YouTube sejak lama menjadi media berbagi bermacam-macam informasi. Seiring waktu, pembuat konten YouTube semakin banyak dan tentunya berasal dari berbagai negara.
Meski dapat dilihat penonton di banyak negara -konten yang dibuat oleh kreator itu bisa dinikmati oleh penonton di berbagai wilayah di dunia-, tak semua orang bisa memahami isi konten dengan baik. Terutama jika penonton sama sekali tidak memahami bahasa yang digunakan sang kreator video.
Bahkan, tidak jarang sulih teks (subtitle) yang disematkan oleh kreator konten masih berupa bahas asing untuk penonton. Yang mana tetap membuat keterbatasan bagi penonton memahami isi konten. Untuk itulah YouTube kemudian mengembangkan fitur yang membantu pengunggahan konten menjadi lebih universal.
Seperti dilaporkan dalam tulisan TechCrunch, YouTube saat ini sedang menguji alat baru, yang akan membantu kreator konten (content creator) secara otomatis membuat video mereka beralih ke bahasa lain; tentu dengan bantuan teknologi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI). Perusahaan mengumumkan hal itu, pada Kamis (22/6/2023) di VidCon.
Untuk menyokong fitur sulih suara itu, YouTube bekerja sama dengan layanan sulih suara bertenaga AI, Aloud. Aloud merupakan bagian dari inkubator internal Google Area 120.
Google kali pertama memperkenalkan Aloud pada 2022. Produk sulih suara bertenaga AI mentranskripsikan video untuk pembuatnya, lalu menerjemahkan dan menghasilkan versi sulih suara. Kreator dapat meninjau dan mengedit transkripsi sebelum Aloud membuat sulih suara.
Fitur dubbing terbaru pada YouTube ini, akan memungkinkan pengguna untuk mendengar video dalam bahasa asli mereka. Setelah ada fitur baru ini, pembuat konten bisa menambahkan sulih suara ke video baru dan konten-konten yang sudah ada sebelumnya. Ini memungkinkan mereka menjangkau pemirsa internasional yang lebih luas.
Pada Juni 2023, pembuat telah melakukan sulih suara terhadap lebih dari 10.000 video dalam lebih dari 70 bahasa, kata perusahaan itu kepada TechCrunch, dikutip pada Sabtu (24/6/2023).
Sebelumnya, kreator harus bermitra langsung dengan penyedia sulih suara pihak ketiga untuk membuat trek audio mereka, yang dapat menjadi proses yang memakan waktu dan mahal. Dengan lantang memungkinkan mereka melakukan dubbing video tanpa biaya tambahan.
Baca Juga: Skechers Arch Fit Go Foam 1, Hadir dengan Banyak Warna Pilihan Cerah
Wakil Presiden Produk Pembuat Konten YouTube, Amjad Hanif, YouTube sedang menguji alat ini dengan ratusan pembuat konten. Perusahaan akan segera membuka alat tersebut untuk semua kreator.
"Aloud saat ini tersedia dalam bahasa Inggris, Spanyol, dan Portugis. Namun, akan ada lebih banyak bahasa yang ditawarkan di masa mendatang, antara lain bahasa Hindi dan bahasa Indonesia," lanjut Amjad Hanif.
Hanif menambahkan, YouTube bekerja untuk membuat trek audio yang diterjemahkan terdengar seperti suara pembuat kontennya, dengan lebih banyak ekspresi dan sinkronisasi bibir.
YouTube juga mengatakan, di masa mendatang, AI generatif akan memungkinkan Aloud meluncurkan fitur-fitur seperti pengawetan suara, transfer emosi yang lebih baik, dan penghidupan kembali bibir.
Sementara itu diungkap dalam laman The Verge, Aloud dapat menjadi alat yang berguna karena semakin banyak pembuat konten yang menambahkan sulih suara multibahasa ke video mereka.
"Dan jika Anda ingin mendengar sendiri contoh hasil Aloud, lihat trek sulih suara bahasa Spanyol di video ini dari saluran Amoeba Sisters. (Klik ikon roda gigi, lalu 'Trek audio')," tulis media itu.
Baca Juga: Liburan Hanya di Rumah? Coba Beragam Aktivitas Seru Berikut Ini