NASA Mendaur Ulang Urin dan Keringat Astronot Jadi Air Minum

Uli Febriarni
Senin 26 Juni 2023, 14:33 WIB
Astronot NASA, Kayla Barron, mengganti filter di Brine Processor Assembly di stasiun luar angkasa (NASA)

Astronot NASA, Kayla Barron, mengganti filter di Brine Processor Assembly di stasiun luar angkasa (NASA)

Misi penjelajahan luar angkasa saat ini mendapatkan tantangan baru, yakni bagaimana menyediakan kebutuhan dasar bagi anggota awak, tanpa memasok misi dari darat. Untuk mewujudukan itu, NASA sedang mengembangkan sistem pendukung kehidupan, yang dapat meregenerasi atau mendaur ulang bahan habis pakai seperti makanan, udara, dan air. Mereka sedang mengujinya di Stasiun Luar Angkasa Internasional.

Dalam keterangan resmi mereka, NASA menilai bahwa idealnya, sistem pendukung kehidupan perlu memulihkan hampir 98% air yang dibawa oleh kru pada awal perjalanan panjang. Environmental Control and Life Support System (ECLSS) stasiun ruang angkasa baru-baru ini menunjukkan bahwa, ia dapat mencapai tujuan yang signifikan tersebut.

Baca Juga: Markas Walet: 500 Petani Burung Walet Telah Terbantu dalam Budidaya dan Menjual Produk

Daur Ulang Diawali Pemilahan dan Distilasi

ECLSS adalah kombinasi perangkat keras yang mencakup Sistem Pemulihan Air. Sistem ini mengumpulkan air limbah dan mengirimkannya ke Water Processor Assembly (WPA), yang menghasilkan air minum.

Satu komponen khusus menggunakan teknologi penurun kelembaban canggih. Teknologi itu bekerja menangkap kelembapan yang dilepaskan ke udara dalam kabin, yang berasal dari napas, urin atau keringat kru.

Subsistem lain, Urine Processor Assembly (UPA), memulihkan air dari urin menggunakan distilasi vakum. Distilasi menghasilkan air dan air garam urin yang masih mengandung air yang dapat digunakan kembali.

Brine Processor Assembly (BPA) yang dikembangkan untuk mengekstrak air limbah yang tersisa ini, telah ditempatkan di stasiun luar angkasa. Proses pemurnian urin dilakukan dengan mengadopsi gaya berat mikro. Penilaian terbaru menemukan bahwa, BPA membantu sistem mencapai tujuan pemulihan air 98%.

Bagian dari tim di Johnson Space Center, Christopher Brown, mengungkap ini sebagai sebuah langkah maju yang sangat penting dalam evolusi sistem pendukung kehidupan.

"Katakanlah Anda mengumpulkan 100 pon air di stasiun. Anda kehilangan dua pon itu dan 98% lainnya terus berputar-putar," tuturnya, dikutip dari laman NASA, Senin (26/6/2023).

Manajer subsistem air ECLSS, Jill Williamson, menerangkan kalau sebelum BPA diterapkan, total pemulihan air yang berhasil mereka lakukan adalah sekitar 93 persen dan 94 persen secara keseluruhan.

"Kami sekarang telah mencapai pemulihan air total sebesar 98 persen, berkat pengolah air asin," ucapnya.

Baca Juga: YouTube Integrasikan Alat Sulih Suara Bertenaga AI, Kreator Konten Terlihat Seakan Jago Berbagai Bahasa

Dijelaskan oleh NASA, BPA mengambil air garam yang dihasilkan oleh UPA dan menjalankannya melalui teknologi membran khusus. Lalu meniupkan udara hangat dan kering ke atas air garam untuk menguapkan air. Proses itu menciptakan udara lembap, lalu dikumpulkan oleh sistem pengumpulan air stasiun, termasuk air urin dan keringat astronot.

Semua air yang terkumpul diolah oleh WPA disaring dengan filter khusus, kemudian reaktor katalitik memecah sisa kontaminan yang tersisa. Sensor memeriksa kemurnian air dan air yang tidak dapat diterima diproses ulang. Sistem ini juga menambahkan yodium ke air yang dapat diterima untuk didaur ulang. Ini bertujuan untuk mencegah pertumbuhan mikroba dan menyimpannya agar siap digunakan oleh kru.

"Setiap awak kapal membutuhkan sekitar satu galon air per hari untuk konsumsi, penyiapan makanan, dan kebersihan seperti menyikat gigi," ujar pihak NASA.

Astronot Bukan Minum Urin! Tetapi Minum Air yang Sudah Disaring dan Diolah Bersih

Tim tersebut mengakui, gagasan meminum urin daur ulang mungkin membuat beberapa orang mual. Tetapi mereka menekankan, hasil akhirnya jauh lebih unggul dari air hasil pengolahan yang dilakukan oleh sistem perkotaan.

Ia menegaskan, para kru tidak meminum air seni. Melainkan, mereka meminum air yang telah diambil kembali, disaring, dan dibersihkan sedemikian rupa. Sehingga lebih bersih dari apa yang kita minum di bumi.

"Kami memiliki banyak proses dan banyak pengujian di lapangan, untuk memberikan keyakinan bahwa kami memproduksi air yang bersih dan dapat diminum," tegasnya. 

Sistem di ECLSS telah diuji dengan hati-hati. Tidak hanya untuk memastikan bahwa sistem tersebut berfungsi sebagaimana mestinya, tetapi juga untuk menunjukkan bahwa masing-masing dapat diandalkan dan dapat beroperasi dalam jangka panjang tanpa banyak perawatan atau suku cadang.

Follow Berita Techverse.Asia di Google News
Berita Terkait Berita Terkini
Techno12 Desember 2025, 19:39 WIB

TicNote Pods: Earbud Pencatat Catatan Bertenaga AI 4G Pertama di Dunia

Earbud ini tersedia dalam dua kelir dan harganya hampir mencapai Rp5 juta.
TicNote Pods. (Sumber: Mobvoi)
Hobby12 Desember 2025, 19:15 WIB

Sinopsis Film Para Perasuk, Ini Daftar Para Pemainnya

Ini adalah film terbaru garapan Wregas Bhanuteja, tapi belum diungkap tanggal rilisnya untuk 2026 mendatang.
Poster film Para Perasuk. (Sumber: istimewa)
Techno12 Desember 2025, 18:00 WIB

Instagram Beri Kendali Atas Algoritma Konten yang Muncul di Reels

Instagram akan memungkinkan penggunanya untuk mengontrol topik mana yang direkomendasikan oleh algoritmanya.
Pengguna bisa mempersonalisasi algoritma Reels yang muncul di Instagram. (Sumber: Instagram)
Lifestyle12 Desember 2025, 17:21 WIB

ASICS Hadirkan Sepatu Padel Sonicsmash FF, Ringan dan Terasa Lebih Lincah

Sepatu padel baru tersebut untuk membuat kecepatan terasa mudah.
ASICS Sonicsmash FF adalah sepatu khusus untuk padel. (Sumber: ASICS)
Techno12 Desember 2025, 15:16 WIB

Jenius x Zurich Luncurkan 2 Proteksi Perjalanan untuk Liburan yang Aman

Jenius adalah aplikasi perbankan digital.
Dua produk proteksi hasil kolaborasi Jenius x Zurich. (Sumber: Jenius)
Startup12 Desember 2025, 15:03 WIB

TransTRACK Raih Halal Logistics Excellence Award

Penghargaan ini didapat dari Halal Development Corporation Berhard pada World Halal Excellence Awards 2024 di Johor, Malaysia.
CEO TransTrack Anggie Meisesari saat menerima Halal Logistics Excellence Award. (Sumber: istimewa)
Techno12 Desember 2025, 14:50 WIB

Samsung Galaxy Watch Mendukung Pembayaran QRIS Tap di Aplikasi myBCA

QRIS Tap myBCA hadi di Samsung Galaxy Watch, bertransaksi kian praktis.
Transaksi pakai QRIS Tap myBCA kini bisa dilakukan langsung dari pergelangan tangan. (Sumber: Samsung)
Automotive12 Desember 2025, 14:08 WIB

Kawasaki Z1100 ABS MY2026 Dipasarkan di Indonesia, Harga Hampir Rp400 Juta

Performanya semakin buas dan agresif.
Kawasaki Z1100 ABS MY2026. (Sumber: Kawasaki)
Startup11 Desember 2025, 19:20 WIB

MDI Portofolio Impact Report 2025: 8 Startup Diklaim Beri Dampak Nyata

MDI Ventures melihat laporan-laporan ini bukan sekadar dokumen tahunan, tetapi sebagai landasan untuk pengambilan keputusan.
MDI Ventures.
Techno11 Desember 2025, 18:15 WIB

Pebble Hadirkan Index 01: Cincin Pintar untuk Merekam Pikiran

Tangkap ide-ide terbaikmu sebelum ide-ide itu hilang begitu saja.
Pebble Index 01. (Sumber: Pebble)