Irregular Heart Rhythm Notification di Galaxy Watch Rilis untuk 13 Negara, Salah Satunya Indonesia

Uli Febriarni
Rabu 21 Juni 2023, 08:49 WIB
Irregular Heart Rhythm Notification di Galaxy Watch (Sumber : Samsung)

Irregular Heart Rhythm Notification di Galaxy Watch (Sumber : Samsung)

Samsung Electronics Co., Ltd. mengumumkan bahwa fitur Irregular Heart Rhythm Notification (IHRN) pada aplikasi Samsung Health Monitor akan segera tersedia di 13 negara, pertengahan tahun ini. Kemunculannya akan bersamaan dengan pemantauan tekanan darah dan Electrocardiogram (ECG) yang telah tersedia di aplikasi tersebut. 

Fitur IHRN mendeteksi detak jantung, yang berpotensi mengarah pada atrial fibrillation (AFib). Membantu pengguna Galaxy Watch untuk memahami kesehatan jantung mereka dengan lebih komprehensif.

Fitur IHRN sudah disetujui oleh MFSD (Ministry of Food and Drug Safety-Korea Selatan) pekan lalu, setelah berhasil mengantongi izin dari FDA (badan pengawas makanan dan obat-obatan Amerika Serikat).

Kabar baiknya, fitur ini akan diperkenalkan di 13 negara, yaitu Argentina, Azerbaijan, Ekuador, Georgia, Guatemala, Hong Kong, Indonesia, Kosta Rika, Republik Dominika, Panama, dan UEA, bersama Amerika Serikat dan Korea Selatan. Demikian informasi yang dilansir dari keterangan resmi Samsung, dikutip Rabu (21/6/2023).

Baca Juga: Sinopsis Demon Slayer Season 4: Hashira Training Arc, Diproyeksikan Tayang Juli 2024

Bersama fungsi pemantauan ECG on-demand, fitur IHRN memantau detak jantung ireguler di background aplikasi dan memberi peringatan kepada pengguna akan potensi AFib. Ditambah dengan pemantauan tekanan darah dan detak jantung yang sudah ada sebelumnya, pengguna bisa mendapatkan insight yang lebih dalam terhadap kesehatan kardiovaskuler mereka.

Baca Juga: Tetap Jalani Gaya Hidup Sehat Kala 'Banjir Daging', Ini Tips Aman Mengolah Daging Kurban

IHRN Hanya Melacak dan Memantau, Bukan Mendiagnosis

Keterangan perusahaan menjelaskan, fitur IHRN tidak dimaksudkan untuk memberikan pemberitahuan pada setiap episode ritme tidak teratur, yang menunjukkan AFib. Dan tidak adanya pemberitahuan yang tidak dimaksudkan untuk menunjukkan 'tidak ada proses penyakit'.

Selain itu, ini tidak ditujukan untuk pengguna dengan aritmia lain yang diketahui atau pengguna di bawah 22 tahun.

"Ada pembatasan pasar dalam memperoleh persetujuan/pendaftaran sebagai Perangkat Lunak sebagai Alat Kesehatan (SaMD). Ini hanya berfungsi pada jam tangan dan telepon pintar yang dibeli di pasar tempat layanan saat ini tersedia," tutur wakil perusahaan, Mei lalu

Sejak diluncurkan pada 2020, aplikasi Samsung Health Monitor telah memperluas jangkauannya ke 74 negara di seluruh dunia. Tercatat, lebih dari 15 juta pengguna Galaxy Watch telah melacak tekanan darah dan ECG, langsung dari pergelangan tangannya. Dengan demikian, mereka mendapatkan gambaran yang lebih baik tentang kesehatan jantung, terus memantau dan merekam tekanan darah dan irama jantung.

Vice President and Head of Digital Health Team, MX Business, Samsung Electronics, Hon Pak, menyebutkan penyakit jantung masih menjadi salah satu penyebab kematian utama di seluruh dunia.

"Kami berkomitmen mendukung pengguna, untuk terus mendapatkan informasi mengenai kesehatan jantungnya dengan menyediakan berbagai alat pemantauan. Termasuk pengukuran tekanan darah dan notifikasi terhadap detak jantung ireguler," tuturnya. 

"Kami akan terus mencari cara-cara baru, untuk membantu pengguna Galaxy Watch mendapatkan insight yang lebih dalam terhadap kesehatan dan kebugaran mereka dengan mudah, baik siang maupun malam," lanjut dia. 

Tentang Fitur IHRN Galaxy Watch

Fitur Irregular Heart Rhythm Notification akan tersedia untuk perangkat Galaxy Watch mendatang yang akan diluncurkan di tahun ini. Sebagai bagian dari kehadiran One UI 5 Watch terbaru, yang kemudian akan diperluas ke model-model sebelumnya secara bertahap.

Baca Juga: Coldplay Konser 6 Hari di Singapura, Berikut Daftar Harga Tiket dan Cara Belinya

Catatan lain, fitur Blood Pressure hanya tersedia di wilayah tertentu. Untuk memastikan akurasinya, pengguna perlu melakukan kalibrasi pada perangkat setiap empat pekan dengan alat tekanan darah tradisional.

Fitur Blood Pressure tidak bisa mendiagnosis hipertensi dan kondisi lain maupun mengecek tanda-tanda serangan jantung. Fitur ini tidak dimaksudkan untuk mengganti metode tradisional terkat diagnosis dan perawatan yang dilakukan oleh tenaga medis tersertifikasi.

Sama halnya dengan fitur ECG, juga hanya tersedia di wilayah tertentu. Fitur ini tidak dimaksudkan untuk mengganti metode tradisional terkat diagnosis dan perawatan.

Follow Berita Techverse.Asia di Google News
Berita Terkait Berita Terkini
Startup22 Januari 2025, 18:56 WIB

Openspace Ventures Beri Pendanaan Lanjutan untuk MAKA Motors

Pendanaan ini datang setelah startup tersebut melansir motor listrik pertamanya, MAKA Cavalry.
MAKA Cavalry.
Techno22 Januari 2025, 18:34 WIB

Huawei FreeBuds SE 3: TWS Entry-level Seharga Rp400 Ribuan

Gawai ini akan menghadirkan keseimbangan sempurna antara performa dan kenyamanan.
Huawei FreeBuds SE 3. (Sumber: Huawei)
Techno22 Januari 2025, 16:28 WIB

Apa yang Diharapkan pada Samsung Galaxy Unpacked 2025, Bakal Ada S25 Slim?

Galaxy Unpacked Januari 2025: Lompatan Besar Berikutnya dalam Pengalaman AI Seluler.
Samsung Galaxy Unpacked 2025 akan digelar pada Rabu (22/1/2025). (Sumber: Samsung)
Startup22 Januari 2025, 16:02 WIB

Antler Salurkan Pendanaan Senilai Rp49 Miliar kepada 25 Startup Tahap Awal di Indonesia

Antler Pertahankan Momentum Kuat di Indonesia, Mencatatkan 50 Investasi Selama Dua Tahun Terakhir Di Tengah Tantangan Pasar.
Antler. (Sumber: antler)
Automotive22 Januari 2025, 15:33 WIB

Harga dan Spesifikasi New Yamaha R25, Bawa Kapasitas Mesin 250CC

Tampil Sebagai Urban Super Sport, New Yamaha R25 Siap Geber Maksimal.
Yamaha R25 2025. (Sumber: Yamaha)
Techno22 Januari 2025, 14:51 WIB

Tak Disebut Pada Pelantikan Presiden AS Donald Trump, Bagaimana Nasib Bitcoin?

Bitcoin terkoreksi ke US$100 ribu pasca Presiden AS Donald Trump tidak menyebut soal kripto pada sesi pelantikan.
ilustrasi bitcoin (Sumber: freepik)
Techno21 Januari 2025, 18:55 WIB

Insta360 Luncurkan Flow 2 Pro, Tripod Khusus untuk iPhone

Gimbal ini memungkinkan pembuatan film menggunakan kamera iPhone dan punya fitur-fitur AI.
Insta360 Flow 2 Pro. (Sumber: Insta360)
Techno21 Januari 2025, 18:37 WIB

Fossibot S3 Pro: Ponsel Entry Level dengan Pengaturan Layar Ganda

Gawai ini menawarkan fitur premium, tapi harganya ramah di kantong.
Fossibot S3 Pro. (Sumber: istimewa)
Startup21 Januari 2025, 18:24 WIB

Chickin Raih Pendanaan Pinjaman Sebesar Rp280 Miliar dari Bank DBS Indonesia

Chickin didirikan pada 2018, tepatnya di Kabupaten Klaten, Provinsi Jawa Tengah.
Chickin. (Sumber: East Ventures)
Startup21 Januari 2025, 17:13 WIB

Banyu Dapat Pendanaan Awal Sebanyak Rp20 Miliar, Merevolusi Industri Rumput Laut

BANYU berkomitmen untuk mendukung petani dengan bibit berkualitas tinggi, teknik budidaya modern, dan akses pendapatan stabil.
Ilustrasi startup Banyu. (Sumber: istimewa)