangan jantung atau henti jantung bisa langsung mengklik tombol tolong. Lalu, ikuti petunjuk pertolongan pertama yang bisa dilakukan, sesuai dengan kondisi pasien," terangnya. 

"Misal pasien dalam keadaan sadar atau tidak sadar, selanjutnya mencari bantuan orang lain untuk menelepon 119 (layanan ambulans)," imbuh Beta. 

Ia menambahkan, dalam aplikasi ini dilengkapi cara melakukan pijat jantung sebagai panduan untuk penolong yang belum pernah mengikuti pelatihan.

Hadirnya aplikasi SatuJantung 2.0 ini, diharapkan dapat membantu penanganan lebih banyak pasien henti jantung

Follow Berita Techverse.Asia di Google News
Berita Terkait Berita Terkini
Techno22 Januari 2025, 22:43 WIB

Instagram Hadirkan 2 Pembaruan untuk Reels dan Postingan Berubah Jadi Persegi Panjang

Reels kini bisa menggungah konten dengan durasi sampai tiga menit, padahal sebelumnya cuma 90 detik.
Instagram Reels sekarang bisa unggah video selama tiga menit. (Sumber: Instagram)
Automotive22 Januari 2025, 22:11 WIB

Toyota Hilux Rangga SUV Concept Hasil Karoseri New Armada, Bisa Muat 8 Penumpang

Kendaraan ini menawarkan Pilihan Basis dari 3 Tipe Hilux Rangga.
Toyota Hilux Rangga SUV Concept. (Sumber: Toyota)
Startup22 Januari 2025, 18:56 WIB

Openspace Ventures Beri Pendanaan Lanjutan untuk MAKA Motors

Pendanaan ini datang setelah startup tersebut melansir motor listrik pertamanya, MAKA Cavalry.
MAKA Cavalry.
Techno22 Januari 2025, 18:34 WIB

Huawei FreeBuds SE 3: TWS Entry-level Seharga Rp400 Ribuan

Gawai ini akan menghadirkan keseimbangan sempurna antara performa dan kenyamanan.
Huawei FreeBuds SE 3. (Sumber: Huawei)
Techno22 Januari 2025, 16:28 WIB

Apa yang Diharapkan pada Samsung Galaxy Unpacked 2025, Bakal Ada S25 Slim?

Galaxy Unpacked Januari 2025: Lompatan Besar Berikutnya dalam Pengalaman AI Seluler.
Samsung Galaxy Unpacked 2025 akan digelar pada Rabu (22/1/2025). (Sumber: Samsung)
Startup22 Januari 2025, 16:02 WIB

Antler Salurkan Pendanaan Senilai Rp49 Miliar kepada 25 Startup Tahap Awal di Indonesia

Antler Pertahankan Momentum Kuat di Indonesia, Mencatatkan 50 Investasi Selama Dua Tahun Terakhir Di Tengah Tantangan Pasar.
Antler. (Sumber: antler)
Automotive22 Januari 2025, 15:33 WIB

Harga dan Spesifikasi New Yamaha R25, Bawa Kapasitas Mesin 250CC

Tampil Sebagai Urban Super Sport, New Yamaha R25 Siap Geber Maksimal.
Yamaha R25 2025. (Sumber: Yamaha)
Techno22 Januari 2025, 14:51 WIB

Tak Disebut Pada Pelantikan Presiden AS Donald Trump, Bagaimana Nasib Bitcoin?

Bitcoin terkoreksi ke US$100 ribu pasca Presiden AS Donald Trump tidak menyebut soal kripto pada sesi pelantikan.
ilustrasi bitcoin (Sumber: freepik)
Techno21 Januari 2025, 18:55 WIB

Insta360 Luncurkan Flow 2 Pro, Tripod Khusus untuk iPhone

Gimbal ini memungkinkan pembuatan film menggunakan kamera iPhone dan punya fitur-fitur AI.
Insta360 Flow 2 Pro. (Sumber: Insta360)
Techno21 Januari 2025, 18:37 WIB

Fossibot S3 Pro: Ponsel Entry Level dengan Pengaturan Layar Ganda

Gawai ini menawarkan fitur premium, tapi harganya ramah di kantong.
Fossibot S3 Pro. (Sumber: istimewa)