Mengolah kopi agar menemukan rasa yang nikmat, ternyata bisa dengan menempuh banyak cara, tak terkecuali dengan teknik bioproses. Seperti yang dilakukan oleh akademisi Universitas Sanata Dharma berikut ini. Mereka memproses buah kopi (cherry) menjadi greenbean dengan menggunakan agen biologi, seperti Saccharomyces cereviceae, Aspergillus oryzae, Aspergillus wentii, dan Lactobacillus bulgaricus.
Bekerja sama dengan dua industri kopi komunitas, yakni Kopi SOEKOER, dan CV Aroma Sari Bumi, Prodi Pendidikan Biologi Universitas Sanata Dharma menyelenggarakan perkuliahan kolaborasi. Tindakan yang diberikan kepada kopi, menitikberatkan aspek bioproses pengolahan dan budidaya kopi. Demikian dikutip dari keterangan resmi universitas, Kamis (22/6/2023).
Perkuliahan yang diikuti oleh 26 mahasiswa dari 10 program studi ini juga membahas industri pengolahan kopi dari hulu hingga hilir dengan mangambil fokus lokasi kebun kopi Merapi Dukun Magelang.
Pada tahap awal, mahasiswa terlibat dalam petik bersama petani kopi di kebun kopi milik Slamet, di Dukun, kawasan Merapi (18 Mei 2023). Tahapan ini dilakukan untuk memahami proses tumbuh kembang dan pengaruh lingkungan terhadap kualitas biji kopi yang dihasilkan. Kemudian, mereka bereksperimen di laboratorium Biologi Kampus III Paingan.
Baca Juga: Tidak Ada Kopi Indonesia Yang Enak! Ini Penjelasannya
Baca Juga: Suka Kopi Dan Punya Rencana Ke Luar Negeri Akhir Tahun Ini? Coba Kunjungi Yunnan China
Setelah tiga pekan menjalankan eksperimen, mahasiswa dan dosen melaksanakan sesi evaluasi bioproses yang telah mereka lakukan. Delapan varian greenbean kopi arabica Merapi, dinyatakan layak untuk diproses sangrai dan digunakan sebagai sampel cuping tes bersama para barista profesional.
Kemudian mereka menggelar seduh bersama 14 barista profesional, di kampus III Paingan Laboratorium Biologi Universitas Sanata Dharma. Proses seduh dan 'cuping' dihadiri oleh importir kopi dari Prancis, yang sebelumnya juga terlibat dalam proses petik biji kopi.
"Hasil yang diperoleh menggembirakan, yakni munculnya citarasa kopi yang unik dan kompleks," ungkap pihak universitas.
Para barista memperlihatkan keahlian mereka dalam menyeduh kopi dengan presisi dan ars celebrandi-nya, bersama para mahasiswa dan dosen.
Proses cuping untuk kopi hasil teknik olahan bioproses, bersama barista profesional
(sumber: Universitas Sanata Dharma)
Dosen pembimbing perkuliahan tersebut, Kristio Budiasmoro, mengungkapkan rasa bangganya terhadap mahasiswa atas hasil perkuliahan kolaboratif ini. Ia yakin akan muncul generasi baru pembudidaya, prosesor, dan barista kopi, yang terampil dan berpengetahuan luas tentang seluruh mata rantai produksi kopi Indonesia. Terlebih setelah melihat semangat dan dedikasi mahasiswa dalam mempelajari bioproses kopi, serta dukungan yang diberikan oleh industri kopi.
Baca Juga: Slice Group Raih Pendanaan Rp9,6 Miliar, Bakal Kembangkan Influencer Marketing
Baca Juga: Reels Instagram Sekarang Bisa Diunduh, Begini Caranya
Baca Juga: Punya Gerd Atau Maag, Tapi Gemas Ingin Minum Kopi? Simak Tips Aman Menyesap Kopi Berikut Ini
Kristio menambahkan, perkuliahan ini akan diselenggarakan setiap semester bagi mahasiswanya, untuk dapat mengeksplorasi kopi Arabica di semester genap dan kopi Robusta di semester gasal.
"Saya berharap mahasiswa dapat mengaplikasikan pengetahuan dan keterampilan yang mereka peroleh dalam proyek-proyek dan pekerjaan di masa depan. Semoga kerja sama seperti ini dapat terus berkembang, dan memberikan manfaat yang lebih besar bagi dunia pendidikan dan industri kopi di Indonesia," pungkasnya.